Kamis, 14 April 2011
Cara Hewan Yang Mahir Berjalan Diatas Permukaan Air
Kemampuan untuk berjalan di permukaan air dimiliki oleh lebih dari 1.200 spesies hewan yang berevolusi. Bukan saja hewan kecil, seperti serangga dan laba-laba saja yang mahir, beberapa reptil, burung, bahkan mamalia pun mengembangkan skill satu ini.
Meski banyak teknik untuk dapat berjalan di atas air, namun kemampuan hewan-hewan ini dikategorikan menjadi dua, yaitu menepuk dan meluncur, menurut paper tahun 2006 dari jurnal Tahunan Review of Fluid Mechanics.
Hewan-hewan kecil masuk dalam ketegori meluncur. Serangga, seperti laba-laba air, dapat meluncur atau lari cepat di permukaan air. Makhluk ini cukup kecil dan beratnya dapat didukung hampir seluruhnya oleh tegangan permukaan, yang merupakan kekuatan relatif lemah perekatan molekul air secara bersama-sama.
Untuk hewan-hewan ini, meluncur di air sama dengan bagaimana manusia bisa terangkat di trampolin, menurut John Bush, seorang matematikawan di Institut Teknologi Massachusetts yang mengkhususkan diri dalam dinamika fluida.
Ketika berjalan di air, serangga atau laba-laba menekan air, kakinya bengkok dan merusak permukaan, tetapi tidak sampai menerobos. Permukaan kemudian memantul kembali, mendorongnya ke atas.
Tegangan permukaan membuat tenaga seperti itu mungkin saja dapat terjadi. Molekul air itu melekat pada molekul air lain yang ada di sekitarnya, ke segala penjuru.
Namun, kaki kedap air juga diperlukan. Hewan ini memiliki lapisan mikroskopis rambut padat di kaki mereka, yang dapat dilapisi dengan lilin yang menolak air. Atau rambut perangkap dari bantal udara di sekitar kaki mereka.
“Tanpa adaptasi ini, air akan merendam kaki seperti tenggelam melalui trampoline,” kata Bush.
Bagi hewan yang lebih besar, bisa berjalan di atas air dengan menepuk. Kekuatan tegangan permukaan terlalu lemah untuk mendukung berat tubuh yang lebih besar.
Kadal basilisk, burung air, termasuk Western Grebe, bahkan beberapa ekor lumba-lumba, bisa berjalan di permukaan dengan kekuatan dan kecepatan yang cukup untuk menjaga tubuh mereka tidak tenggelam.
Kadal basilisk misalnya, bisa lari dengan kecepatan lebih dari lima meter per detik dengan menepuk air dengan kaki belakangnya. Itu mendorong air dari kakinya, dan menciptakan kantong udara kecil di sekitar kaki. Namun, kadal harus menggerakkan kakinya cukup cepat, sehingga kantong udara tidak menutup sekitar kaki dan menyeretnya ke dalam air.
Kadal kecil dapat lebih mudah menghasilkan gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat mereka keluar dari air. Sedangkan yang lebih besar harus ancang-ancang di darat untuk mencapai momentum yang dibutuhkan, untuk mendukung berat badan dan tetap bisa bertahan.
Sebagian besar hewan hanya bisa melakukan perjalanan jarak pendek di atas air. Beberapa seperti kadal basilisk, melakukannya untuk menghindari predator di darat. Sementara yang lain, seperti laba-laba nelayan untuk mencari makanan. Dan yang lain melakukannya sebagai bagian dari ritual kawin yang rumit, seperti Western Grebe. (",)v
Sumber : shevenone.blogspot.com, berbagai sumber lainnya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”