Jumat, 19 November 2010
Amalan Utama Zulhijah (Renungan)
"Tidak ada satu amal saleh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal saleh yang dilakukan pada hari-hari ini, (yaitu 10 hari pertama bulan Zulhijah)," sabda Nabi SAW.
Para sahabat bertanya, "Tidak pula jihad di jalan Allah?"
Rasulullah menjawab, "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya, tetapi tak ada yang kembali satu pun." (HR Abu Daud, Ibnu Majah, at-Tirmidzi, dan Ahmad).
"Ketahuilah, amalan di sepuluh hari awal Zulhijah akan dilipatgandakan," sabda Nabi SAW dalam hadis lainnya. Terlepas perbedaaan pelaksanaaan Idul Adha 1431 H, ada baiknya kita alihkan perhatian pada sesuatu yang lebih utama, yaitu merebut perhatian Allah SWT dengan menghadirkan amalan-amalan yang disukai-Nya.
Pertama, puasa. Dari istri Hunaidah bin Kholid, beberapa istri Nabi SAW mengatakan, "Rasulullah biasa berpuasa pada sembilan hari awal Zulhijah, pada hari Asyura (10 Muharram), dan berpuasa tiga hari setiap bulannya." Di antara sahabat yang mempraktikkan puasa selama sembilan hari awal Zulhijah adalah Ibnu Umar.
Kedua, memperbanyak takbir dan zikir. Termasuk di dalamnya membaca tasbih, tahmid, tahlil, takbir, istigfar, dan doa. Disunahkan untuk mengeraskan suara ketika melewati pasar, jalan-jalan, masjid, dan tempat-tempat lainnya.
Ibnu Abbas berkata, "Berzikirlah kalian kepada Allah pada hari-hari yang ditentukan, yaitu 10 hari pertama Zulhijah dan juga pada hari-hari tasyrik." Ibnu Umar dan Abu Hurairah pernah ke pasar pada sepuluh hari pertama Zulhijah, mereka bertakbir, lantas manusia pun ikut bertakbir.
Ketiga, menunaikan ibadah haji dan umrah. Nabi SAW ditanya, "Amalan apa yang paling afdal?" Beliau menjawab, "Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya." Ada yang bertanya lagi, "Kemudian apa lagi?" Beliau menjawab, "Jihad di jalan Allah." Ada yang bertanya kembali, "Kemudian apa lagi?" Nabi SAW menjawab, "Haji mabrur!" (HR Bukhari).
Keempat, memperbanyak amalan saleh, seperti shalat sunah, sedekah, membaca Alquran, dan ber-amar makruf nahi mungkar. Kelima, berkurban. Pada hari nahr (10 Zulhijah) dan hari tasyrik disunahkan untuk berkurban. "Maka, dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah." (QS al-Kautsar [108]: 2).
Keenam, bertobat. Jika kita pernah berzina, membunuh tanpa hak, mencandu minuman (khamr), atau sering meninggalkan shalat lima waktu, segeralah bertobat.
"Katakanlah, 'Hai, hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang'." (QS az-Zumar [39]: 53).
Menurut Ibnu Katsir, ayat yang mulia ini berisi seruan kepada setiap orang yang berbuat maksiat, baik kekafiran maupun lainnya, untuk segera bertobat kepada Allah. Sang Khalik pun akan mengampuni seluruh dosa setiap hamba yang bertobat walaupun dosanya sangat banyak. Wallahu a'lam.
(",)v
Sumber : koran.republika.co.id
Oleh : Ustaz Muhammad Arifin Ilham
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”