Sabtu, 04 September 2010
Rambut Dapat Mengungkap Serangan Jantung
Dibandingkan darah atau cairan tubuh lainnya, kandungan kortisol atau hormon stress di rambut terbukti lebih akurat untuk menentukan risiko serangan jantung, karena hormon tersebut dapat bertahan lebih lama pada rambut.
Stress dikatakan sebagai salah satu faktor risiko serangan jantung atau infark myokard akut (IMA). Tingkat stress dapat diukur berdasarkan peningkatan hormon kortisol yang terjadi saat seseorang mengalami tekanan secara psikologis.
Dikutip dari CBC News, Jumat (3/9/2010), pengukuran tersebut umumnya dilakukan dengan mengamati sampel darah, urine, atau air ludah. Kadar kortisol dalam cairan tubuh semacam itu, cukup akurat untuk mengukur tingkat stress, namun tidak untuk melihat risiko serangan jantung, karena sifatnya hanya sementara.
Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal STRESS mengungkapkan, pengukuran kadar kortisol untuk menentukan risiko serangan jantung, paling baik dilakukan di bagian rambut. Kortisol bertahan lebih lama di bagian tersebut, sehingga lebih menggambarkan tingkat stress dalam periode yang lebih panjang.
Dikatakan juga dalam penelitian tersebut, rambut hanya tumbuh rata-rata 1 cm dalam 1 bulan. Oleh karena itu, kadar kortisol dalam rambut sepanjang 6 cm misalnya, dapat menggambarkan tingkat stress seseorang selama periode lebih dari 6 bulan.
Penelitian dilakukan di University of Western Ontario yang melibatkan 56 pasien IMA pada sebuah rumah sakit. Sampel rambut sepanjang 3 cm yang diambil dari para pasien dianalisis, lalu dibandingkan dengan sampel rambut dari 56 pasien yang menderita penyakit lain.
"Kesimpulannya, para pasien IMA mengalami peningkatan kadar kortisol dalam 3 bulan sebelumnya. Ini membuktikan, bahwa rambut cukup akurat untuk mengukur tingkat stress yang erat kaitannya dengan risiko serangan jantung," ungkap Dr. Gideon Koren, pakar toksikologi molekuler yang memimpin penelitian tersebut.
Jadi, selain rambut merupakan sebuah mahkota yang dimiliki oleh setiap orang, memiliki fungsi yang berguna untuk mengungkap resiko serangan jantung bagi seseorang. (",)v
Sumber : health.detik.com, berbagai sumber lainnya
Editor : AdeL`FarouK
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”