Pages

Subscribe:

Jumat, 30 Juli 2010

Manusia Berdarah Hijau Dari Kanada



Semua orang juga tahu kalau darah manusia itu merah. Bukan hanya darah manusia, akan tetapi hampir sebagian besar darah makhluk hidup lainnya itu berwarna merah. Mau orang kaya, miskin semuanya darahnya merah. Ada juga yang hijau paling Kolor ("Kolor Hijau" maksdunya).

Lalu, bagaimana kalau terdapat makhluk yang berdarah hijau di muka bumi ini? Apakah mereka keturunan Alien? Bagaimana kalau anda sedang jual rumah lalu calon pembeli anda bilang bahwa dia berdarah hijau seperti tokoh Mr. Spock di film Star Trek? Pasti Anda akan tertawa duluan, khan?

Akan tetapi, ternyata manusia berdarah hijau itu beneran ada, dan terdapat pula pada beberapa jenis binatang yang berdarah hijau, seperti jenis katak dari Kamboja dan serangga. Darah hijau binatang ini karena darahnya tidak berfungsi membawa oksigen karena tidak memerlukan hemoglobin.

Darah warna hijau di dalam dunia medis memang bisa terjadi dan itu dikenal dengan sebutan "Sulfhemoglobinaemia" (SulfHb), yang merupakan turunan warna dari hemoglobin dan sulit untuk kembali normal.

Orang berdarah warna hijau ditemukan pada Juni 2007 oleh tim dokter anestesi Dr. Stephan Schwarz, Dr. Giuseppe Del Vicario, dan Dr. Alana Flexman di Kanada. Saat itu para dokter dalam satu tim ini sedang melakukan operasi di rumah sakit Vancouver St. Paul terhadap seorang lelaki berusia 42 tahun yang masuk ke rumah sakit karena terjatuh.




Para dokter tersebut sangat terkejut ketika pada sayatan pertama pada kaki sang pasien, darah yang dikeluarkannya adalah darah yang berwarna hijau gelap bukan warna merah seperti manusia pada normalnya. Para dokter mengadakan penelusuran ke riwayat medis sang pasien dan hasil penemuan menyatakan bahwa sang pasien ternyata sering mengkonsumsi obat sumatriptan dalam dosis besar atau 200 miligram setiap harinya untuk mengobati sakit kepala migrain-nya.

Obat-obatan sumatriptan, adalah termasuk dalam golongan sulfonamides (sulfur), merupakan obat yang mengandung senyawa belerang. Karena kandungan senyawa belerang inilah yang menyebabkan terjadinya kondisi langka yang disebut dengan sulfhaemoglobinaemia, yaitu belerang yang ada di tubuh bergabung dengan oksigen yang membawa senyawa hemoglobin di dalam sel darah merah.

"Pasien 42 tahun ini bisa sembuh setelah menghentikan penggunaan sumatriptan dalam melakukan operasi ini," ujar Dr Alana Flexman, dokter yang memimpin kasus ini dari St Paul's Hospital, Vancouver, seperti dikutip dari BBCNews, Selasa (4/5/2010).





Dari Medicalnewstoday diketahui, bahwa perubahan warna yang terjadi pada darah disebabkan oleh sulfhaemoglobin yang terbentuk ketika sebuah atom belerang masuk ke dalam molekul hemoglobin yang bisa disebabkan oleh obat-obatan yang dikonsumsi sejenis sulfonamida.

Ketika hidrogen sulfida (ion sulfida) dan ion besi bergabung dalam darah, maka darah tidak mampu membawa oksigen. Hal ini membuat jumlah sulfhemoglobin (SulfHb) dalam darah berlebih dan warna darah pun berubah menjadi hijau. Sementara darah merah terbentuk dengan bantuan oksigen.

Jadi, darah hijau pada manusia menunjukkan adanya sesuatu yang tidak normal terjadi terhadap orang tersebut dan lebih cenderung merupakan suatu penyakit. Kalau kondisi penderita sulfhemoglobin sangat parah atau ekstrem maka diperlukan transfusi darah untuk menyelamatkan pasien tersebut.

Gejala terjadinya kadar sulfhemoglobin yang berlebih ini terlihat dari perubahan warna pada kulit dan selaput sulfur yang menjadi kebiruan. Gejala ini disebut "Cyanosis" di dunia medis. Kondisi ini disebabkan oleh kekurangan oksigen dalam darah. Biasanya dimulai warna kebiruan pada kuku tangan, kuku kaki, bibir, dan lidah.

Penyebab utama Sulfhemoglobinemia, adalah konsumsi obat-obatan seperti acetanilid, phenacetin, nitrates, trinitrotoluene, dan senyawa sulfur (termasuk sulfonamid) yang berlebihan.

Penyebab lainnya bisa juga karena adanya paparan senyawa belerang (sulfur) di tempat kerja atau berasal dari lingkungan yang sudah tercemar polutan sulfur yang terjadi secara terus menerus sehingga sulfur dari udara yang kita hirup masuk kedalam tubuh kita. Akibatnya, ketika hidrogen sulfida (H2S atau ion sulfida), dan ion besi menggabungkan dalam darah, darah tidak mampu membawa oksigen.





Darah berwarna hijau tentu saja tidak baik untuk tubuh, karena mengganggu fungsi organ-organ terutama peredaran darah dalam tubuh yang memerlukan darah yang mengikat dengan oksigen.

Tokoh seperti dalam film "Star Trek", yaitu Mr. Spock, juga diceritakan sebagai pemilik darah hijau atau darah Vulcan. Darah hijau yang dimiliki Mr. Spock diceritakan karena oksigen dalam tubuhnya mengandung tembaga bukan hanya zat besi. Mr. Spock diceritakan memiliki ibu manusia dan ayah Vulcan.

(",)v




Sumber : jelajahunik.blogspot.com
Editor :AdeL`FarouK
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”

Lazada Indonesia