Pages

Subscribe:

Minggu, 08 Agustus 2010

Obat-Obat Yang Dilarang Untuk Bayi




Bayi dan balita memiliki sensitivitas yang lebih tinggi terhadap obat-obatan dibandingkan remaja. Jika memberikan dosis atau waktu pemberian obat yang salah, bisa-bisa obat tersebut tidak efektif atau bahkan berbahaya bagi bayi.


Memberikan obat pada bayi harus sesuai dengan resep yang diberikan dokter. Ada beberapa obat yang tidak bisa diberikan pada bayi terutama yang berusia di bawah 6 bulan, karena memiliki efek samping yang berbahaya bagi bayi.


Beberapa obat yang tidak dianjurkan untuk bayi biasanya karena bisa menghambat kerja sistem tubuh, atau tubuh bayi belum bisa menoleransi obat tersebut. Sehingga, bukan kesembuhan yang didapat, tetapi bisa jadi menimbulkan penyakit lain akibat efek sampingnya.





Berikut adalah beberapa obat yang harus diperhatikan penggunaannya untuk sang bayi :


1. Paracetamol


Obat ini tidak dianjurkan untuk bayi berusia di bawah 3 bulan, penggunaan obat ini sebaiknya berdasarkan resep dan setelah berdiskusi dengan dokter atau setelah bayi mendapatkan vaksinasi pertama kali. Parasetamol bisa menghambat beberapa enzim yang berbeda di dalam otak dan ikatan tulang belakang yang terlibat dalam perpindahan rasa sakit. Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa penggunaan parasetamol pada bayi bisa meningkatkan risiko asma 5 tahun mendatang sebesar 46 persen.



2. Ibuprofen


Obat ini sebaiknya digunakan untuk bayi berusia 6 bulan ke atas, karena obat ini bisa menghambat produksi beberapa zat kimia di dalam tubuh yang bisa meningkatkan respons cedera, sakit, atau menyebabkan peradangan. Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa ibuprofen memang lebih bagus untuk mengatasi demam atau menurunkan suhu tinggi pada anak-anak di atas usia 6 bulan. Obat ini tidak bisa digunakan untuk bayi yang menderita asma sejak lahir atau turunan.



3. Aspirin


Jangan pernah memberikan anak obat yang mengandung aspirin, karena bisa menyebakan Reye's Syndrome (sindrom yang bisa mengubah zat-zat kimia dalam darah sehingga merusak fungsi beberapa organ terutama hati dan otak), yang pada kasus tertentu bisa mengakibatkan kematian. Aspirin kadang ditulis sebagai salisilat atau asam asetilsalisilat.



4. Obat Anti Mual


Jangan memberikan obat ini tanpa rekomendasi dari dokter, karena obat ini memiliki risiko komplikasi. Rata-rata anak-anak bisa mengatasi rasa mual tanpa harus mengonsumsi obat-obatan. Jika sudah mengalami dehidrasi, segera hubungi dokter.



5. Obat Batuk dan Flu


American Academy of Pediatrics (AAP), melarang penggunaan obat batuk dan flu yang dijual bebas untuk anak usia sebelum sekolah, karena bisa berbahaya. Efek yang ditimbulkan adalah tidak bisa tidur, sakit perut bagian atas dan jantung yang berdebar-debar. Setiap tahun 7.000 anak-anak di bawah usia 11 tahun masuk rumah sakit karena mengonsumsi obat batuk dan flu yang berlebihan.



6. Obat Orang Dewasa


Memberikan anak-anak obat orang dewasa dengan dosis yang dikurangi, sangat berbahaya. Jika obat tersebut memberi tanda tidak untuk anak-anak, maka jangan pernah mencoba untuk diberikan ke anak-anak.



7. Asetaminofen Berlebihan


Beberapa obat mengandung asetaminofen untuk mengurangi demam dan sakit, tapi berhati-hati dalam penggunaannya. Harus sesuai dengan resep dokter atau apoteker setempat.



8. Obat Herbal Ephedra/Ephendrine


Jangan pernah memberikan anak-anak obat ini, karena berhubungan dengan tekanan darah tinggi, detak jantung yang tidak teratur, serangan jantung, dan stroke. Berikanlah pengobatan alternatif lain yang lebih aman dan alami.



9. Tablet Kunyah


Jangan memberikan anak berusia di bawah 2 tahun obat ini, umumnya anak berusia 2 sampai 4 tahun yang sudah mengerti cara minum obat ini. Jika orang tua berpikir anaknya belum terlalu mengerti, maka hancurkan obat dan letakkan di sendok yang diberi sedikit air. Dosis yang diberikan harus sesuai.





Jika bayi mengalami demam, maka cobalah mengikuti beberapa langkah berikut ini:


1. Pastikan bayi menggunakan pakaian yang nyaman terutama yang berbahan dasar katun, sehingga bisa menyerap keringat.


2. Jaga suhu di kamarnya tetap nyaman, jangan terlalu dingin atau panas.


3. Berikan minum yang cukup, bisa berupa ASI atau susu formula. Untuk bayi yang sudah boleh mendapatkan makanan pendamping ASI cobalah berikan jus buah atau sup.


4. Kompres bayi dengan menggunakan air hangat dan segera ganti jika handuknya sudah kering.



Disarankan agar lebih teliti dalam memberikan obat kepada si kecil, karena jika dosisnya berlebih atau obat tersebut tidak boleh diberikan untuk anak-anak, maka bisa berakibat fatal.
(",)\m/




Sumber : jelajahunik.blogspot.com, berbagai sumber lainnya

Editor : AdeL`FarouK
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”

Lazada Indonesia