Pages

Subscribe:

Rabu, 30 Maret 2011

"Malaikat" Para Tentara Allah SWT (Bagian II)




Pada artikel "Malaikat" Para Tentara Allah SWT (Bagian I), telah dibahas tentang 10 nama dan tugas malaikat yang merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang harus diyakini. Pada "Malaikat" Para Tentara Allah SWT (Bagian II) ini, kita akan melanjutkan nama dan tugas malaikat lainnya.


Nama Dan Tugas Malaikat

Masing-masing malaikat memiliki nama dan tugasnya sendiri-sendiri, namun kita tidak mengetahui nama-nama tersebut kecuali sedikit saja. Berikut ini adalah kelanjutan nama-nama para malaikat tersebut :


9. Zabaniah

Adalah nama para malaikat yang bertugas menyiksa orang-orang di neraka. Mereka digambarkan dengan sosok yang sangat garang dan sadis, tidak mengenal ampun terhadap orang yang telah masuk ke dalam perut neraka. Zabaniah berjumlah 19 malaikat sebagaimana jumlah huruf Basmalah dan Zabaniyah dipimpin oleh Malaikat Malik.

Penglihatan para malaikat itu bagaikan kilat yang menyambar, gigi mereka sepuh tanduk sapi, sedangkan bibir-bibir mereka menjulur sampai ke telapak kaki, kobaran api keluar dari mulut-mulut mereka, dan jarak antara kedua bahunya adalah sekitar perjalanan satu tahun.

Dikatakan pula, bahwa Allah tidak menjadikan dalam hati mereka rasa belas kasihan dan lemah lembut sebesar semut kecil pun. Salah seorang dari mereka ada yang menyelam dalam lautan api neraka selama 70 tahun, tetapi api neraka itu tidak membahayakan atas dirinya, karena sesungguhnya cahaya itu dapat mengalahkan api neraka.

Rasulullah SAW bersabda : "Siapa yang ingin supaya Allah selamatkan dia dari penanganan Malaikat Zabaniyah yang berjumlah 19 orang (Malaikat penjaga Neraka), maka hendaklah membaca Bismillahirrahmanirrahim, niscaya Allah buatkan untuknya, dari setiap satu huruf itu sebuah Surga."

Istilah Zabaniah dalam surah al-Alaq ayat 18, memang sebagian besar ditafsirkan sebagai nama diri dari malaikat yang diancamkan Allah bagi mereka yang menghalangi seseorang melakukan shalat, akan tetapi A. Hassan dalam Tafsir al-Furqonnya menterjemahkan, istilah Zabaniah pada ayat tersebut sebagai Tentara Tuhan yang gagah.


10. Hamalat al 'Arsy

Adalah empat malaikat pemikul 'Arsy Allah, pada hari kiamat jumlahnya akan ditambah empat menjadi delapan, yaitu; Israfil, Mikail, Jibril, Izrail. Di dalam Al Qur'an, disebutkan para malaikat ini :

“Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung Arasy Tuhanmu di atas (kepala) mereka.”
(QS. Al Haqqah, 69:17)



Berdasarkan hadits diriwayatkan oleh Abu Dawud dari seorang sahabat Jabir bin Abdillah, wujud para malaikat pemikul singgahsana Allah sangatlah besar dan jarak antara pundak malaikat tersebut dengan telinganya sejauh perjalanan burung terbang selama 700 tahun.

Dikatakan pula dalam hadits, bahwa Hamalat al-'Arsy memiliki sayap lebih besar dan banyak dibandingkan dengan Jibril dan Israfil. Dikatakan, bahwa Hamalat al-'Arsy memiliki sayap sejumlah 2400 sayap, dimana satu sayapnya menyamai 1200 sayap Israfil, sedangkan Israfil mempunyai 1200 sayap, dimana satu sayapnya menyamai 600 sayap Jibril.

