Pages

Minggu, 27 Maret 2011

Misteri "Golden Jets" Bukti Sebuah Teknologi Pesawat Terbang Peradaban Inca Kuno



Satu per satu bermacam artefak misterius telah ditemukan di berbagai belahan dunia. Bentuk dan fungsinya hingga kini masih diteliti dan menjadi perdebatan panjang.


Seperti halnya "Saqqara Bird", salah satu artefak yang ditemukan di piramida Mesir, di duga oleh para peneliti mirip sekali seperti model pesawat terbang.

Meski dari sejumlah penelitian beranggapan, secara desain Saqqara bird tidak mampu untuk melakukan penerbangan jauh, namun model desain tersebut mengacu kepada pesawat modern yang ada saat ini. Hingga timbul berbagai spekulasi mengenai asal usul artefak ini.

Lalu, apakah hanya artefak peradaban Mesir kuno tersebut yang ditemukan mirip dengan pesawat terbang? Tidak, ternyata peradaban Prekolombia yang pernah eksis ribuan tahun yang lalu, juga memiliki artefak berbentuk serupa.

Entah apa yang terjadi pada masa lampau, sehingga berbagai artefak misterius ditemukan dengan fungsi yang tidak diketahui, namun bentuknya seperti teknologi canggih yang ada saat ini, dan salah satunya adalah artefak ini.





"Golden Jets", sebuah artefak berupa perhiasan emas yang ditemukan pada sebuah tempat di wilayah Amerika Tengah dan Selatan, sayang belum ada keterangan pasti dimana lokasinya.

Artefak berbahan emas ini, diperkirakan telah berumur lebih dari 1000 tahun, karena para peneliti pun belum dapat memastikan kapan artefak tersebut tepatnya dibuat pada peradaban itu.

Pada tahun 1954, Pemerintah Kolombia mengirimkan koleksi artefak emasnya kepada sejumlah museum di Amerika Serikat. Selama berada di Amerika, seorang pengusaha berlian terkaya di wilayah itu ingin membuat replikanya dan mencoba untuk mengungkap misteri yang tersembunyi dalam setiap artefak tersebut.

Salah satu artefak tersebut kemudian dikirimkan kepada seorang zoologist bernama Ivan T. Anderson untuk diteliti. Ketika melihat desain benda tersebut, Ivan teringat akan bentuk pesawat terbang, kemudian ia meminta pendapat dari seorang ahli aerodinamis pesawat terbang asal Aeronautical Institute of New York, Dr. Arthur Poyslee.

Dari hasil investigasinya, memang benda tersebut memiliki kemiripan dengan desain pesawat terbang modern, dari bentuk sayapnya tidak mirip dengan hewan manapun di dunia, namun belum bisa dipastikan apakah artefak tersebut menggambarkan desain pesawat terbang masa lampau, karena masih membutuhkan penelitian lebih jauh lagi.

Artefak yang berukuran kurang lebih 2 inchi ini, diperkirakan berasal dari peradaban Sinu, Chimu, atau Mochica, yaitu peradaban Inca kuno yang eksis pada tahun 500 sampai 800 sebelum masehi.








Desain benda ini menurut Dr. Arthur, jika artefak ini adalah merepresentasikan hewan, maka penempatan bagian sayap dalam benda ini salah, karena pusat gravitasinya tidak akan sesuai, sehingga tidak memungkinkan untuk terbang.

Sebaliknya, konfigurasi sayap depan dan belakangnya, sangat ideal untuk mesin jet berkecepatan tinggi, seperti desain pesawat jenis "Concorde", meski hanya berupa gambaran saja.

Apakah peradaban masa lampau sudah memikirkan aspek aerodinamis, sampai-sampai pesawat concorde pun menggunakan desain yang serupa?

Jika kita perhatikan, memang sekilas artefak tersebut berbentuk mirip dengan sejenis hewan, walaupun ekornya aneh. Para arkeolog menyebut artefak ini sebagai "zoomorphic objects", yaitu benda yang berbentuk seperti hewan.br />
Tetapi, jika memang bentuknya mirip hewan, lalu, hewan apakah itu? Jika dilihat dari bentuk kepala, tubuh, serta bagian yang mirip dengan sayap, mungkin benda ini bentuknya mirip dengan sejenis ikan terbang, namun dengan bentuk ekor yang berbeda.









Bentuk ekornya memang sangat mirip dengan bentuk ekor pesawat terbang modern, coba bandingkan bentuk ekor benda ini dengan ekor pesawat terbang.
Walaupun kelihatannya memaksa, tetapi pada bagian ekornya juga terdapat tailplane yang biasanya terdapat pada pesawat modern.

Sementara itu, para peneliti yang lain masih sibuk dengan cara kerja dan aspek aerodinamis pada artefak ini.
Mereka berpendapat jika benar artefak ini adalah sebuah rancangan pesawat terbang, maka benda ini tidak akan bisa terbang karena desainnya yang tidak memungkinkan.

Namun, mereka menemukan sesuatu dalam artefak ini. Pada bagian kepala dan tubuhnya, terdapat celah misterius yang belum diketahui fungsinya. Beberapa peneliti berpendapat, jika celah tersebut adalah mekanisme dari banda ini agar bisa terbang, dan inilah mekanisme yang mereka maksud.

Anggaplah jika para peneliti itu benar, dengan mekanisme seperti itu, apakah benda ini bisa terbang?

Enam artefak serupa juga dipajang di Chicago Field Museum of Natural History. Sedangkan, dua artefak lain disimpan di Smithsonian Museum of Natural History dan Museum of Primitive Art in New York City.




Artefak yang tersimpan dalam Museum Chicago, dikatakan memiliki desain yang lebih detail dibandingkan dengan artefak yang lainnya.

Sementara itu, Ivan sangat yakin jika artefak-artefak tersebut adalah bukti nyata tentang kemajuan peradaban modern. Seperti yang ia katakan,
“The concrete evidence that the ancients knew of flight was forced upon us only a few years ago. Now we have to explain it. And when we do we will have to rearrange a great many of our concepts of ancient history.”

Terlihat ia sangat yakin jika artefak tersebut adalah bukti, bahwa desain pesawat terbang modern telah ditemukan sejak ribuan tahun yang lalu.

Tetapi, tentu saja banyak yang meragukan statement Ivan itu. Mereka yang tidak setuju dengan pendapat Ivan, mengatakan jika mereka (Ivan cs.) terlalu cepat menyimpulkan artefak tersebut adalah desain pesawat terbang modern, tanpa dilakukan penelitian lebih lanjut.

Teori tanpa pembuktian, memang tidak lebih dari "omong kosong" belaka. Berbeda dengan Saqqara Bird yang telah diteliti dan sampai dibuat replikanya oleh ahli desain glider bernama Martin Greorie, artefak Inca ini, belum dibuktikan kebenarannya kalau benda tersebut adalah sebuah pesawat terbang kuno.






Selain itu, tidak menutup kemungkinan jika artefak tersebut tidak lebih dari sebuah perhiasan masa lampau, jika dilihat dari sisi artistiknya. Namun, bila itu memang hanya sebuah perhiasan belaka, pasti ada imajinasi tertentu dari pembuatnya.

Mari perhatikan dengan seksama, pasti akan terlihat ukiran-ukiran pada bagian kepala, sayap, dan ekor benda ini. Pesawat, hewan, atau hanya sebuah perhiasan belaka? Hanya tanda tanya besar yang ada saat ini. (",)v




Sumber : apakabardunia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”