Pages
▼
Kamis, 07 April 2011
Kisah Abu Nawas Berdoa Untuk Minta Jodoh
Ada saja cara Abu Nawas berdoa agar dirinya segera dapat jodoh dan menikah. Kecerdasan otak serta semangatnya berujung indah. Ia pun akhirnya mendapatkan istri yang cantik dan shalihah.
Sehebat apapun kecerdasan Abu Nawas, ia tetaplah manusia biasa. Kala masih bujangan, seperti pemuda lain pada umumnya, ia juga ingin segera mendapatkan jodoh, lalu menikah dan memiliki sebuah keluarga.
Pada suatu ketika ia sangat tergila-gila pada seorang wanita. Wanita itu sungguh cantik, pintar, serta termasuk wanita yang ahli ibadah. Abu Nawas berkeinginan untuk memperistri wanita salihah itu. Karena cintanya begitu membara, ia pun berdoa dengan penuh khusyuk kepada Allah SWT.
"Ya Allah, jika memang gadis itu baik untukku, dekatkanlah kepadaku. Tetapi jika memang menurutmu ia tidak baik buatku, tolong Ya Allah, sekali lagi tolong, pertimbangkan lagi ya Allah," ucap doanya dengan menyebut nama gadis itu dan terkesan memaksa kehendak Allah.
Abu Nawas melakukan doa itu setiap selesai shalat lima waktu. Selama berbulan-bulan ia menunggu tanda-tanda dikabulkan doanya. Berjalan lebih 3 bulan, Abu Nawas merasa doanya tak dikabulkan Allah. Ia pun lantas introspeksi diri.
"Mungkin Allah tak mengabulkan doaku, karena aku kurang pasrah atas pilihan jodohku," katanya dalam hati.
Kemudian Abu Nawas pun bermunajat lagi. Tapi kali ini ganti strategi, doa itu tidak diembel-embeli spesifik pakai nama si gadis, apalagi berani "maksa" kepada Allah seperti doa sebelumnya.
"Ya Allah berikanlah istri yang terbaik untukku," begitu bunyi doanya.
Berbulan-bulan ia terus memohon kepada Allah, namun Allah tak juga mendekatkan Abu Nawas dengan gadis pujaannya. Bahkan Allah juga tidak mempertemukan Abu Nawas dengan wanita yang mau diperistri.
Lama-lama ia mulai khawatir juga. Takut menjadi bujangan tua yang lapuk dimakan usia. Ia pun memutar otak lagi, bagaimana caranya berdoa dan bisa cepat terkabul.
Abu Nawas memang cerdas. Tak kehabisan akalnya, ia pun merasa perlu sedikit "diplomatis" dengan Allah. Kemudian lagi-lagi ia mengubah doanya.
"Ya Allah, kini aku tidak minta lagi untuk diriku. Aku hanya minta wanita sebagai menantu ibuku yang sudah tua dan sangat aku cintai, Ya Allah. Sekali lagi bukan untukku, Ya Tuhan. Maka, berikanlah ia seorang menantu," begitu doa Abu Nawas.
Dasar Abu Nawas, pakai membawa nama ibunya segala, padahal permintaanya itu tetap saja untuk dirinya. Allah Maha Tahu, tidak perlu dipolitisir segala.
Tapi barangkali karena keikhlasan dan "keluguan" waliyullah Abu Nawas tersebut, Allah pun menjawab doanya.
Akhirnya Allah menakdirkan wanita cantik dan salihah itu menjadi istri Abu Nawas. Abu Nawas bersyukur sekali bisa mempersunting gadis pujaannya. Keluarganya pun berjalan mawaddah warahmah. (",)v
Sumber : kisahpetualanganabunawas.blogspot.com
judi sabung ayam
BalasHapus