Sedangkan Syeikh Muhammad Nawawi bin Umar bin 'Arabi Al-Jawi Al-Bantani, seorang wali besar dari tanah Jawa, mengatakan bahwa, "Mereka adalah tingkatan tertinggi para Malaikat dan Malaikat yang pertama kali diciptakan, dan mereka berada di dunia sebanyak 4 malaikat, pada saat qiyamat akan berjumlah 8 malaikat dengan bentuk kambing hutan. Jarak antara telapak kakinya sampai lututnya sejauh perjalanan 70 tahun burung yang terbang paling cepat. Adapun sifat dari 'Arsy, dikatakan bahwa bahwa 'Arsy adalah permata berwarna hijau dan 'Arsy adalah makhluk yang paling besar dalam penciptaan. Dan setiap harinya 'Arsy dihiasi dengan 1000 warna daripada cahaya, tidak ada satu makhlukpun dari makhluk Allah ta'ala yang sanggup memandangnya.. Dan segala sesuatu seluruhnya didalam 'Arsy seperti lingkaran ditanah lapang. Dikatakan sesungguhnya 'Arsy merupakan kiblat para penduduk langit, sebagaimana Ka'bah sebagai kiblat penduduk bumi."


11. Harut dan Marut

Adalah dua malaikat yang diutus oleh Allah untuk turun ke negeri Babil (Babilonia). Nama mereka disebutkan di dalam Al Qur'an :

“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir." Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini, bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.”
(QS. Al Baqarah : 102)



Para mufassirin berlainan pendapat tentang yang dimaksud dengan 2 orang malaikat itu. Ada yang berpendapat, mereka betul-betul Malaikat dan ada pula yang berpendapat orang yang dipandang shaleh seperti Malaikat dan ada pula yang berpendapat dua orang jahat yang pura-pura saleh seperti Malaikat.

Syeikh Athiyah Saqar menyebutkan, bahwa di beberapa buku tafsir disebutkan, kedua malaikat itu telah diturunkan ke bumi sebagai fitnah, sehingga Allah mengadzab mereka berdua dengan menggantung kedua kaki mereka, perkataan para mufassir ini bukanlah sebagai salah satu hujjah (dalil) dalam hal ini, karena kisah tersebut berasal dari warisan masyarakat Babilonia dan penjelasan orang-orang Yahudi serta kitab-kitab Nasrani. Karena tidak sesuai dengan salah satu ayat di dalam Al Qur'an.

Para malaikat tidaklah maksiat kepada Allah, terhadap apa yang diperintahkan kepada mereka dan mereka pun melakukan apa-apa yang diperintahkan-Nya, firman Allah :

“Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya.”
(QS. Al Anbiya : 26–27)


“Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih.”
(QS. Al Anbiya : 19–20)



Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib, yang mengatakan, bahwa kedua malaikat itu mengajarkan kepada manusia tentang peringatan terhadap sihir, bukan mengajarkan untuk mengajak mereka melakukan sihir. Az Zajjaj mengatakan, bahwa perkataan itu adalah juga pendapat kebanyakan ahli bahasa. Artinya bahwa pengajaran kedua malaikat itu kepada manusia adalah berupa larangan, keduanya mengatakan kepada mereka, "Janganlah kalian melakukan ini (sihir) dan janganlah kalian diperdaya dengannya, sehingga kalian memisahkan seorang suami dari isterinya dan apa yang diturunkan kepada mereka berdua adalah berupa larangan."

Al Hafidz bin Katsir berkata : "Kisah Harut dan Marut ini diriwayatkan dari beberapa tabi'in seperti Mujahid, Suddi, Hasan al Bashri, Qotadah, Abul Aliyah, Zuhri, Rabi' bin Anas, Muqotil bin Hayyan, dan lain-lain dan dibawakan oleh banyak penulis tafsir dari kalangan terdahulu dan belakangan."

Kesimpulan detail dari kisah Harut dan Marut ini kembali kepada kisah Israilliyat, karena riwayatnya tidak ada sama sekali dalam hadits marfu' yang bersambung sanadnya dari Nabi Muhammad SAW.

