Pages

Minggu, 22 Januari 2012

Molekul Pendingin Bumi Ditemukan

http://www.csmonitor.com/var/ezflow_site/storage/images/media/content/2012/0113-particles/11458744-1-eng-US/0113-particles_full_600.jpg

Molekul tentang pendingin Bumi sudah lama diprediksi oleh para ilmuwan. Keberadaan molekul tersebut akhirnya berhasil dibuktikan. Molekul tersebut bernama "Criegee Biradikal".

Peneliti dari Universitas Manchester, Universitas Bristol dan Laboratorium Nasional Sandia adalah yang berhasil membuktikan keberadaannya. Mereka mengatakan, bahwa Criegee Biradikal mampu mengoksidasi polutan seperti nitrogen dioksida dan sulfur dioksida yang berasal dari pembakaran.

Keberadaan molekul tersebut dideteksi dengan menggunakan cahaya dari fasilitas synchroton generasi ketiga di Advance Light Source yang ada di Lawrence Berkeley National Laboratory.

Cahaya yang intens dan dapat disesuaikan yang berasal dari synchroton itu memungkinkan ilmuwan membedakan jenis isomer berbeda, molekul yang terdiri atas atom yang sama tapi memiliki susunan yang berbeda.

Berdasarkan penelitian, Criegee Biradikal bereaksi dengan polutan lebih cepat dari yang diduga. Molekul ini mempercepat memacu pembentukan aerosol di atmosfer serta pembentukan awan. Ini memungkinkan molekul ini untuk berfungsi sebagai pendingin planet.


http://deskarati.com/wp-content/uploads/2012/01/Criegee-biradical.jpg


"Kami telah mampu mendukung seberapa cepat Criegee Biradikal bereaksi untuk pertama kalinya. Hail ini memberi dampak yang signifikan pada pemahaman kita tentang kapasitas oksidasi atmosfer serta implikasi luas pada polusi dan perubahan iklim," ungkap Carl Percival, pakar dari Universitas Machester, seperti dikutip TG Daily, Senin (16/1/2012).

"Sumber Criegee Biradikal tidak tergantung pada cahaya Matahari, jadi prosesnya bisa terjadi pada siang dan malam hari," tambah Percival. Dan kini mungkin molekul ini juga sudah berperan melindungi planet kita.

"Bahan yang dibutuhkan untuk produksi Criegee Biradikal berasal dari senyawa kimia yang dilepaskan secara alami oleh tumbuhan, jadi ekosistem secara signifikan berperan dalam mencegah pemanasan," kata Sudley Shallcross dari Universitas Bristol.

Jika berharap dengan adanya molekul ini manusia bisa membabat hutan seenaknya dan mencegah perubahan iklim dengan molekul pendingin ini, tampaknya itu takkan bisa dilakukan.

(",)v




Sumber : kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”