Limbah nuklir setelah bencana, seperti yang terjadi di Fukushima, Jepang, dapat diantisipasi dengan ganggang yang mampu membersihkan air yang telah tercemar oleh limbah nuklir.
Pada saat pertemuan American Chemical Society di Anaheim, California, Amerika Serikat, ilmuwan dari Northwestern University di Evanston, Illinois, mengutarakan kalau ganggang "Closterium Moniliferum" punya kemampuan menghilangkan isotop radioaktif strontium dari air. Ganggang tersebut menyimpan strontium dalam bentuk kristal yang terbentuk dalam struktur subseluler.
Masalahnya, hasil limbah reaktor atau pencemaran akibat kecelakaan, juga mengandung bahan lain, seperti kalsium. Dan kalsium yang dihasilkan jumlahnya bisa mencapai 7 miliar kali lipat dibandingkan strontium. Ukuran strontium dan kalsium yang serupa membuat keduanya makin sulit dipisahkan.
Ganggang Closterium Moniliferum, sebetulnya tidak tertarik pada strontium. Ganggang yang mudah ditemukan ini tertarik pada barium. Tapi, ciri strontium yang berada antara kalsium dan barium, membuat strontium membuat Closterium Moniliferum juga mengakibatkan strontium mengkristal.
Strontium merupakan salah satu isotop berbahaya, karena bisa masuk ke dalam tulang, sumsum, darah, dan jaringan lain. Radiasi yang dipancarkannya bisa menyebabkan kanker. Radioisotop itu baru akan berkurang setelah 30 tahun. "Itulah yang membuat strontium merupakan salah satu ancaman utama," kata Minna Krejci yang melakukan penelitian.
Krejci belum melakukan pengujian daya tahan ganggang saat ada aktivitas radioaktif. Tapi Krejci optimis ganggang dapat bertahan cukup lama untuk menghilangkan strontium, karena proses pembersihan berlangsung cepat. "Pengkristalan berlangsung dalam waktu 30 menit sampai 1 jam," katanya. (",)v
Sumber : nationalgeographic.co.id, berbagai sumber lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”