Al Hafidz bin Hazm berkata : Diantara bukti-bukti yang menunjukkan kebathilan kisah Harut dan Marut ada di dalam salah satu firman Allah :

“Kami tidak menurunkan malaikat, melainkan dengan benar (untuk membawa azab) dan tiadalah mereka ketika itu diberi tangguh."
(QS. Al Hijr : 8)



12. Darda'il

Adalah malaikat yang mencari orang yang berdoa, meminta, bertaubat dan minta ampun, akan dipenuhi semua permintaannya atas izin Allah, setiap malam bulan Ramadhan.

Dalam hadits yang lain dijelaskan : Sesungguhnya Allah telah menciptakan malaikat yang bernama "Malaikat Darda'il". Dia mempunyai dua sayap, satu sayap berada di Barat yang terbuat dari yaqut merah, dan sayapnya yang lain berada di Timur yang terbuat dari zamrud hijau yang ditaburi dengan mutiara dan yaqut serta marjan, kepalanya berada di bawah 'Arsy, sedang kedua telapak kakinya berada dibawah bumi yang ketujuh."


13. Hafazhah (Para Penjaga) :

o Kiraman Katibin

Para malaikat pencatat yang mulia, ditugaskan mencatat amal manusia. Dua malaikat yang terletak di bahu kanan dan kiri setiap makhluk-Nya. Menurut syariat Islam, jika ada seseorang yang melakukan amal (perbuatan) yang lebih dominan, maka ia akan dikirim berdasarkan perbuatan semasa hidupnya di dunia, entah ke Jannah atau Jahannam. Para malaikat ini termasuk dalam golongan Hafazhah (Para Penjaga).

Tidak ada penjelasan lebih lanjut bahwa apakah nama-nama malaikat itu bernama Raqib dan Atid, yang dikenal sebagai Kirâman Kâtibîn. Pada akhir shalat, umat muslim beraliran sunni selalu menghormati para malaikat ini.

Kedua malaikat ini disebutkan dalam Al Qur'an pada surah Qaaf, Al Infithaar, Ar-Ra’du dan Az-Zukhruf, yang berbunyi :

Gerak-gerik manusia dan perkataannya dicatat oleh para malaikat dalam Al Qur'an Qaaf 50 :

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya", "(yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri". "Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.
(QS. Qaaf : 16 - 18)

“Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), Yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu).”
(QS. Al Infithaar : 10 - 11)

“Apakah mereka mengira bahwa Kami tidak mendengar rahsia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami selalu mencatat di sisi mereka.”
(QS. Az-Zukhruf : 80)

“Sama saja (bagi Tuhan), siapa di antaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang berjalan (menampakkan diri) di siang hari. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.
(QS. Ar-Ra’du : 10-11)


Kedua malaikat ini terkenal juga sebagai "Pencatat Yang Mulia", mereka menjadi saksi dan telah menuliskan kitab amal manusia dan jin, kitab amal akan berterbangan dari 'Arsy ke arah leher tiap-tiap makhluk pada "Hari Penghakiman" di Mahsyar. Sesuai dengan beberapa surah didalam Al Qur'an, yaitu :

“Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat penggiring dan seorang malaikat penyaksi.”
(QS. Qaaf : 21)

“Inilah Kitab (catatan) Kami, yang menuturkan kepadamu dengan benar; karena sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat segala perbuatan yang pernah kamu kerjakan.”
(QS. Al Jaatsiah : 29)

“Dan tiap-tiap manusia itu, telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetap nya kalung) pada lehernya, dan Kami keluarkan baginya di hari Kiamat satu kitab yang dijumpainya dengan terbuka. Bacalah kitabmu : cukuplah dirimu sen­diri pada hari ini sebagai penghisab terhadapmu.”
(QS. Al Israa' : 13-14)


Qarin adalah menjadi setan oposisi dalam ajaran Islam. Dalam riwayat yang lain dijelaskan, ada lima malaikat yang menyertai manusia, yaitu :

* Dua malaikat menjaga pada malam hari,
* Dua malaikat menjaga pada siang hari, dan
* Satu malaikat yang tidak pernah berpisah dengannya.

