Pages

Subscribe:

Sabtu, 21 Agustus 2010

Tunanetra Penipu Itu Bernama "Eko Ramaditya Adikara"




Siapa yang tidak mengenal sosok ramaditya? Tunanetra ini terkenal, karena prestasinya segudang dan mendunia, yang katanya, adalah seorang music composer dan sound engineer. Katanya lagi, dialah salah satu music composer dan sound engineer dalam beberapa game RPG terkenal di Jepang. Dan kenyataannya kini, dia mengakui bahwa dia telah berbohong selama ini kepada publik di seluruh nusantara Indonesia.

"Baik, saya "Eko Ramaditya Adikara" ingin mencabut klaim tentang keterlibatan saya sebagai komposer musik game jepang, dalam hal ini saya mengakui bahwa saya tidak pernah terlibat dalam pembuatan musik game Jepang apapun, saya juga tidak pernah terlibat dalam proyek legal maupun ilegal dalam pembuatan musik game Jepang manapun. Saya juga mengakui bahwa saya telah melakukan klaim ini dan juga mengubah file musik yang bukan milik saya yang saya akui sebagai milik saya. Saya juga mengakui, bahwa berita-berita yang saya buat berhubungan dengan status saya sebagai game music composer di Jepang, baik di media cetak, maupun media televisi, saya cabut, dan kepada pemirsa, pembaca, masyarakat Indonesia, dan juga gemer pada khususnya, saya minta maaf sebesar-besarnya, dan semoga dengan adanya berita ini bisa menjadi pengetahuan bersama dan rekan-rekan bisa membantu untuk menyebarkan berita ini, sehingga kesalahan ataupun kebohongan yang telah saya buat di hadapan publik, dapat segera di counter dan minimal berita yang sebenarnya bisa beredar. Sekali lagi, saya ramaditya adikara mohon maaf yang sebesar-besarnya terima kasih atas perhatiannya."




Apa saja yang diklaim oleh rama? 

Dalam berbagai acara, forum online maupun offline, rama mengaku sebagai music composer dan sound engineer beberapa RPG (Role Playing Games) Jepang ternama, seperti Xenosaga, FFVIII, Chrono Cross, Grandia, dan masih banyak lagi. 

rama juga sempat hadir beberapa kali di acara Kick Andi. Mulai datang bareng pacar barunya, sampai mengenakan baju Star Wars, dan melakukan klaim bahwa dirinya adalah "music composer dan sound engineer". (WoW !)








Lantas Kita Percaya

Percaya pada rama memang nggak ada ruginya sih sebenarnya. Nge-fans pada rama pun, nggak ada salahnya. Bayangkan, media sekelas "Kompas" saja pernah menulis tentangnya dengan 6 gelar spektakuler sekaligus :

1. Blogger Tunanetra yang bisa mengetik cepat
2. Penggubah music digital untuk games
3. Sound engineer
4. Motivator
5. Guru private bahasa Inggris
6. Private Councellor



Kelewat Banyaknya

Bukankah dengan menjadi tunanetra yang mandiri, tidak perlu kemanapun membawa anjing, itu sudah lebih dari cukup. Mengapa perlu meng-klaim sebagai composer atau sound engineer segala? Dewa saja maksimal punya dua gelar, Hermes contohnya, dia seorang dewa pedagang dan dewa pencuri.

Lantas, mengapa rama harus enam? Banyak sekali. Orang sehat saja belum tentu punya semangat belajar berbohong seperti rama. Apalagi lancar berbicara bahasa Inggris. Waduh, ini kepandaian yang cukup langka, dan sangat luar biasa!


Apakah mereka tahu?

Ada sederet nama yang memang berprofesi sebagai composer music dan engineer di lahan game dunia. Sepertinya, mereka tidak tahu kalau karya mereka diklaim oleh rama. 

Tidak hanya mereka, namun beberapa media massa nasional juga sudah sempat "kecolongan" (Koq bisa, ya?). Padahal di Wikipedia, data para komposer soundtrack game-game itu sudah ada sejak tahun 2004. Sampai mumet sakit kepala mencari nama rama disana, tetep saja nggak ada.


Siapa saja mereka?


Nobuo Uematsu





Untuk Soundtrack Game dan Movie Final Fantasy VIII, ada Nobuo Uematsu, seorang komposer musik tunggal seri Final Fantasy. Pada bulan November 2004, ia mengundurkan diri. 


Proses kreatifnya ini sering dilakukan sendiri. Dimulai setelah mendapat story board, dan visual dari seorang game developer. Jadi bukan menggelar sayembara atau lomba, seperti klaim ramaditya. 

Disamping itu masih ada beberapa judul RPG lainnya. Rata-rata mereka mengusai 2 alat musik. Salah satunya adalah piano. Sedangkan rama hanya menguasai flute plus sebuah software "Rahasia" yang bisa membahasakan imajinasinya ke dalam sebentuk orkestrasi menawan.


Yasunori Mitsuda





Yasunori Mitsuda - The Xenosaga, serial RPG fiksi ilmiah, dikembangkan oleh Monolith Soft dan dipublikasikan oleh Namco Bandai untuk console PlayStation 2. 

Serial ini dirilis tahun 2002. Episode I : Der Wille zur Macht. Pada tahun 2004 muncul Episode II : Jenseits von Gut und Bose dan pada tahun 2006 Episode III : Sprach Zarathustra. 

Semua aransemen musik Xenosaga dibikin oleh Yasunori Mitsuda. Pada Episode II mulai melibatkan Yuki Kajiura dan Shinji Hosoe, dan pada Episode III, dikerjakan oleh Kajiura sendirian. Begitu pula dengan game RPG Chrono Cross, keluaran Square Enix. Nggak sama rama sama sekali!


Media Kita

Di depan media, siapapun bisa saja menjadi Hero dan bisa juga jadi Zero. Namun, pada kenyataannya, media tak pernah menjadi zero. Justru media akan selalu jadi hero.

Salah memberitakan, tinggal minta maaf. Walau sudah memakan korban, jutaan lembar kertas, ribuan eksemplar ditarik, jutaan watt listrik, dan kekaguman palsu.

Orang seperti rama tak layak dicontoh. Namun, keberanian rama untuk mengakui KEBOHONGANnya, adalah hal yang sangat luar biasa di negara Indonesia tercinta ini.


(",)v





Editor : AdeL`FarouK 
Sumber : bloggerhelper.com, berbagai sumber lainnya
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

9 komentar:

  1. yang saya tau di gim nintendo (NES), lah kok sekarang malah ngaku bikin komposer Final Fantasy .

    BalasHapus
  2. astagfirullah janganlah kalian membuka aib saudara kalian maka tuhan akan membuka aib kalian sendiri, perbaiki diri masing2

    BalasHapus
    Balasan
    1. yeee.....orang dia sendiri minta disebar luaskan, makannya jangan cuma baca judul sama kalimat yg terakhir doang

      Hapus
  3. ini blog atau ibu ibu gosip si ? kok beritanya ngebuka aib ya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukan buka aib
      tapi membongkar penipuan

      dasar goblok lo
      ediot

      ntar lo bilang sekalian aja kalo penemu 4g itu orang indonesa ya hahaha

      biar hoak trus menerus dan tambah moron

      Hapus
  4. bedakan menyebar aib dengan menyebar kebohongan penipu ..... zaman dulu aja pemalsu hadits dapat gelar langsung sebagai pendusta ...

    BalasHapus
  5. malah baru tau hari ini, ternyata udah 14 tahun yg lalu, duh kemana aja gw ya?

    BalasHapus

“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”

Lazada Indonesia