Pages

Subscribe:

Jumat, 10 Agustus 2012

Hitler, Nazi, Serta Dramatisir Dibalik Sejarah "Holocaust"



Siapa yang tidak kenal dengan sosok manusia yang satu ini? Adolf Hitler yang terkenal di seantero pelosok bumi akan cerita kekejamannya bersama pasukan NAZInya yang brutal dan bengis. Sayangnya, banyak dari cerita dan sejarah tentang sosok Hitler ini, yang dimodifikasi demi kepentingan yang ada saat ini.


Adolf Hitler dituduh telah melakukan suatu tindakan genosida (pembersihan etnis/etnic cleansing) terhadap etnis Yahudi. Untuk lebih mendramatisir tindakan ini, peradaban barat memberinya nama khusus, yaitu tindakan HOLOCAUST. Dan dikatakan, bahwa Holocaust telah menelan korban sebanyak kurang lebih 6 juta orang Yahudi.

Sebenarnya, terlalu banyak hal yang meragukan dan membingungkan dari cerita dongeng Holocaust ini. Semua sanggahan mengenai ketidak absahan cerita Holocaust sebenarnya jauh lebih masuk akal dari cerita Holocaust itu sendiri.




Jika saja dunia ini mau menerima kenyataan berdasarkan bukti-bukti yang ada dan eksis selama ini, seharusnya cerita Holocaust ini sudah sejak dari kapan masuk ke keranjang sampah ilmu sejarah.

Menurut ceritanya (terutama pendukung cerita Holocaust : YAHUDI), Holocaust telah menelan korban jiwa sebanyak 6 juta orang Yahudi. Padahal, menurut catatan kependudukan tiap-tiap negara Eropa waktu itu, akumulasi jumlah orang-orang Yahudi di penjuru Eropa tidak sampai 3 juta orang. Lalu, darimana angka 6 juta ini didapat?

Kejanggalan berikutnya pun muncul, selama lebih dari setengah abad ini, tidak ada satupun dokumen yang ditemukan dari pihak NAZI (Jerman) yang menyebutkan mengenai pembantain massal etnis Yahudi. Seakan-akan semua catatan, notebook, memo atau dokumen resmi pemerintahan NAZI hilang serta merta ditelan bumi.




Dan belum selesai sampai disini saja, kejanggalan berikutnyapun muncul pada tahun terjadinya Holocaust, yaitu antara tahun 1941-1945, setengah abad yang lalu. Waktu itu teknologi sangatlah terbatas bila dibandingkan dengan yang ada saat ini. Yang menjadi pertanyaan : cukupkah waktu 5 tahun itu untuk mengumpulkan 6 juta orang Yahudi dari seluruh daratan Eropa?

Mengingat, alat transportasi saat itu sangatlah terbatas, ditambah lagi keadaan perang yang chaos. Apakah NAZI mempunyai teknologi yang sedemikian canggihnya, sehingga mampu mengumpulkan 6 juta Yahudi dari seluruh Eropa untuk kemudian dibantai di Kamp Konsentrasi yang berada di sekitar Jerman?

Belum lagi saat itu Jerman sedang berperang gencar-gencarnya dengan 3 negara super : Amerika, Inggris, dan Soviet. Apakah masih ada “waktu” dan kesempatan bagi Jerman untuk mencari-cari dan mengangkut jutaan manusia dari Jutaan Hektar tanah Eropa?




Masih banyak bukti-bukti lain yang “menganggu” cerita Holocaust ini. Namun anehnya, walaupun sudah setengah abad berlalu, cerita Holocaust masih dianggap suatu “Kebenaran mutlak” yang tabu untuk ditolak atau disanggah kebenarannya.

Lalu andaikan jika memang Holocaust ini memang benar pernah terjadi, jika Holocaust memang telah membunuh 6 juta manusia, lalu apa arti jumlah ini bila dibanding jumlah penduduk yang dibantai oleh Mao Tse Tung? Apa arti jumlah 6 juta bila dibandingkan orang yang dibantai oleh Joseph Stalin?

Mengapa cerita mengenai Hitler, NAZI dan Holocaustnya dianggap suatu yang tabu dan terkesan di dramatisir? Apakah dibalik semua ini ada suatu konspirasi dan propaganda oleh pihak-pihak tertentu atau memang benar murni dari kenyataan yang ada?




Sejarah memang selalu diperuntukkan bagi mereka-mereka yang kuat dan berkuasa, sengaja dihilangkan dan dibuat sesuai dengan kebutuhan mereka. Jadi jangan aneh, jika sejarah itu bukan untuk dipercaya, namun semata-mata lebih kepada untuk dipelajari dan dicermati akan kebenarannya.

(",)v




Sumber : lautanindonesia.com Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

2 komentar:

  1. setuju :,"Sejarah memang selalu diperuntukkan bagi mereka-mereka yang kuat dan berkuasa, sengaja dihilangkan dan dibuat sesuai dengan kebutuhan mereka"

    tapi jangan sampai membunuh rasa ingin tahu .

    mantap gan infonya ! (like this)


    BalasHapus
    Balasan
    1. Bahaya itu apabila rasa ingin tahu sampai dibunuh,, bisa hidup dalam ketidaktahuan nantinya,,

      Hapus

“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”

Lazada Indonesia