Pages

Subscribe:

Jumat, 03 Agustus 2012

Tragedi Si Joker Yang Kutu Buku Itu Bernama "James Eagan Holmes"



Sungguh memilukan memang peristiwa tragis yang terjadi ketika pemutaran perdana film Batman "The Dark Knight Rises" di The Century 16 Movie Theater, Aurora, Colorado, Amerika Serikat (20/7) yang lalu. Setidaknya 12 orang tewas, dan tiga warga negara Indonesia ikut terluka dalam tragedi itu.

Selanjutnya diketahui, sang penembak membabi buta pada peristiwa tersebut bernama James Eagan Holmes, si Joker, sosok antagonis yang merupakan musuh Batman besutan DC Comics.





Banyak orang beranggapan, bahwa hal itu merupakan kebangkitan dari Joker dan mengaitkan kembalinya Joker yang sudah mati dalam film Batman "The Dark Knight" (2008), termasuk pemerannya, mendiang Heath Ledger, yang mendapat Oscar berkat perannya di film tersebut, dan meninggal pada 22 Januari 2008.

Mungkinkah anggapan tersebut merupakan sebuah misteri suram dalam kisah Batman? Atau hal itu hanya sebuah kebetulan belaka? Entahlah, bisa iya, bisa juga tidak.





Bagi yang belum tahu, mungkin akan semakin kaget begitu mengetahui profile Holmes sang pembunuh, yang mengaku sebagai The Joker pada tragedi berdarah di Colorado beberapa waktu yang lalu.

Perhatikan perbandingan antara penjahat badut "Joker" dengan si kutu buku "Holmes" berikut ini :


JOKER





1. Musuh bebuyutan Batman, juga tokoh berdarah dingin yang bertanggungjawab pada sejumlah tragedi dalam hidup Batman.

2. Sifatnya : pembunuh kejam, cerdas, tapi gila dengan selera humor yang aneh. Ia juga seorang antisosial.

3. Kemampuan : punya intelegensia tinggi, ahli kimia, mampu mengoperasikan perlatan canggih.

4. Slogan : Why so serious?


JAMES EAGAN HOLMES





1. Usia : 24 tahun

2. Pendidikan : Mahasiswa doktoral di Universsity of Colorado School of Medicine, program Ilmu Syaraf (Neuroscience program).

3. Profile : Bersih, kalem, ganteng.

4. Prestasi : Mendapat beasiswa dan penghargaan terbaik saat lulus dari Westview High School (2006), dan prestasi akademik terbaik saat menyelesaikan program ilmu syaraf di University of California, Riverside pada 2010.

Holmes selama belajar di program doktoral ilmu syaraf, juga mempelajari sejumlah topik, seperti penyalahgunaan obat, skizofrenia, depresi, dan gangguan lain.


Bagaimana, apa ada kemiripan antara Joker dan Holmes? atau memang Holmes terlalu terinspirasi pada Joker? Kasus ini nyaris serupa dengan Chapman yang menembak John Lennon tahun 1980. Karena terlalu mengidolakan pentolan The Beatles tersebut, sehingga menganggap dirinya sendiri sebagai Lennon dan menyingkirkan 'Lennon' yang lain.

Dalamnya hati memang tak dapat diduga. Karenanya, mengidolakan atau terinspirasi seorang tokoh boleh saja, asalkan tetap ingat, bahwa tiap individu itu tak pernah sama dan memiliki karakter yang berbeda-beda.

(",)v




Sumber : apakabardunia.com Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”

Lazada Indonesia