Pages

Rabu, 06 Oktober 2010

Permen Karet Ramah Lingkungan & Tidak Lengket Segera Beredar


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW0817oZ6nIDoO68450nvMBibtZj7oCp6umPoFCn1ywao15ayA8uaMjQqnE_VlHBUpqetM_IwTj0mKfrB4x0r8OQGly9MFC_z9u2KlHYiXykKkgTSDoU0igdx5-x1IG3RenPC5u8uGXWv7/s320/permen+karet.jpg

Mengunyah permen karet memang mengasyikan, selain mampu menjaga kesegaran aroma mulut, permen karet juga dapat mengecek penyakit malaria. Namun, permen karet seringkali mengotori lingkungan, karena lengket dan sulit untuk dibersihkan. Hal itu kini bukan lagi jadi masalah, karena permen karet yang ramah lingkungan dan tidak lengket telah ditemukan.

Ketika lengket di karpet, pakaian, bahkan di rambut sekali pun, permen karet bernama Rev7 ini, cukup dibersihkan dengan air saja. Bahkan dalam 24 jam, ia akan terurai dengan sendirinya dan terdegradasi secara alami menjadi serbuk dalam 6 bulan berikutnya.

Berbeda dengan permen karet pada umumnya yang berbahan lateks sintetis, Rev7 dibuat dari bahan polimer khusus, sehingga tidak lengket. Selain itu, polimer tersebut juga mudah rusak oleh perubahan cuaca, sehingga bisa terurai sempurna di alam.

Formulasi permen karet revolusioner ini, dibuat oleh Bristol University, dan diproduksi oleh perusahaan permen karet Revolymer. Rencanannya, terobosan ini akan dikembangkan di bidang kesehatan, untuk membuat permen karet berisi bahan obat-obatan atau nikotin.

"Motivasi kami merancang Rev7 adalah banyaknya sisa permen karet yang dibuang sembarangan di jalan," ungkap Prof. Terry Cosgrove, yang mengawali risetnya tentang permen karet tidak lengket sekitar 3 tahun yang lalu.

Dikutip dari Telegraph, Rabu (6/10/10), permen karet telah menjadi masalah lingkungan hidup di berbagai negara. Dalam setahun, 300.000 ton permen karet terjual di Amerika dan menghasilkan 120.000 ton limbah permen karet yang mengotori lingkungan.

Negara lain bahkan ada yang sangat tegas dengan melarang konsumsi permen karet. Singapura misalnya, ada larangan menyelundupkan permen karet dengan ancaman hukuman 1 tahun penjara dan denda sekitar Rp68 juta.


Permen karet ramah lingkungan dan tidak lengket ini, akan memberi sesuatu yang baru tentunya. Namun, bagi yang suka iseng, keberadaan permen karet ini menjadi malapetaka, karena tidak bisa lagi ngerjain ibu guru yang akan duduk di kursinya, yang telah di nodai oleh permen karet yang lengket. (",)v




Sumber : health.detik.com, berbagai sumber lainnya
Editor : AdeL`FarouK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”