Hal tersebut dijelaskan dengan firman Allah yang artinya :

“Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang bergantian (menjaganya), dimuka dan dibelakangnya.”
(QS. Ar-Ra'd : 11)


Yang dimaksud malaikat yang bergantian, yaitu malaikat malam dan siang yang melindunginya dari setan dari golongan jin dan manusia. Kedua malaikat menulis amal kebaikan dan kejelekan diantara kedua bahunya, lidahnya sebagai pena, mulutnya sebagai tempat tinta dan ludahnya sebagai tinta, keduanya menulis amal manusia sampai datang hari kematiannya.

o Mu’aqqibat

Para malaikat yang selalu memelihara/menjaga manusia dari kematian sampai waktu yang telah ditetapkan yang datang silih berganti. Para malaikat yang menjaga setiap makhluk pada waktu bermukim, bepergian, waktu tidur atau ketika terjaga dari kematian sampai datang waktu kematian yang telah ditetapkan. Para malaikat ini termasuk dalam golongan Hafazhah (Para Penjaga).

Kata al-mu’aqqibat adalah bentuk jamak dari kata al-mua’qqibah. Kata tersebut diambil dari kata ‘aqiba yang berarti tumit, dari sini kata tersebut dipahami dalam arti mengikuti seakan-akan yang mengikuti itu meletakkan tumitnya di tempat tumit yang diikutinya. Pola kata yang digunakan di sini mengandung makna penekanan bahasa dan dimaksud adalah para malaikat-malaikat yang ditugaskan Allah mengikuti setiap makhluk secara sungguh-sungguh.

Para malaikat yang ditugaskan menjaga seorang hamba dalam segala ihwalnya, tercantum dalam Al Qur'an Ar-Ra’du 10-11, yang berbunyi :

“Sama saja (bagi Tuhan), siapa di antaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang berjalan (menampakkan diri) di siang hari. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.”
(Ar-Raad: 10-11)


Dan surat Al-An'am yang berbunyi :

“ Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hambaNya, dan diutusNya kepadamu malaikat-malaikat penjaga…”
(QS. Al-An’am : 61)


Dalam hadits shahih dari Abdullah, yang dicatat oleh Imam Ahmad, Muhammad pun pernah bersabda tentang adanya makhluk malaikat dan jin yang menyertai setiap manusia. Menurut kisah Islam, hanya saja jin yang menyertai Muhammad telah dikalahkan olehnya.

Dalam hadits lain dikatakan, bahwa “Para malaikat bergiliran untukmu pada malam dan siang hari. Mereka berkumpul dalam shalat subuh dan shalat ashar. Kemudian malaikat malam naik kepada Allah. Allah bertanya, kepada para malaikat sedang Dia lebih mengetahui tentang kamu, "Bagaimana keadaan hamba-hamba-Ku saat kamu tinggalkan?" Para malaikat berkata, "Kami mendatangi mereka sedang mengerjakan shalat dan kami meninggalkan mereka sedang shalat pula."”


14. Arham

Malaikat yang diperintahkan untuk menetapkan rejeki, keberuntungan, ajal dan lainnya pada 4 bulan kehamilan. Para malaikat yang diserahi tugas untuk mengatur rezeki, kematian, amal, sengsara atau kebahagiaan janin di dalam rahim. Malaikat Arham memiliki tugas meniupkan debu bumi kepada janin, dimana calon makhluk itu nanti akan tercabut nyawanya oleh Malaikat Maut.

Jika seorang hamba telah sempurna empat bulan di dalam perut ibunya, maka Allah akan mengutus malaikat kepadanya dan memerintahkannya untuk melaksanakan kesemua ketetapan yang telah ditulis oleh Allah di Lauh Mahfuzh.

Dalam hadits Rasulullah Muhammad SAW bersabda :

"Allah mengutuskan Malaikat ke dalam rahim. Malaikat berkata : 'Wahai Tuhan!, ia masih berupa air mani'. Setelah beberapa ketika Malaikat berkata lagi : 'Wahai Tuhan!, ia sudah berupa darah beku'. Begitu juga setelah berlalu empat puluh hari Malaikat berkata lagi : 'Wahai Tuhan!, ia sudah berupa segumpal daging'. Apabila Allah membuat keputusan untuk menciptakannya menjadi manusia, maka Malaikat berkata : 'Wahai Tuhan!, orang ini akan diciptakan laki-laki atau perempuan? celaka atau bahagia? bagaimana rezekinya? serta bagaimana pula ajalnya?. Segala-galanya dicatat sewaktu dalam perut ibunya."

