Pages

Rabu, 30 Maret 2011

"Malaikat" Para Tentara Allah SWT (Bagian I)




Pada artikel lalu yang berjudul "
Malaikat", telah dibahas tentang keberadaan malaikat yang merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang harus diyakini, karena salah satu akidah yang terkandung di dalam rukun iman yang ke-2 di dalam ajaran Islam, yaitu : "Iman kepada Malaikat-Malaikat Allah."

Telah diceritakan yang lalu tentang Materi Penciptaannya, Waktu Penciptaan, Wujudnya, Jumlah, dan Sifat-Sifatnya. Pada artikel kali ini, akan dicoba untuk lebih mengenal "Malaikat" Para Tentara Allah SWT lebih jauh lagi.


Nama Dan Tugas Malaikat

Masing-masing malaikat memiliki nama dan tugasnya sendiri-sendiri, namun kita tidak mengetahui nama-nama tersebut kecuali sedikit saja. Berikut adalah nama-namanya :


1. Malaikat Jibril

Pemimpin para malaikat ini, bertugas menyampaikan wahyu Allah dan mengajarkannya kepada para nabi dan rasul. Di dalam Al Qur'an, Jibril memiliki beberapa julukan, seperti : Ruh Al Amin, Ruh Al Qudus (Roh Kudus), Ar-Ruh Al-Amin, dan lainnya.

“Katakanlah : "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Qur'an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.”
(QS. Al Baqarah : 97-98)



Bentuk fisik Ruhul'Qudus, tertera dalam uraian mengenai kisah Rasullah Muhammad SAW, kala beliau mendapat wahyu ke-2 kalinya, dan Rasul meminta untuk melihat wujud asli sang utusan Allah dari langit, karena berkali-kali sang utusan (Ruhul'Qudus) datang dalam wujud manusia.

Ruhul'Qudus; Tampak wujudnya dengan enam ratus sayap antara masyrik dan maghrib, (barat-timur) sayap dan busana kebesarannya putih laksana mutiara yang larut, dengan rupa yang begitu elok dan rupawan, dan dengan kekuatan yang dahsyat penuh mukjizat.

Malikat Jibril adalah malaikat yang menyampaikan berita kelahiran Nabi Isa As (lihat di artikel Isa) kepada ibunya Siti Maryam dan juga malaikat yang menyampaikan Al Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW.

Dalam kisah suci perjalanan Isra' Mi'raj, sesampainya di pos perjalanan Sidratul Muntaha, Malaikat Jibril tidak sanggup lagi mendampingi Rasulullah untuk terus naik menghadap kehadirat Allah SWT;

Beliau berkata : "Aku sama sekali tidak mampu mendekati Allah, perlu 60.000 tahun lagi aku harus terbang. Itulah jarak antara aku dan Allah yang dapat aku capai. Jika aku terus juga ke atas, aku pasti hancur luluh".

Maha Suci Allah, ternyata Malaikat Mulia Jibril As pun tidak sampai kepada Allah SWT.


2. Malaikat Mikail

Malaikat ini bertugas untuk membagi rezeki kepada seluruh makhluk. Ia yang mengatur air, menurunkan hujan/petir, membagikan rezeki kepada manusia, tumbuh-tumbuhan juga hewan-hewan dan lain-lain di muka bumi ini.

Malaikat Mikail adalah salah satu di antara Pembesar Malaikat yang empat, setelah Jibril. Ia diciptakan Allah setelah malaikat Israfil dengan selisih kira-kira lima ratus tahun.

Menurut salah satu sumber, dalam tradisi Islam, Mikail dikatakan memakai jubah berwarna hijau jamrud, memenuhi bentangan langit. Tiap helai rambutnya berisi ribuan wajah yang mengagungkan nama Allah. Menurut sumber lain dikatakan, sejak neraka diciptakan Allah, Mikail tidak pernah lagi bisa tertawa.

Dari kepala malaikat Mikail hingga kedua telapak kakinya berbulu Za'faron. Jika seluruh air di lautan dan sungai di muka bumi ini disiramkan di atas kepalanya, niscaya tidak setitik pun akan jatuh melimpah. Di atas setiap bulu-bulunya, terdapat sebanyak satu juta muka.

