Meletupnya partikel radiasi korona (CME) matahari ke arah bumi pada Jumat (15/3) yang lalu diungkapkan oleh Badan Antariksa dan Aeronautika Nasional (NASA).
(",)v
Sumber : apakabardunia.com
"Matahari meletupkan partikel radiasi korona (CME) ke arah bumi dan
dampaknya dapat dirasakan pada satu atau tiga hari setelah kejadian
tersebut," kata laman resmi NASA www.nasa.gov pada Ahad (17/3).
NASA mengungkapkan, bahwa dampak radiasi tersebut dapat berupa gangguan kinerja terhadap peralatan elektronik yang ada di satelit dan bumi.
Pengamatan dari Badan Pengawas Urusan Terestrial Surya (STEREO) dan Badan Pengawas Heliosfer dan Surya dari NASA menjelaskan, kecepatan letupan itu mencapai sekitar 1.448 kilometer per detik.
"Jika merunut pada sejarah, letupan radiasi matahari dengan kecepatan tersebut akan menyebabkan dampak menengah hingga berat kepada bumi," kata laman NASA itu.
Selain itu, NASA memberi peringatan kepada operator pesawat antariksa Spitzer dan Messenger, bahwa gelombang radiasi badai matahari akan melalui kedua sarana tersebut.
"Kejadian tersebut hanya berdampak kecil pada pesawat antariksa dan perlu diperhatikan oleh operator pesawat, karena partikel surya bisa menganggu peralatan elektronik dalam komputer," kata laman NASA.
Badai radiasi korona, yang langsung mengarah ke bumi, dapat menyebabkan fenomena cuaca antariksa, seperti, badai geomagnetis ketika bergesekan dengan selubung magnet bumi, magnetosfer, selama beberapa saat.
Badai radiasi korona merupakan fenomena di bintang yang bernama matahari, yang dapat melepaskan partikel tenaga surya-nya ke ruang angkasa.
NASA mengungkapkan, bahwa dampak radiasi tersebut dapat berupa gangguan kinerja terhadap peralatan elektronik yang ada di satelit dan bumi.
Pengamatan dari Badan Pengawas Urusan Terestrial Surya (STEREO) dan Badan Pengawas Heliosfer dan Surya dari NASA menjelaskan, kecepatan letupan itu mencapai sekitar 1.448 kilometer per detik.
"Jika merunut pada sejarah, letupan radiasi matahari dengan kecepatan tersebut akan menyebabkan dampak menengah hingga berat kepada bumi," kata laman NASA itu.
Selain itu, NASA memberi peringatan kepada operator pesawat antariksa Spitzer dan Messenger, bahwa gelombang radiasi badai matahari akan melalui kedua sarana tersebut.
"Kejadian tersebut hanya berdampak kecil pada pesawat antariksa dan perlu diperhatikan oleh operator pesawat, karena partikel surya bisa menganggu peralatan elektronik dalam komputer," kata laman NASA.
Badai radiasi korona, yang langsung mengarah ke bumi, dapat menyebabkan fenomena cuaca antariksa, seperti, badai geomagnetis ketika bergesekan dengan selubung magnet bumi, magnetosfer, selama beberapa saat.
Badai radiasi korona merupakan fenomena di bintang yang bernama matahari, yang dapat melepaskan partikel tenaga surya-nya ke ruang angkasa.
(",)v
Sumber : apakabardunia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”