Pages

Subscribe:

Rabu, 18 Juli 2012

"Elysia Chlorotica" Makhluk Antara Hewan Dan Tumbuhan



Makhluk ini tampak unik, karena berada diantara persepsi hewan dan tumbuhan. Dan bisa jadi, inilah makhluk pertama yang tubuhnya setengah flora setengah fauna, karena siput yang baru ditemukan ini bisa menghasilkan pigmen klorofil seperti layaknya tumbuh-tumbuhan.

Para ilmuwan memperkirakan siput cerdik ini mencuri gen dari alga yang mereka makan, sehingga bisa menghasilkan klorofil. Dengan gen curian itulah, maka mereka pun bisa berfotosintesis, yaitu dengan proses tumbuhan untuk mengubah cahaya matahari menjadi energi.

“Hewan ini bisa membuat molekul berisi energi tanpa memakan apa-apa,” kata sydney pierce, pakar biologi dari universitas south florida di tampa. Pierce telah mempelajari makhluk unik ini, yang telah resmi diberi nama "Elysia Chlorotica", selama 20 tahun.





Ia mengajukan temuan terbarunya pada tanggal 7 januari 2010, pada pertemuan tahunan komunitas integratif dan perbandingan biologi di seattle. Temuan ini dilaporkan pertama kali oleh jurnal science. “Ini merupakan pertamakalinya hewan multiselular bisa menghasilkan klorofil,” tutur pierce.

Siput laut ini tinggal di rawa-rawa air asin di New England, Kanada. Selain mencuri gen untuk menghasilkan pigmen hijau klorofil, hewan ini juga mencuri bagian-bagian kecil sel yang disebut kloroplas, yang dipakai untuk melakukan fotosintesis.

Kloroplas menggunakan klorofil untuk mengubah cahaya matahari menjadi energi, layaknya tanaman, sehingga hewan siput ini tidak perlu lagi makan untuk mendapatkan energi.





“Kami mengumpulkan sejumlah hewan ini dan menyimpannya di akuarium selama berbulan-bulan,” kata pierce, “asalkan diberi cahaya selama 12 jam sehari, mereka bisa bertahan tanpa makan.”

Para peneliti memakai pelacak radioaktif guna memastikan, bahwa siput-siput ini benar-benar menghasilkan klorofil, dan bukan mencurinya dari pigmen yang sudah pada alga. Nyatanya, siput-siput ini mengintegrasikan materi genetika dengan begitu sempurna, sehingga bisa diturunkan kepada generasi selanjutnya.

Anak-anak dari siput yang sudah mencuri gen, juga bisa menghasilkan klorofil sendiri, walaupun mereka tak bisa berfotosintesis sebelum mereka makan cukup alga hingga bisa mencuri cukup kloroplas.





Sejauh ini, kloroplasnya belum bisa mereka produksi sendiri. Keberhasilan siput-siput ini mengagumkan, dan para ilmuwan juga masih belum bisa memastikan misteri bagaimana caranya hewan satu ini bisa memilih gen yang mereka butuhkan.

“Mungkin saja DNA dari satu spesies bisa masuk ke spesies yang lain, seperti yang telah dibuktikan oleh siput jenis ini. Tapi mekanismenya masih belum diketahui secara pasti,” ungkap pierce.

(",)v




Sumber : Sumber: terselubung.blogspot.com
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”

Lazada Indonesia