Setiap muka malaikat Mikail ini pula mempunyai satu juta mulut. Dan setiap mulut mempunyai satu juta lidah, manakala setiap lidah-lidahnya boleh berbicara satu juta bahasa atau lisan. Setiap satu juta lisan tersebut adalah membaca istighfar pada Allah bagi orang-orang mukmin yang berdosa.

Setiap satu juta muka atau wajahnya mempunyai satu juta mata. Tiap-tiap matanya sentiasa menangis, karena memohon rahmat bagi orang-orang mukmin yang berdosa. Tiap-tiap matanya yang menangis itu mengeluarkan tujuh ribu titisan air mata. Dan setiap titisan air mata itu Allah ciptakan satu malaikat Karubiyyuun yang serupa dengan kejadian malaikat Mikail. Setiap malaikat-malaikat ini ditugaskan untuk bertasbih pada Allah sehingga hari kiamat.

Imam Ahmad dengan sanadnya, dari Anas bin Malik, ketika Rasulullah Mi'raj ke langit, Rasul ada bertanya pada malaikat Jibril : "Mengapa aku tidak pernah nampak malaikat Mikail tertawa?" Malaikat Jibril menjawab : "Malaikat Mikail tidak pernah tertawa semenjak neraka diciptakan."


3. Malaikat Israfil

Adalah malaikat yang akan meniup sangkakala di hari kiamat, walaupun namanya tidak disebutkan di dalam Al Qur'an. Ia sebagai salah satu dari empat malaikat utama, bersama dengan Mikail, Jibril, dan Izrail.

Beberapa sumber mengindikasikan, bahwa pada permulaan waktu Israfil memiliki empat sayap, sangat tinggi sehingga bisa meraih tiang-tiang surga. Malaikat yang rupawan ini merupakan penguasa musik. Israfil selalu bertasbih kepada Allah ke dalam ribuan bahasa yang berbeda. Dari bawah kaki hingga ke kepalanya ada beberapa rambut, beberapa mulut, dan beberapa lidah yang tertutup hijab.

Walaupun nama "Israfil" tidak pernah di muncul dalam Al Qur'an, sebutan/julukan dibuat untuk malaikat yang membawa terompet suci ini, untuk mengidentifikasikan sosok ini :

“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).”
(QS. Az-Zumar : 68)



Israfil selalu memegang terompet suci yang terletak di bibirnya selama berabad-abad, menunggu perintah dari Tuhan untuk meniupnya pada hari kiamat. Pada hari itu, ia akan turun ke bumi dan berdiri di batu/bukit suci di Jerusalem.

Tiupan pertama akan menghancurkan dunia beserta isinya, tiupan kedua akan mematikan para malaikat, dan tiupan ketiga akan membangkitkan orang-orang yang telah mati serta mengumpulkan mereka di Padang Mahsyar.

Dalam tradisi Islam, ia dikatakan telah di kirim oleh Tuhan bersama malaikat utama yang lain, untuk mengumpulkan tanah dari empat penjuru dunia, dan hanya Izrail saja yang berhasil dalam misi tersebut. Dengan tanah itulah Adam diciptakan.


4. Munkar dan Nakir

Adalah dua malaikat yang menanyakan atau menguji keyakinan dari orang yang telah mati di alam barzakh.

Menurut ajaran Islam, setelah kematian dari setiap jiwa akan menuju barzakh atau alam kubur, dimana si mayat akan bisa kembali bangkit dan berbicara, ketika ditanya oleh kedua malaikat Munkar dan Nakir, walaupun tubuhnya telah hancur.

Pertanyaan akan dimulai ketika proses penguburan telah selesai dan 70 langkah orang terakhir dari tempat dikuburnya mayat. Munkar dan Nakir akan menanyakan beberapa hal berikut : "Siapakah Tuhanmu?", "Siapa Nabi mu?", "Apa agama mu?", jawaban bagi pertanyaan tersebut adalah Tuhan mereka adalah Allah, nabinya Muhammad SAW, dan agamanya adalah Islam.

Maka si mayat akan diberikan keluasan dan diterangkan kuburnya sampai hari kebangkitan. Bagi yang tidak bisa menjawabnya, akan mendapatkan siksa sampai hari kebangkitan.


