Dulu, mereka pernah mengisi kehidupan di dunia ini. Namun, karena keserakahan dan keegoisan manusia, punahlah sudah mereka kini. Hanya tinggal sejarah yang dapat diingat akan keberadaan mereka. Mungkin inilah pelajaran yang sangat berharga, agar manusia dapat dengan bijak melestarikan alam dan lingkungan dimana pun mereka berada.
Berikut adalah hewan-hewan yang t`lah punah keberadaannya dari muka Bumi ini :
1. The Tarpan
Tarpan at the Moscow Zoo, published 1884
Spesies Tarpan yang terakhir mati di Cagar alam Askania Nova, Ukraina, tahun 1876. Tarpan merupakan jenis kuda prasejarah yang pernah mengembara dari Selatan Perancis dan Spanyol ke arah timur menuju Rusia, lalu Tarpan mati di alam liar pada akhir 1800-an.
Alasan kepunahan Tarpan meliputi perusakan habitat hutan dan padang rumput. Perburuan yang dilakukan oleh petani karena takut tanaman mereka akan dimakan Tarpan. Ada berbagai upaya untuk menciptakan kembali Tarpan melalui pembiakan, sehingga kuda-kuda yang didapat setidaknya mirip leluhur mereka yang telah punah.
2. The Quagga
Quagga at London’s Regent’s Park Zoo, 1870
Jenis kuda yang sudah punah lainnya, adalah Quagga. Yang Merupakan sub spesies dari zebra. Quagga liar yang terakhir hidup, ditembak pada akhir 1870-an. Sedangkan dipenangkaran mati pada 1883 di kebun binatang Artis Magistra, Amsterdam.
Punahnya Quagga Disebabkan oleh perburuan liar. Dan dijadikannya Quagga sebagai pengganti daging Domba Ternak juga ikut berperan sebagai penyebab kepunahannya. Yang unik dan membedakan Quagga dari spesies kuda lainnya adalah corak kulitnya yang seperti zebra pada bagian depan.
3. The Bali Tiger
Bali Tiger
Harimau Bali ialah harimau terkecil dari sub-spesies harimau yang hanya mendiami pulau Dewata, Bali, Indonesia. Harimau Bali (Panthera Tigris Balica) terakhir, ditembak pada tahun 1925, dan sub-spesies ini dinyatakan punah dari muka bumi pada tanggal 27 September 1937. Sub-spesies ini punah akibat dari kehilangan habitat dan perburuan liar.
4. The Javan Tiger
Javan Tiger
Harimau Jawa merupakan sub-spesies harimau yang hanya dapat di temukan dipulau Jawa, Indonesia. Harimau Jawa (Panthera Tigris Sondaica) terakhir, mati sekitar tahun 1980-an. Pada awal abad ke-19, Harimau Jawa dapat ditemukan di seluruh pulau Jawa, tapi karena populasi manusia yang meningkat pesat dan perburuan liar merajalela, menyebabkan rusaknya habitat-habitat di hutan.
5. The Caspian Tiger
A captive Caspian Tiger in Berlin Zoo, 1899
Harimau lain yang punah adalah Harimau Kaspia. Penelitian terbaru menunjukkan Macan Kaspia sebagian besar identik dengan Harimau Siberia.
Punahnya Harimau Kaspia antara lain disebabkan, karena perburuan terhadap makanan utamanya, yaitu celeng, dan juga karena perusakan habitat. Harimau Kaspia terakhir kali ditemukan pada tahun 1950-an
6. The Syrian Wild Ass
Syrian Wild Ass in London Zoo, 1872
Spesies terakhir dari hewan ini mati pada tahun 1928 di kebun binatang Schönbrunn, Wina. Sebelum abad 18 habitat Syrian Wild Ass meliputi pegunungan, gurun, dan stepa antara Palestina dan Irak.
Yang menyebabkan punahnya hewan ini, karena kerusakan habitat akibat perang dunia I. Dan pemusnahan yang dilakukan pada abad 19 di Saudi bagian utara.
7. The Bubal Hartebeest
Female Bubal Hartebeest that lived in London Zoo from 1883 until 1897
Bubal Hartebeest merupakan jenis spesies dari Antelop yang musnah pada tahun 1923. Berburu sepanjang abad ke-19 secara drastis mengurangi jumlah populasi Bubal Hartebeest. Yang membuat Bubal Hartebeest unik adalah bentuk tanduknya yang khas.
8. The Thylacine
Thylacinus in Washington D.C. National Zoo, c. 1906
Spesies terakhir Harimau tasmania mati tahun 1936 di kebun binatang Hobart, Tasmania. Harimau Tasmania ini merupakan kerabat dekat dari tasmanian devil.
Harimau Tasmania diburu hingga punah oleh para pemburu liar dan petani, meskipun faktor-faktor lain seperti penyakit, dan gangguan manusia terhadap habitatnya, mungkin juga memainkan peran dalam kepunahannya.
(",)v
Sumber : jelajahunik.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”