Pages
▼
Sabtu, 09 Oktober 2010
Penyebab Sakit Akibat Tersiram Tetes Hujan
Setiap orang pasti pernah merasakan sakit akibat tersiram tetesan air hujan. Mulai dari sakit kepala, meriang, sampai flu, yang disebabkan oleh hujan. Karena sekarang lagi sering musim hujan, maka sebaiknya kamu membaca penjelasan penyebab hal tersebut.
Sebenarnya yang membuat kita merasa sakit, adalah karena perbedaan suhu pada tubuh. Ketika kehujanan, misalnya yang terkena tetesan air hujan adalah kepala, maka bagian kepala akan lebih dingin dibandingkan bagian tubuh yang lain. Lalu kita akan merasakan ada "kelainan" pada kepala, dan berkata : "Duch, kepalaku pusing".
Begitu pula jika bagian tengkuk kita terus menerus terkena angin, misalnya pas lagi duduk di dekat jendela, kita akan merasa ada kelainan di tengkuk kita. Namun, kalau seluruh tubuh kita tersiram tetes air hujan secara merata, kita tidak akan sakit.
Karena seluruh tubuh kita mempunyai suhu yang sama. Apalagi kalau kita bermain, tubuh kita akan mengeluarkan enegi yang akan diubah menjadi panas. Dengan begitu, suhu badan yang panas, bisa menangkal suhu dingin yang disebabkan guyuran air hujan.
Maka dari itulah dianjurkan, sehabis tersiram air hujan, sebaiknya kita mandi air hangat, agar suhu tubuh kita dapat cepat normal kembali.
Tekanan udara yang rendah seperti hujan, mendung, dan kelembaban tinggi, terbukti menjadi pemicu sakit kepala pada anak-anak. Menurunnya tekanan udara, telah ikut menurunkan kekebalan tubuh, meski belum diketahui persis apa penyebabnya.
Dalam sebuah studi, peneliti melibatkan 25 anak-anak dan remaja yang memiliki riwayat penyakit migrain dan sakit kepala kronis. Peneliti menemukan, anak-anak cederung lebih sering sakit kepala saat cuaca hujan atau kelembabannya lebih tinggi dari biasanya.
Partisipan yang ikut dalam studi ini, hampir 3 kali lebih memungkinkan menderita sakit kepala, ketika cuaca hujan atau kelembaban tinggi, dibandingkan saat kondisi udaranya kering.
Pada studi tersebut, peneliti memberikan anak-anak komputer genggam yang dapat merekam gejala sakit kepala selama dua minggu. Setelahnya, peneliti membandingkan informasi tersebut dengan kondisi cuaca yang ada saat itu.
Studi yang dipimpin oleh Dr. Mark Connely dari Children's Mercy Hospital and Clinics di Kansas City, Missouri ini, melengkapi penelitian sebelumnya menggunakan metode yang kurang tepat. Hasil penelitian ini dilaporkan dalam jurnal Headache.
Hasil penelitian secara keseluruhan didapat selama periode hujan, anak-anak memiliki kemungkinan menderita gejala sakit kepala sebesar 59 persen, dibandingkan dengan cuaca kering yang hanya sebesar 21 persen.
Sedangkan pada kondisi kelembaban tinggi di atas rata-rata, kemungkinan sakit kepala sebesar 58 persen, dibandingkan saat kelembaban normal yang hanya 22 persen.
"Hasil ini memberikan pegangan bagi anak-anak, agar dapat mencegah serangan sakit kepala saat musim hujan. Tapi belum diketahui dengan pasti, mengapa hujan dan kelembaban yang tinggi dapat memicu sakit kepala pada anak-anak," ujar Dr. Connelly, seperti dikutip dari Reuters.
Jadi, sekali lagi, jika kamu tersiram tetes air hujan yang mengenai bagian kepala, usahakan mandi air hangat selekasnya. Dan sehabis itu, minum air hangat, seperti teh dan kopi, pasti dapat lebih enjoy lagi. (",)v
Editor : AdeL`FarouK
Sumber : apakabardunia.com, berbagai sumber lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”