Pages
▼
Selasa, 02 November 2010
Tidurlah Terlebih Dahulu Sebelum Memutuskan Masalah Pelik
Jika Anda dihadapkan untuk memutuskan sebuah masalah pelik, tidurlah terlebih dahulu, dan lupakan persoalan tersebut untuk sementara waktu. Setelah itu, Anda akan memperoleh jawaban yang lebih baik.
Sebuah penelitian yang dilakukan Radboud University, Belanda, telah dipublikasikan pada Journal of Consumer Psychology, mengungkapkan cara terbaik untuk memecahkan suatu masalah yang rumit adalah untuk tidak berpikir tentang hal itu.
Mengalihkan perhatian atau tidur selama beberapa menit, justru akan membantu otak untuk bekerja dan memikirkan solusi yang tepat.
Karena mereka yang sadar dan berusaha keras untuk mengatasi persoalan itu, memiliki potensi lebih besar untuk mendapatkan jawaban yang salah, ketimbang mereka yang "meletakkan" terlebih dahulu masalah tersebut.
Untuk mengetahui, bahwa mengalihkan perhatian atau tidur akan membawa jawaban yang tepat, ketua tim peneliti Maarten Bos dari Radboud University, Belanda meminta sejumlah siswa untuk memilih model sebuah mobil yang paling keren, irit bahan bakar, dan paling kencang larinya.
Setelah para siswa membaca spesifikasi mobil tersebut, satu kelompok dari mereka diminta membuat pilihan instan atau seketika itu juga. Sementara kelompok siswa lainnya diminta beristirahat atau melakukan aktivitas lain selama lima menit sebelum membuat keputusan mengenai mobil yang sesuai kriteria tadi.
Ternyata para siswa yang diberi waktu untuk berpikir mampu memilih mobil dengan spesifikasi terbaik. Dari situ Bos percaya, bahwa seseorang memiliki pikiran bawah sadar yang ikut "mempertimbangkan" baik buruknya suatu masalah.
"Keputusan yang diambil dalam kondisi pikiran tenang akan lebih baik," kata psikolog itu. "Ketenangan akan memudahkan kita untuk membedakan antara aspek-aspek penting dan tidak relevan." (",)v
Sumber : apakabardunia.com, berbagai sumber lainnya
Editor : AdeL`FarouK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”