Selama ini diketahui, perubahan detak jantung dipengaruhi oleh emosi, obat, atau makanan yang dikonsumsi. Namun rupanya, detak jantung pun dipengaruhi pula oleh posisi tubuh.
Jantung merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting, karena organ ini berfungsi untuk memompa darah melalui arteri ke jaringan dan organ lain yang ada di seluruh tubuh.
Dibutuhkan waktu kurang dari 60 detik bagi jantung untuk memompa darah ke seluruh sel-sel tubuh. Dan jantung akan terus berdetak sebelum bayi dilahirkan hingga meninggal dunia.
Berdasarkan American Heart Association (AHA), detak jantung istirahat adalah jumlah berapa kali jantung berdetak per menitnya ketika seseorang sedang beristirahat. Dalam kebanyakan kasus, denyut jantung istirahat seseorang sekitar 60-100 denyut per menit.
Dikutip dari Livestrong, Senin (4/10/2010), detak jantung seseorang tergantung pada berbagai faktor, seperti udara dingin, ketinggian, tingkat kebugaran, dan status hidrasi seseorang. Akan tetapi, posisi tubuh seperti duduk, berdiri, atau berbaring pun juga mempengaruhi seberapa cepat jantung berdetak setiap menitnya.
Ketika seseorang berbaring, maka jantung akan berdetak lebih sedikit dibandingkan saat ia sedang duduk atau berdiri. Hal ini disebabkan saat orang berbaring, maka efek gravitasi pada tubuh akan berkurang, membuat lebih banyak darah mengalir kembali ke jantung melalui pembuluh darah.
Jika darah yang kembali ke jantung lebih banyak, maka tubuh mampu memompa lebih banyak darah setiap denyutnya. Hal ini berarti, denyut jantung yang diperlukan per menitnya untuk memenuhi kebutuhan darah, oksigen, dan nutrisi akan menjadi lebih sedikit.
Namun, detak jantung akan meningkat saat seseorang berdiri, karena darah yang kembali ke jantung akan lebih sedikit. Kondisi ini yang mungkin menyebabkan adanya peningkatan detak jantung mendadak ketika seseorang bergerak dari posisi duduk atau berbaring ke posisi berdiri.
Pada beberapa individu terutama orang tua, perubahan posisi yang cepat misalnya dari berbaring ke berdiri, bisa menyebabkan tubuh menjadi pusing atau bahkan pingsan. Karena gerakan cepat ini membuat jantung tidak dapat memompa darah yang cukup ke otak.
Saat terjatuh atau pingsan, sebaiknya berada dalam posisi berbaring, yang merupakan posisi menguntungkan bagi jantung, karena efek gravitasi berkurang dan lebih banyak darah yang mengalir ke otak. (",)v
Sumber : health.detik.com, berbagai sumber lainnya
Editor : AdeL`FarouK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”