Pages

Minggu, 28 November 2010

Gajah Tak Bernyali Hadapi Semut


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjn7hG-q-OtrwirNyu34S7nWXFAJvv8dB5Jti_wBaexscHM7rC5QMDZ8UwpAqgQJtWwRbIa4R4Ee_LYohk8J-Hk-QrKTUDb9OpaaRVaSwmfzQ0i0bXzBjbxgqRHCLtFNyE17feGbY9BH7Y/s1600/african-elephant2.jpg

Hal ini terdengar aneh rasanya, gajah yang bertubuh besar, tak mempunyai nyali menghadapi semut yang imoetz. Sejumlah ilmuwan mendapati, bahwa kini semut ditemukan semakin banyak, dibandingkan hewan liar lain di savana, Afrika.


Semut-semut yang bertindak sebagai penjaga pohon-pohon akasia, sangat beresiko dirusak oleh para gajah yang kelaparan. Para ahli meyakini, bahwa semut penjaga pohon memainkan peran sangat penting dalam ekosistem yang sebelumnya telah diabaikan.

Professor Todd Palmer, dari Universitas Florida, AS, yang turut berperan dalam riset ini mengatakan, "Ini benar-benar kisah David dan Goliath, dimana semut yang sangat kecil, mampu menghadapi seekor herbivora raksasa, melindungi pepohonan, dan memiliki dampak besar bagi ekosistem tempat hidup mereka."

"Kawanan semut yang masing-masing beratnya sekitar lima miligram, dapat melindungi pohon dari hewan-hewan yang beratnya satu milyar kali lebih besar," ujar Prof. Palmer menjelaskan.

Para peneliti tertuju pada penemuan, bahwa salah satu jenis pohon akasia (Acacia Drepanolobium), sangat jarang diganggu oleh kawanan gajah. "Kami berpikir, ini benar-benar menarik, karena kami seringkali menemukan gajah memakan pohon jenis lain yang tidak dikerumini semut," ujar Prof. Palmer kembali.

Para ilmuwan telah melakukan uji coba, di mana kerumunan semut dibersihkan dari sejumlah pohon. Mereka juga menebarkan kerumunan semut ke salah satu pohon akasia jenis A Mellifera yang disukai gajah.

"Ketika pada salah satu jenis pohon terdapat kerumunan semut, gajah akan menghindari pohon-pohon itu, seperti anak kecil menghindari brokoli," ujar Prof. Palmer.

Tertulis dalam jurnal Current Biology, para peneliti mengatakan, kelemahan gajah Achilles adalah belalainya. Meskipun secara permukaan terlihat tangguh, sebenarnya ujung saraf belalai gajah sangat sensitif.

"Tampaknya gajah takut semut berkerumun pada belelainya, dan saya tidak dapat menyalahkan mereka," ujar Prof Palmer. Gajah nampaknya selalu mewaspadai kehadiran semut, lewat bau mereka, ujar para ilmuwan.

Hal ini meningkatkan kemungkinan, penggunaan zat bau semut pada tanaman, yaitu untuk mencegah keganasan para gajah yang kelaparan. (",)v




Sumber : erabaru.net, berbagai sumber lainnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”