Minggu, 01 Juli 2012
Harimau Benggala Kembar Tiga Telah Lahir di Bali
Koleksi Harimau putih di "Bali Zoo", Singapadu, Kabupaten Gianyar, Bali, bertambah dengan lahirnya tiga bayi kembar pada 11 Juni 2012 yang lalu. Proses kelahiran ketiga bayi kembar harimau mungil ini pun normal.
"Tiga bayi kembar harimau benggala itu merupakan generasi ketujuh dari pasangan induk harimau betina "Kartini" dan jantan "Buntung" sehingga menambah jumlah keluarga besarnya menjadi 15 ekor," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat-Eksekutif Bali Zoo Emma Kristiana Chandra di Gianyar, Jumat (29/6/2012).
Ketiga bayi kembar harimau mungil yang diberi nama Punja, Delta, dan Gangga itu memiliki warna dan corak mengadopsi dari pejantannya yang berwarna dominan oranye dengan belang hitam dan putih
Kristiana mengatakan bahwa harimau benggala memiliki dua warna, yakni oranye dan putih. Warna putih pada harimau benggala bukanlah warna albino melainkan variasi warna dari gen resesif dan masih terdapat loreng pada tubuhnya.
Sejak lahir hingga saat ini ketiga bayi harimau itu tumbuh sehat dengan berat badan masing-masing mencapai empat kilogram dengan tinggi mencapai 57 centimeter, 59 centimeter, dan 60 centimeter.
Menginjak usianya yang baru dua minggu, ketiga bayi kembar harimau itu masih dalam pengawasan intensif oleh tim dokter hewan dan diletakkan di kandang kontrol.
"Induknya masih menyusui bayi harimau itu dan sekarang mereka terlihat aktif dan sudah mulai mengaum," kata dokter hewan pada Bali Zoo drh. Rangga Wiradarma.
Rencananya, bayi-bayi harimau itu akan dilepas dari induknya saat sudah berumur dua hingga tiga bulan.
Kelahiran bayi harimau itu menunjukkan keberhasilan dalam pelestarian dan pemeliharaan oleh Kebun Binatang Bali. Satwa yang populasinya kurang dari 2.500 ekor di dunia ini, dinyatakan terancam punah oleh Serikat Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN).
(",)v
Sumber : kompas.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”