Pada saat Sakrat al-Maut, Allah akan membukakan tabir yang menyelubungi pandangan seseorang, sehingga akan menembus akhirat. Tercantum di dalam Al Qur'an surah Qaaf, yang berbunyi :

“Sehingga bagi orang mukmin, ketersingkapan penglihatan ini menambah ringan bebannya menempuh kematian, tetapi orang kafir justru akan semakin membuatnya berat dan sulit untuk melampaui tahapan kematian itu.”
(QS. Qaaf : 22)


15. Jundallah

Para malaikat perang yang membantu Nabi Muhammad SAW dan pasukannya di dalam peperangan. Menurut kisah Islam, ketika Muhammad sedang melihat-lihat suasana alam Langit Pertama (ar-Rafii'ah), dikatakan bahwa ia telah melihat sosok malaikat yang sangat besar sekali ukurannya, malaikat itu sedang menunggangi kuda yang berasal dari cahaya dan berbusana cahaya. Malaikat yang besar itu dikelilingi oleh 70 ribu malaikat yang berbusanakan berbagai busana dan perhiasan, masing-masing mereka memegang tombak yang tebuat dari cahaya dan mereka itulah yang disebut sebagai Jundallah (Tentara Allah).

Menurut kisah Islam, pada saat itu para muslimin mendapatkan keadaan pada bulan yang sangat berat, dimana para muslim memperoleh kemenangan besar, pertempuran pertama adalah pada saat Perang Badr, yang terjadi pada 17 Ramadhan, pada saat diturunkannya Al Qur'an. "Membuat sebuah norma untuk membedakan mana yang benar dan salah." Hari dimana dua kekuatan bertemu.

Dalam pertempuran ini, ketika jumlah para muslimin tidaklah banyak, tidak bersenjatakan dengan lengkap dan tidak ada persiapan sama sekali. Ketika itu mereka ingin menangkap sebuah kafilah Quraisy yang dalam perjalanannya kembali dari Syria, yang dipimpin oleh Abu Sufyan. Penangkapan ini bertujuan untuk mengambil harta-harta yang telah dirampas oleh pihak Quraisy dan menggantikannya, secara terpaksa mereka keluar dari kampung halaman mereka dan mereka hanya percaya dengan bantuan Allah.

Ketika Abu Sufyan mengetahui bahwa para muslimin datang, dia mengubah arah kafilahnya dan melarikan diri, kemudian mengerahkan penduduk Mekkah sebanyak 950 pasukan dan 700 unta dan langsung bergerak ke arah Madinah, untuk berhadapan langsung dengan para muslimin di Badr, dengan tujuan untuk menyerang para muslimin dan menghentikan penyebaran Islam.

Ketika itu, para muslimin tidak memiliki persiapan untuk perang dan Muhammad sedang berunding dengan mereka, ia mendengar kalimat-kalimat yang membuatnya senang dari pihak Muhajirin dan Anshar. Said bin Muadz seorang pemimpin Anshar berkata, "Saya bersumpah kepada Dzat yang menggenggam jiwaku di tangan-Nya, jika senandainya engkau (Muhammad) menyeberangi lautan, maka kami akan mengikutimu, dan jika engkau bergerak ke Barkil Ghimad (negeri yang jauh), kami akan mengikutimu dan tidak ada satupun dari kami yang akan menetap disini. Kami selalu sabar selama peperangan, serius dan jujur dalam konfrontasi dan kami berharap untuk menunjukkan niat baik kami untuk menyenangkan Anda, majulah dengan rahmat Allah."

Al Miqdad bin Amr, "Ya Rasulallah, kami tidak akan mengatakan kepadamu seperti perkataan Bani Israel kepada Musa." "Pergilah bertarung dengan Tuhanmu, sementara kami akan duduk disini saja." "Tetapi kami akan mengatakan, "Pergilah bertarung dengan Tuhanmu dan kami akan bertarung disampingmu pula."