5. Raqib dan 'Atid

Adalah dua malaikat yang mencatat segala amalan kebaikan dan keburukan manusia di dunia. Malaikat Raqib yang menulis segala amalan kebaikan, sedangkan malaikat 'Atid yang bertugas untuk menulis segala amalan keburukan.

Malaikat Raqib dikaitkan bersama Malaikat 'Atid. Sebenarnya tidak ada penjelasan lebih lanjut dari Al Qur'an atau hadits yang menyatakan, bahwa nama dua malaikat ini Raqib dan 'Atid, hanya Kirâman Kâtibîn saja yang disebutkan di dalam surah Qaaf, Al Infithaar, dan Az-Zukhruf.


6. Izrail

Adalah malaikat pencabut nyawa seluruh makhluk dan salah satu dari empat malaikat utama selain Jibril, Mikail, dan Israfil dalam ajaran Islam. Nama Izrail tidak pernah disebut dalam Al Qur'an. Walau begitu, ia selalu disebut dengan Malak al Mawt atau Malaikat Maut yang oleh sebagian kalangan diidentikkan sebagai Izrail.

Malaikat Izrail diciptakan oleh Allah SWT dalam keadaan yang serupa dengan malaikat Mikail baik wajahnya, ukurannya, kekuatannya, lisannya, dan sayapnya. Semuanya tidak kurang dan tidak lebih.

Dikatakan dia berwajah empat, satu wajah di muka, satu wajah di kepala, satu dipunggung, dan satu lagi di telapak kakinya. Dia mengambil nyawa para nabi dari wajah kepalanya, nyawa orang mukmin dengan wajah mukanya, nyawa orang kafir dengan wajah punggung, dan nyawa seluruh jin dengan wajah tapak kakinya.

Dari kepala hingga kedua telapak kakinya berbulu Za'faran, dan di setiap bulu ada satu juta muka, di setiap satu juta muka mempunyai satu juta mata, dan satu juta mulut dan tangan. Ia memiliki 4.000 sayap dan 70.000 kaki, salah satu kakinya di langit ketujuh, dan satu lagi di jembatan yang memisahkan Surga dan Neraka.

Setiap mulut ada satu juta lidah, setiap lidah boleh berbicara satu juta bahasa. Jika seluruh air di lautan dan sungai di dunia disiramkan di atas kepalanya, niscaya tidak setitik pun akan jatuh melimpah.

Disebutkan, ketika Allah SWT mencipta Al-Maut (kematian) dan menyerahkan kepada malaikat Izrail, maka berkata malaikat Izrail : "Wahai Tuhanku, apakah Al-Maut itu?".

Maka Allah SWT menyingkap rahasia Al-Maut itu dan memerintah seluruh malaikat menyaksikannya. Setelah seluruh malaikat menyaksikannya Al-Maut itu, maka tersungkurlah semuanya dalam keadaan pingsan selama seribu tahun.

Setelah para malaikat sadar kembali, bertanyalah mereka : "Ya Tuhan kami, adakah makhluk yang lebih besar dari ini?" Kemudian Allah SWT berfirman : "Akulah yang menciptakannya dan Aku-lah yang lebih Agung dari padanya. Seluruh makhluk akan merasakan Al-Maut itu".

Kemudian Allah SWT memerintahkan Izrail mengambil Al-Maut Allah yang telah diserahkan kepadanya. Walau bagaimanapun, Malaikat Izrail khawatir jika tidak berdaya untuk mengambilnya, sedangkan Al-Maut lebih agung daripadanya. Kemudian Allah SWT memberikannya kekuatan, sehinggalah Al-Maut itu menetap di tangannya.

Disebutkan pula, setelah seluruh makhluk hidup sudah dicabut nyawanya pada hari kiamat kelak dan yang tersisa tinggal malaikat Izrail, lalu Allah SWT menyuruhnya untuk mencabut nyawanya sendiri, demi melihat dahsyatnya sakarataul maut yang sedang terjadi terhadap dirinya, beliau mengatakan "Ya Allah seandainya saya tahu ternyata pedih sekali sakaratul maut ini, tidak akan tega saya mencabut nyawa seorang mukmin".

