Marhaban ya Ramadhan. Alhamdulillah, kita dipertemukan lagi
dan diizinkan Allah untuk berjumpa dengan Ramadhan. Tidak semua orang
diberi umur panjang, kesehatan, dan hidayah..
(",)v
Sumber : republika.co.id
Oleh : Ustadz Yusuf Mansur
Ibarat perjalanan panjang, perlu persiapan dan bekal. Berikut ini kita bicara sedikit
tentang tiga persiapan, yaitu persiapan niat, doa, dan ilmu.
Persiapan segala persiapan adalah niat. Karena itu, niatkan puasa ini hanya karena Allah. Hanya untuk Allah. Bukan untuk diet, bukan untuk penghargaan manusia, bukan untuk dipuji manusia.
Murni karena Allah (lillahi). Tapi, masih sangat boleh meminta ampunan-Nya, rahmat-Nya, minta dinaikkan derajat, minta tetesan kemuliaan dari-Nya.
Saya pribadi membedakan antara niat dan doa. Niat benar-benar urusannya ke atas (kepada Allah). Tidak ada urusan dengan manusia, yang bila ada orang, jadi bagus amal kita, lalu bila tidak ada orang, amal kita jadi payah.
Berpuasa juga bukan ingin disebut sudah bertobat, sudah jadi orang saleh, kuat berpuasa. Puasa hanya ingin dilihat Allah saja, pengen dihargai Allah saja.
Persiapan berikutnya, persiapan doa. Tidak ada orang yang bisa berbuat baik, kecuali Allah izinkan berbuat baik. Karena itu, perbanyaklah meminta bimbingan dan pertolongan Allah.
Minta puasanya dikuatkan dari segala godaan, baik godaan makanan minuman, hawa nafsu, dosa, maupun maksiat. Minta sama Allah diterima puasanya. Minta sama Allah agar puasanya dibaguskan dan seterusnya.
Doakan juga keluarga, kawan-kawan, dan segenap kaum Muslimin dan Muslimat yang sama-sama menjalankan ibadah puasa. Kemudahan berpuasa dan kebagusannya milik Allah. Kita perbanyak meminta sama Allah.
Persiapan berikutnya yang seharusnya dari jauh-jauh hari kita lakukan adalah persiapan ilmu. Puasa Ramadhan adalah puasa yang bakal datang setiap tahun, terus-menerus, sampai nanti Allah putuskan kiamat datang.
Kita yang diberi panjang umur, tentu akan bertemu dan bertemu lagi dengan puasa. Seharusnya, kita tambahkan ilmu tentang puasa ini sebagai persiapan bilamana ia datang. Tidak ada kata terlambat. Ini masih pada awal-awal puasa.
Kejar ilmu tentang puasa. Banyak bertanya ke guru-guru, banyak membaca buku-buku tentang puasa, banyak mendengar majelis-majelis yang membahas tentang puasa. Yang punya koneksi internet, jelajahin tema-tema puasa dari sumber-sumber yang bisa dipercaya.
Insya Allah, bakal banyak ilmu, petunjuk, pemahaman, dan wawasan tentang puasa. Termasuk juga, ilmu tentang asupan makanan dan minuman yang baik yang berkaitan dengan puasa.
Ilmu olahraga yang sesuai untuk orang yang berpuasa yang disesuaikan juga dengan umur dan keadaan. Semua ini ilmu. Dan, menuntut ilmu itu, masya Allah, pahalanya banyak sekali. Apalagi, pada bulan puasa.
Tambahkan pula dengan ilmu-ilmu lain yang bisa dipelajari sebagai ibadah tambahan pada bulan puasa. Sehingga, bulan puasa berlalu, bertambah juga ilmu buat kita. Amin.
Persiapan segala persiapan adalah niat. Karena itu, niatkan puasa ini hanya karena Allah. Hanya untuk Allah. Bukan untuk diet, bukan untuk penghargaan manusia, bukan untuk dipuji manusia.
Murni karena Allah (lillahi). Tapi, masih sangat boleh meminta ampunan-Nya, rahmat-Nya, minta dinaikkan derajat, minta tetesan kemuliaan dari-Nya.
Saya pribadi membedakan antara niat dan doa. Niat benar-benar urusannya ke atas (kepada Allah). Tidak ada urusan dengan manusia, yang bila ada orang, jadi bagus amal kita, lalu bila tidak ada orang, amal kita jadi payah.
Berpuasa juga bukan ingin disebut sudah bertobat, sudah jadi orang saleh, kuat berpuasa. Puasa hanya ingin dilihat Allah saja, pengen dihargai Allah saja.
Persiapan berikutnya, persiapan doa. Tidak ada orang yang bisa berbuat baik, kecuali Allah izinkan berbuat baik. Karena itu, perbanyaklah meminta bimbingan dan pertolongan Allah.
Minta puasanya dikuatkan dari segala godaan, baik godaan makanan minuman, hawa nafsu, dosa, maupun maksiat. Minta sama Allah diterima puasanya. Minta sama Allah agar puasanya dibaguskan dan seterusnya.
Doakan juga keluarga, kawan-kawan, dan segenap kaum Muslimin dan Muslimat yang sama-sama menjalankan ibadah puasa. Kemudahan berpuasa dan kebagusannya milik Allah. Kita perbanyak meminta sama Allah.
Persiapan berikutnya yang seharusnya dari jauh-jauh hari kita lakukan adalah persiapan ilmu. Puasa Ramadhan adalah puasa yang bakal datang setiap tahun, terus-menerus, sampai nanti Allah putuskan kiamat datang.
Kita yang diberi panjang umur, tentu akan bertemu dan bertemu lagi dengan puasa. Seharusnya, kita tambahkan ilmu tentang puasa ini sebagai persiapan bilamana ia datang. Tidak ada kata terlambat. Ini masih pada awal-awal puasa.
Kejar ilmu tentang puasa. Banyak bertanya ke guru-guru, banyak membaca buku-buku tentang puasa, banyak mendengar majelis-majelis yang membahas tentang puasa. Yang punya koneksi internet, jelajahin tema-tema puasa dari sumber-sumber yang bisa dipercaya.
Insya Allah, bakal banyak ilmu, petunjuk, pemahaman, dan wawasan tentang puasa. Termasuk juga, ilmu tentang asupan makanan dan minuman yang baik yang berkaitan dengan puasa.
Ilmu olahraga yang sesuai untuk orang yang berpuasa yang disesuaikan juga dengan umur dan keadaan. Semua ini ilmu. Dan, menuntut ilmu itu, masya Allah, pahalanya banyak sekali. Apalagi, pada bulan puasa.
Tambahkan pula dengan ilmu-ilmu lain yang bisa dipelajari sebagai ibadah tambahan pada bulan puasa. Sehingga, bulan puasa berlalu, bertambah juga ilmu buat kita. Amin.
(",)v
Sumber : republika.co.id
Oleh : Ustadz Yusuf Mansur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”