Sejak platform lain pesaing BlackBerry mulai melancarkan gempurannya ke berbagai segmen pasar, termasuk kelas bisnis yang sebenarnya merupakan segmenn utama RIM (si pembuat BB), belakangan ini RIM tampak semakin kewalahan menghadapi persaingan tersebut.
Ya, harus diakui, bahwa di berbagai belahan dunia, memang pangsa pasar BlackBerry saat ini terus merosot, terkikis oleh nama besar iPhone dan pesatnya pertumbuhan Android.
Dan hal itu tidak dapat dipungkiri lagi, karena saat ini para pebisnis sendiri mulai enggan menggunakan BlackBerry. Berikut adalah 6 hal yang bikin Blackberry mulai ditinggalkan :
1. RIM tidak lagi bisa dikatakan aman
RIM mengklaim dengan jaringan yang telah dienkripsi, para pengguna BlackBerry bakal aman dari tangan jahil. Tapi itu dulu, pada kenyataannya kini platform iOS dan lainnya juga menawarkan segi keamanan yang tak kalah bagusnya.
2. Kepercayaan terhadap RIM yang mulai diragukan
Lumpuhnya layanan BlackBerry Internet Service (BIS) beberapa waktu lalu membuat banyak pengguna kecewa. Padahal, para pemakai BlackBerry mengharapkan layanan email yang siap di pakai 24 jam nonstop.
3. Komitmen RIM Diragukan
Ada kalanya ketika RIM dianggap sangat peduli dengan kalangan enterprise. Namun, ketika pasar consumer ramai, vendor asal Kanada ini mulai berpaling. Memang, kondisi ini membuat RIM serba salah. Akan tetapi, pengambil keputusan di bidang TI melihat ini sebagai isu penting. Dimana para CIO ingin kebutuhan perusahaan tak mau dinomorduakan dengan segmen pasar.
4. Harga yang dianggap terlalu mahal
Soal harga, ponsel BlackBerry memang bukan yang paling terjangkau. Celah inilah yang pada akhirnya dimanfaatkan oleh para produsen ponsel Android. Dengan harga yang relatif sama, calon pengguna diiming-imingi oleh fiture yang lebih menarik.
5. Segmen consumer berperan
Cukup lama RIM memfokuskan pengembangan BlackBerry untuk kalangan enterprise, sehingga dinilai telah mengabaikan consumer. iPhone dan Android adalah bukti, bahwa gadget yang dibuat untuk orang rumahan pun bisa masuk di kalangan enterprise.
6. Produktivitas adalah segalanya
Memang, BlackBerry dirancang untuk menunjang produktivitas penggunanya. Namun, seiring akrabnya pengguna dengan iPhone dan Android, soal produktivitas pun tidak lagi menjadi hal yang eksklusif pada ponsel besutan RIM tersebut.
Dan hal itu tidak dapat dipungkiri lagi, karena saat ini para pebisnis sendiri mulai enggan menggunakan BlackBerry. Berikut adalah 6 hal yang bikin Blackberry mulai ditinggalkan :
1. RIM tidak lagi bisa dikatakan aman
RIM mengklaim dengan jaringan yang telah dienkripsi, para pengguna BlackBerry bakal aman dari tangan jahil. Tapi itu dulu, pada kenyataannya kini platform iOS dan lainnya juga menawarkan segi keamanan yang tak kalah bagusnya.
2. Kepercayaan terhadap RIM yang mulai diragukan
Lumpuhnya layanan BlackBerry Internet Service (BIS) beberapa waktu lalu membuat banyak pengguna kecewa. Padahal, para pemakai BlackBerry mengharapkan layanan email yang siap di pakai 24 jam nonstop.
3. Komitmen RIM Diragukan
Ada kalanya ketika RIM dianggap sangat peduli dengan kalangan enterprise. Namun, ketika pasar consumer ramai, vendor asal Kanada ini mulai berpaling. Memang, kondisi ini membuat RIM serba salah. Akan tetapi, pengambil keputusan di bidang TI melihat ini sebagai isu penting. Dimana para CIO ingin kebutuhan perusahaan tak mau dinomorduakan dengan segmen pasar.
4. Harga yang dianggap terlalu mahal
Soal harga, ponsel BlackBerry memang bukan yang paling terjangkau. Celah inilah yang pada akhirnya dimanfaatkan oleh para produsen ponsel Android. Dengan harga yang relatif sama, calon pengguna diiming-imingi oleh fiture yang lebih menarik.
5. Segmen consumer berperan
Cukup lama RIM memfokuskan pengembangan BlackBerry untuk kalangan enterprise, sehingga dinilai telah mengabaikan consumer. iPhone dan Android adalah bukti, bahwa gadget yang dibuat untuk orang rumahan pun bisa masuk di kalangan enterprise.
6. Produktivitas adalah segalanya
Memang, BlackBerry dirancang untuk menunjang produktivitas penggunanya. Namun, seiring akrabnya pengguna dengan iPhone dan Android, soal produktivitas pun tidak lagi menjadi hal yang eksklusif pada ponsel besutan RIM tersebut.
(",)v
Sumber : teknokers.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”