Menurut syariat Islam, akhirnya pertempuran itu dimulai dengan persekutuan antara Tentara Bumi (muslimin) dengan bantuan Tentara Surga (Malaikat Allah) dan banyak kejadian-kejadian yang diluar masuk akal. Para malaikat ini disebutkan dalam firman Allah diantaranya dalam surah berikut dibawah ini, yang berbunyi :

“Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda.”
(Al-Imran 3: 125)

“(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut. Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan mesmperteguh dengannya telapak kaki(mu). (Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman. Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.”
(QS. Al-Anfaal : 9-12)

“Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada RasulNya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah menurunkan bala tentara yang kamu tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana kepada orang-orang yang kafir, dan demikianlah pembalasan kepada orang-orang yang kafir.”
(QS. At-Taubah : 26)

“...Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri...”
(QS. Al-Mudatsir : 31)


Seorang prajurit muslim berkata kepada Muhammad, bahwa ia telah melihat malaikat sedang bertempur disisinya, sambil menunggang kuda, tetapi kaki kuda itu tidak pernah menyentuh tanah. Menurut kisah Islam, kemenangan ada di pihak tentara Islam, jatuh korban dipihak tentara Islam dinyatakan hanya 14 jiwa, sementara itu dipihak Quraisy telah jatuh korban sebanyak 70 jiwa dan 70 jiwa ditangkap sebagai tawanan perang.


16. Ad-Dam'u

Malaikat yang selalu menangis jika melihat kesalahan manusia.


17. An-Nuqmah

Malaikat yang selalu berurusan dengan unsur api dan duduk di singgasana berupa nyala api, ia memiliki wajah kuning tembaga.


18. Ahlul Adli

Malaikat besar yang melebihi besarnya bumi beserta isinya. Dikatakan ia memiliki 70 ribu kepala.


19. Ar-Ra'd

Malaikat pengatur awan dan hujan.


20. Malaikat Berbadan Api dan Salju

Malaikat yang setengah badannya berupa api dan salju berukuran besar, serta dikelilingi oleh sepasukan malaikat yang tidak pernah berhenti berdzikir.


21. Penjaga Matahari

Sembilan Malaikat yang menghujani matahari dengan salju.


22. Malaikat Rahmat

Penyebar keberkahan, rahmat, permohonan ampun, dan pembawa roh orang-orang shaleh, ia datang bersama dengan Malaikat Maut dan Malaikat `Adzab.


23. Malaikat 'Adzab

Pembawa roh orang-orang kafir, zalim, munafik, ia datang bersama dengan Malaikat Maut dan Malaikat Rahmat.


24. Pembeda Haq dan Bathil

Para malaikat yang ditugaskan untuk membedakan antara yang benar dan salah kepada manusia dan jin.


25. Penentram Hati

Para malaikat yang mendoakan seorang mukmin, untuk meneguhkan pendirian sang mukmin tersebut.


26. Penjaga 7 Pintu Langit

7 malaikat yang menjaga 7 pintu langit. Mereka diciptakan oleh Allah sebelum Dia menciptakan langit dan bumi.


27. Pemberi Salam Ahli Surga

Para malaikat yang memberikan salam kepada para penghuni surga.


28. Pemohon Ampunan Orang Beriman

Para malaikat yang terdapat disekeliling 'Arsy yang memohonkan ampunan bagi kaum yang beriman.


29. Pemohon Ampunan Manusia di Bumi

Para malaikat yang bertasbih memuji Allah dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi.


***


Demikianlah "Malaikat" Para Tentara Allah SWT (Bagian II), maka selesailah sudah pembahasan tentang makhluk yang mulia ini yang ditugaskan untuk mengatur kehidupan dunia dan akhirat, atas perintah Allah SWT.

Semoga bermanfaat.

Wassalam.

(",)v




Sumber : Sumber : Umar Sulaiman Al-Asyqar (Buku yang berjudul : Malaikat "Mengakrabi Makhluk Gaib Yang Selalu Menyapa Kita"), Wikipedia©, sejarahtanahairku.blogspot.com, berbagai sumber lainnya Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”

Lazada Indonesia