Malaikat Izrail diberi kemampuan yang luar biasa oleh Allah, hingga barat dan timur dapat dijangkau dengan mudah olehnya, seperti seseorang yang sedang menghadap sebuah meja makan yang dipenuhi dengan pelbagai makanan yang siap untuk dimakan. Ia juga sanggup membolak-balikkan dunia, sebagaimana kemampuan seseorang sanggup membolak-balikkan uang.

Sewaktu malaikat Izrail menjalankan tugasnya mencabut nyawa makhluk-makhluk dunia, ia akan turun ke dunia bersama-sama dengan dua kumpulan malaikat, yaitu Malaikat Rahmat dan Malaikat 'Azab. Sedangkan untuk mengetahui dimana seseorang akan menemui ajalnya itu adalah tugas dari Malaikat Arham.

Walau bagaimanapun, Izrail bersama Jibril, Israfil dan Mikail pernah ditugaskan ketika Allah menciptakan Nabi Adam AS. Izrail juga adalah antara Malaikat yang sering turun ke bumi untuk bertemu dengan para nabi, antaranya ialah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Idris AS.

Sesungguhnya seorang hamba mukmin apabila hendak meninggalkan dunia menuju akhirat, turun kepadanya para malaikat dari langit yang berwajah putih, seakan wajah mereka ibarat matahari. Mereka membawa kafan dan parfum dari surga. Mereka duduk di samping calon mayat sejauh mata memandang.

Diriwayatkan, bahwa para malaikat ini mulai mencabut nyawa dari kaki sampai ke lututnya, kemudian diteruskan oleh para malaikat lainnya sampai ke perut, kemudian diteruskan lagi oleh para malaikat lainnya sampai ke kerongkongan, kemudian datanglah Malaikat maut Alaihis Salam dan duduklah di samping kepala calon mayat seraya berkata: "Wahai jiwa yang baik, wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan dan ridha dari Allah".

Maka keluarlah rohnya dengan lembut seperti air yang menetes dari bibir tempat air. Malaikat maut pun mengambilnya, setelah Malaikat mengambil ruh itu, maka segera di masukkan dalam kafan yang dari surga tersebut dan diberi parfum yang dari surga itu. Lalu keluarlah dari ruh itu bau yang sangat wangi, seperti bau parfum yang paling wangi di muka bumi ini.

Ketika telah keluar ruhnya, maka para Malaikat diantara langit dan bumi menshalatinya, demikian pula semua Malaikat yang di langit. Dan dibukakan untuknya pintu-pintu langit, semua penjaga pintu tersebut berdoa kepada Allah agar ruh tersebut lewat melalui pintunya.

Para Malaikat membawa ruh itu naik ke langit, dan tiap-tiap melalui rombongan Malaikat mereka selalu bertanya : "Ruh siapa yang wangi ini???" Para Malaikat yang membawanya menjawab : "Ini ruhnya Fulan bin Fulan", sambil menyebutkan panggilan-panggilan terbaiknya selama di dunia.

Malaikat yang membawanya menyebutkan kebaikan-kebaikannya selama di dunia, kebaikan-kebaikannya dalam hubungan dengan Allah dan dengan sesama manusia, bahkan dengan alam semesta. Tatkala telah sampai di langit dunia para Malaikat meminta dibukakan pintunya.

Malaikat penjaga pintu langit membuka pintu itu, kemudian semua Malaikat yang ada ikut mengiringi ruh itu sampai ke langit berikutnya, hingga berakhir di langit ke tujuh. Lalu Allah berfirman :

"Tulislah catatan amal hamba-Ku di Illiyyiin! Tahukah kamu apakah Illiyyiin itu? (Yaitu) kitab yang bertulis (untuk mencatat amal orang yang baik)."
(QS. Al Muthaffifiin : 19-20).



Ditulislah catatan amalnya di Illiyyiin. Kemudian dikatakan : "Kembalikanlah ia ke bumi, karena Aku telah berjanji kepada mereka, bahwa Aku menciptakan mereka darinya (tanah) dan mengembalikan mereka kepadanya serta membangkitkan mereka darinya pula pada kali yang lain". Roh itu-pun dikembalikan ke bumi dan ke jasadnya.

