Pages

Kamis, 20 Januari 2011

Obat Semprot Penghilang Rasa Malu Dikembangkan Ilmuwan


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3DGjP2yRF-tdnBzUjYGHz7HSR5Iimftblfd4iXuyPseaVDwHmw6_2zo2JlZ6g1GWkHTpkiDAyjgJu-MxMmp_CNQKY7F4kNMfVxThSweDMwSdrMnX6LsuLOTINS0ZwwiYLYIe34EDcG6w/s1600/nasal+spray.jpg

Bagi Anda yang pemalu, mudah grogi, atau kurang pergaulan (kuper), sebentar lagi masalah itu tidak menjadi persoalan. Karena Para ahli di Israel, telah menemukan solusinya dan mengembangkan obat baru yang dapat meredam hambatan dalam bersosialisasi.


Seperti dilaporkan harian Telegraph, para ilmuwan di Seaver Autism Center for Research and Treatment dan Columbia University, menciptakan obat semprot hidung yang mengandung hormon oksitosin. Obat ini diklaim dapat membantu meningkatkan kemampuan seseorang dalam berinteraksi sosial.

Oksitosin sebelumnya dikenal sebagai "hormon cinta". Hormon alami ini, dapat meningkatkan perasaan empati dan kedekatan - khususnya di antara para orang tua dan anak-anaknya.

Riset terbaru menemukan, bahwa hormon ini pun dapat memperbaiki kemampuan sosial kalangan kuper dan pemalu. Walaupun efeknya tak terlalu besar pada mereka yang secara alami sudah "pede".

Temuan ini diharapkan dapat memberikan implikasi besar kepada mereka yang mengalami hambatan sosial, yang kerap muncul pada kondisi-kondisi seperti autisme.


Dalam risetnya, para ahli melakukan uji coba, apakah hormon dalam bentuk nasal spray ini dapat meningkatkan rasa saling pengertian di antara individu. Sebanyak 27 pria sehat dilibatkan dalam riset dan mereka diberikan obat semprot hidung berisi hormon dan plasebo.

Mereka diminta melakukan tugas-tugas khusus untuk mengukur kemampuan membaca pikiran dan perasaan orang lain. Responden juga diminta menyaksikan rekannya berdiskusi tentang momen berharga mereka, kemudian melakukan penilaian tentang apa yang dirasakan.

Para peneliti, yang melaporkan risetnya dalam jurnal Psychological Science, juga mengukur kompetensi sosial para responden menggunakan sejenis tes yang disebut AQ, yang biasa diterapkan pada pasien autistik.

Hasil penelitian menunjukkan, hormon oksitosin berhasil memperbaiki kemampuan empati para responden, khususnya pada kelompok yang kurang pandai bersosialiasi.

Responden yang terbiasa bergaul melakukan tugasnya dengan mulus, baik saat diberi hormon oksitosin maupun plasebo. Namun, responden yang kurang pandai bergaul secara signifikan, hanya terbantu dengan oksitosin, di mana kekuatan empatinya menjadi setara dengan responden yang mudah bersosialisasi.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqh8EUqivJDj_rgbBwi_HZeOd0OlwxEIwf-4fcA2qL_0-GyYFo3PUdBlWehzED79ttXMycKCZRPmmDmlac51T1oIxpi3hfSmzI0nmok1DJenFYs1nZS28mlN9czmZM3HLOaroI9n9o7E6K/s1600/Gayus+Tambunan+seorang+petinju.jpg


Yang menjadi pertanyaan, jangan-jangan obat semprot ini sebenarnya sudah ada, dan telah digunakan oleh para koruptor di Indonesia, seperti "gayus" misalnya? Who knows?
(",)v




Sumber : apakabardunia.com, berbagai sumber lainnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”