Sesungguhnya seorang hamba yang kafir atau fajir (banyak dosa), apabila hendak meninggalkan dunia menuju akhirat, turun kepadanya para Malaikat dari langit yang sangat keras lagi berwajah hitam sambil membawa kain yang kasar dari neraka. Para malaikat itu duduk disamping calon mayit sejauh mata memandang.

Diriwayatkan, bahwa para malaikat ini mulai mencabut nyawa dari kaki sampai ke lututnya, kemudian diteruskan oleh para malaikat lainnya sampai ke perut, kemudian diteruskan lagi oleh para malaikat lainnya sampai ke kerongkongan, kemudian datang Malaikat Maut Alaihis Salam dan duduk di samping kepalanya seraya berkata : "Wahai jiwa yang busuk, keluarlah menuju murka dan kebencian dari Allah". Roh itupun terkejut. Lalu Malaikat mencabutnya seperti mencabut alat pemanggang yang banyak cabangnya dari kain yang basah, sehingga terputuslah urat-urat dan ototnya.

Malaikat itu pun mengambil rohnya dan langsung memasukkannya ke dalam kain kasar (yang dari neraka itu). Keluar dari ruh itu bau yang sangat busuk, seperti bau paling busuk yang pernah ada di muka bumi ini.

Para Malaikat lalu membawa roh itu naik, tiadalah melalui rombongan Malaikat, melainkan mereka selalu bertanya : "Roh siapa yang busuk ini?". Para Malaikat yang membawanya menjawab : "Ini rohnya Fulan bin Fulan", dengan menyebut panggilan-panggilan buruknya ketika di dunia. Malaikat yang membawanya menyebutkan keburukan-keburukanya selama di dunia. Keburukan-keburukannya dalam hubungan dengan Allah dan dengan sesama manusia, bahkan dengan alam semesta.

Semua malaikat diantara langit dan bumi melaknatinya (mengutuknya), juga semua malaikat yang di langit. Ditutup untuknya pintu-pintu langit. Masing-masing penjaga pintu berdoa kepada Allah, agar ruh itu tidak lewat melalui pintunya.

Tatkala telah sampai di langit dunia, mereka meminta agar dibuka pintunya dan ternyata tidak dibukakan. Kemudian Rasulullah shallallaahu alaihi wa ala alihi wa sallam membacakan :

"Sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum."
(QS. Al A'raaf : 40).



Lantas Allah berfirman : "Tulislah catatan amalnya di sijjiin, di bumi yang paling bawah", Kemudian dikatakan : "Kembalikan hambaKu ke bumi karena Aku telah berjanji bahwa Aku menciptakan mereka darinya (tanah) dan mengembalikan mereka kepadanya serta mengeluarkan mereka darinya pula pada kali yang lain".

Lalu rohnya dilempar dari langit, sehingga terjatuh ke bumi, kemudian Rasulullah SAW membacakan ayat :

"Dan barangsiapa menyekutukan Allah, maka seolah-olah ia jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh."
(QS. Al Hajj : 31)



Menurut kisah Kabil Akbar, Malaikat Maut tidak mengetahui kapan tiap-tiap makhluk yang akan mati. Dikatakan olehnya Allah telah menciptakan sebuah pohon (Sidrat al-Muntaha) di bawah 'Arsy, yang mana jumlah daunnya sama banyak dengan bilangan makhluk yang Allah ciptakan.

Jika satu makhluk itu telah diputuskan ajalnya, maka umurnya tinggal 40 hari dari hari yang diputuskan. Maka jatuhlah daun itu kepada Malaikat Maut, tahulah bahwa dia telah diperintahkan untuk mencabut nyawa orang yang tertulis pada daun tersebut. Sampai ada daun dari pohon yang terletak di bawah 'Arsy gugur.


Kemudian akan jatuh dua titisan dari arah 'Arsy pada daun tersebut, titisan hijau ataupun putih. Hijau menandakan bakal si mayat akan mendapat kecelakaan, sementara putih mengambarkan dia akan mendapat kebahagiaan.

Untuk mengetahui tempat makhluk mati, Allah telah menciptakan Malaikat Arham yang akan diperintahkan untuk memasuki sperma yang berada dalam rahim ibu dengan debu bumi yang akan diketahui dimana ia akan mati dan disitulah kelak ia pasti akan menemui ajalnya.

Disebutkan, bahwa suatu ketika Allah SWT memerintahkan malaikat maut untuk mencabut nyawa seorang pemuda kafir.

Setelah mencabut nyawanya dan dibawa ke langit, beliau melewati serombongan malaikat dan mereka bertanya "Ya malaikat maut, kamu diberi tugas oleh Allah untuk mencabut nyawa makhluknya, apakah kamu tidak pernah sesekali merasa kasihan saat mencabut nyawa ?".

Malaikat maut pun menjawab : "Iya sebenarnya aku pernah merasa iba, saat itu aku ditugaskan untuk mencabut nyawa seorang ibu yang baru melahirkan putranya di tengah hutan sendirian, aku merasa iba terhadap ibu itu karena harus berpisah dengan bayi tersebut dan meninggalkannya sendirian di tengah hutan dan aku merasa iba terhadap nasib bayi tersebut karena sendirian di tengah hutan".

Para malaikat pun kembali bertanya : "Apakah kamu tahu siapa roh yang baru saja kamu cabut ini? Dia adalah bayi dari ibu yang kamu ceritakan tadi".

Mendengar hal ini, malaikat maut pun sujud kepada Allah SWT, dan berkata : "Ya Allah, hamba memohon ampun kepadaMu dan memohon terhindar dari makar-Mu. Karena sesungguhnya hanya Engkaulah yang maha berkehendak apakah seseorang hamba akan Engkau jadikan ahli surga atau ahli neraka."


7. Ridwan

Adalah malaikat yang bertugas menjaga pintu surga, walaupun tidak ada keterangan di dalam Al Qur'an dan hadits shahih yang menerangkan secara jelas namanya. Terkadang namanya diucapkan sebagai "Rizvan" oleh orang Persia, Urdu, Pashto, Tajik, Punjabi, Kashmir, dan bahasa lainnya yang terpengaruh oleh bahasa Persia.

Sementara di Perancis disebut sebagai "Redouane". Sekarang nama ini digunakan sebagai nama maskulin oleh orang Arab atau orang yang beragama Islam. Malaikat Ridwan biasanya bersama dikaitkan bersama Malik.


8. Malik

Adalah pemimpin malaikat Zabaniah dan bertugas menjaga gerbang neraka. Dikisahkan, malaikat Malik sangat bengis dan kejam terhadap para penghuni neraka. Namun sebaliknya terhadap para penghuni surga, selalu tersenyum kepada mereka, sangat baik dan ramah.


***


Dari nama-nama malaikat di atas ada beberapa yang disebut namanya secara spesifik didalam Al Qur'an, yaitu Jibril (QS. 2 Al Baqarah: 97,98 dan QS. 66 At Tahrim: 4), Mikail (QS. 2 Al Baqarah: 98) dan Malik (QS. Al Hujurat) dan lain-lain. Sedangkan Israfil, Munkar dan Nakir disebut dalam Hadits.

Malaikat Jibril, walau namanya hanya disebut dua kali dalam Al Qur'an, ia juga disebut di banyak tempat dalam Al Qur'an dengan sebutan lain seperti Ruh al-Qudus, Ruh al-Amin/ Ar-Ruh Al-Amin dan lainnya.

Nama Malaikat Maut dikatakan Izrail, tidak ditemukan sumbernya baik dalam Al Qur'an maupun Hadits. Kemungkinan nama malaikat Izrail di dapat dari sumber Israiliyat. Dalam Al Qur'an dia hanya disebut Malak al-Maut atau Malaikat Maut.

Selanjutnya, kita akan teruskan pengetahuan tentang "Malaikat" para tentara Allah SWT pada Bagian II.

Semoga bermanfaat.

Wassalam.

(",)v




Sumber : Umar Sulaiman Al-Asyqar (Buku yang berjudul : Malaikat "Mengakrabi Makhluk Gaib Yang Selalu Menyapa Kita"), Wikipedia©, sejarahtanahairku.blogspot.com, berbagai sumber lainnya

2 komentar:

  1. Artikelnya bagus...semoga dapat menambah ketebalan iman kita & bermanfaat dunia akhirat...aaamiiin

    BalasHapus

“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”