Ujian adalah sesuatu yang tidak disukai siapapun, para siswa yang masih
belajar di bangku sekolah ataupun semua manusia yang berkecimpung dalam
kehidupan nyata. Ujian membuat orang merasa susah, terkuras tenaga dan
fikiran.
Allah SWT menguji siapa saja yang dikehendaki. Seorang
kyai diuji dengan kondisi para santrinya yang kurang disiplin. Seorang
pedagang diuji dengan harga dagangan yang melambung tinggi. Seorang
nelayan diuji dengan minimnya hasil tangkapan ikan.
Begitu juga, seorang petani diuji dengan hama tikus, seorang pengusaha diuji dengan usahanya, dan sebagainya. Itu semua adalah untuk diketahui siapa diantara mereka yang paling baik amalnya.
Seorang siswa yang sedang belajar di sekolah ketika diberitahu gurunya akan ada ulangan (ujian), mereka protes. Padahal sang guru hanya ingin mengetahui pengetahuan muridnya tentang pelajaran yang telah diberikan atau untuk mengangkat sang pelajar naik ke kelas yang lebih tinggi.
Mengetahui hakikat ujian adalah perlu. Jika tidak, yang muncul adalah keluh kesah, Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an: “Sesungguhnya manusia diciptakan dalam keadaan keluh kesah.”
Kita harus mengetahui mengapa Allah SWT menguji kita dalam hidup ini? Seperti juga para siswa harus mengetahui kenapa gurunya mengadakan ujian buat mereka? Dengan mengetahui hakikat ujian, kita bisa melakukan persiapan untuk menghadapinya.
Allah SWT menguji manusia dengan sehat dan penyakit. Sebagaimana diingatkan Rasulullah SAW dalam sabdanya, ''Bila Allah mengasihi seorang hamba, Allah memberikan cobaan kepadanya berupa penyakit. Itu tidak lain adalah agar Allah mendengar keluhan dan rintihan dari orang tersebut.''
Bahkan kondisi sehat pun merupakan ujian dari Allah, apakah kita mampu memanfaatkan kondisi sehat tersebut pada jalan Allah atau tidak? Ujian yang Allah berikan berupa penyakit banyak menghasilkan hamba-hamba yang lulus dengan baik, sebaliknya ujian berupa kesehatan banyak yang tidak lulus.
Ujian berupa penyakit, tak ada seorangpun yang menginginkannya, bahkan kalau diberikan secara gratis pun tidak ada yang mau menerimanya.
Karena penyakit adalah sesuatu yang tidak mengenakkan, makan tidak enak, tidur tidak nyenyak, gelisah, kondisi badan lemah dan lain sebagainya.
Justru, inilah momen yang paling tepat bagi kita untuk memanfaatkan ujian dengan baik, yaitu berbaik sangka kepada Allah SWT, penyakit kita akan disembuhkan. Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an, ''Dan jika aku sakit maka Allah-lah yang menyembuhkan.” (QS. 26 : 80)
Dengan ujian penyakit, ada rahasia, ada hikmah yang tersimpan di baliknya. Sayangnya, seringkali kita tidak mengetahuinya. Bila kita lulus menghadapi ujian Allah dengan baik, maka Allah akan mengangkat derajat kita ke tingkat yang lebih tinggi.
Jika manusia mengetahui hikmah ini, saya yakin banyak diantara manusia yang meminta diberikan penyakit yang sebelumnya mereka tolak. Allah SWT menyimpan baik-baik hikmah ini, tidak ada yang mengetahui, sehingga Allah melihat siapa diantara hamba-Nya yang paling baik amalnya.
Berbeda dengan kesehatan. Semua orang ingin hidup sehat, ingin makan enak, ingin tidur nyenyak, ingin hidup senang, padahal mereka tidak mengetahui ini juga ujian dari Allah SWT.
Apakah dengan kesehatannya, seseorang mampu melakukan amal yang terbaik? Apakah dengan kesehatannya dia tetap melaksanakan shalat? Apakah dengan kesehatannya, dia tidak melaksanakan maksiat?
Semua itu seharusnya menjadi bahan renungan buat yang diberikan kesehatan, karena tatkala seseorang sehat, dia suka lalai. Suka dugem dan hal-hal lain yang cenderung mendatangkan mudarat. Ujian Allah SWT ini seringkali melahirkan orang-orang yang tidak lulus. Nauzubillah.
(",)v
Sumber : republika.co.id
Oleh : Ustadz Ahmad Dzaki, MA
Begitu juga, seorang petani diuji dengan hama tikus, seorang pengusaha diuji dengan usahanya, dan sebagainya. Itu semua adalah untuk diketahui siapa diantara mereka yang paling baik amalnya.
Seorang siswa yang sedang belajar di sekolah ketika diberitahu gurunya akan ada ulangan (ujian), mereka protes. Padahal sang guru hanya ingin mengetahui pengetahuan muridnya tentang pelajaran yang telah diberikan atau untuk mengangkat sang pelajar naik ke kelas yang lebih tinggi.
Mengetahui hakikat ujian adalah perlu. Jika tidak, yang muncul adalah keluh kesah, Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an: “Sesungguhnya manusia diciptakan dalam keadaan keluh kesah.”
Kita harus mengetahui mengapa Allah SWT menguji kita dalam hidup ini? Seperti juga para siswa harus mengetahui kenapa gurunya mengadakan ujian buat mereka? Dengan mengetahui hakikat ujian, kita bisa melakukan persiapan untuk menghadapinya.
Allah SWT menguji manusia dengan sehat dan penyakit. Sebagaimana diingatkan Rasulullah SAW dalam sabdanya, ''Bila Allah mengasihi seorang hamba, Allah memberikan cobaan kepadanya berupa penyakit. Itu tidak lain adalah agar Allah mendengar keluhan dan rintihan dari orang tersebut.''
Bahkan kondisi sehat pun merupakan ujian dari Allah, apakah kita mampu memanfaatkan kondisi sehat tersebut pada jalan Allah atau tidak? Ujian yang Allah berikan berupa penyakit banyak menghasilkan hamba-hamba yang lulus dengan baik, sebaliknya ujian berupa kesehatan banyak yang tidak lulus.
Ujian berupa penyakit, tak ada seorangpun yang menginginkannya, bahkan kalau diberikan secara gratis pun tidak ada yang mau menerimanya.
Karena penyakit adalah sesuatu yang tidak mengenakkan, makan tidak enak, tidur tidak nyenyak, gelisah, kondisi badan lemah dan lain sebagainya.
Justru, inilah momen yang paling tepat bagi kita untuk memanfaatkan ujian dengan baik, yaitu berbaik sangka kepada Allah SWT, penyakit kita akan disembuhkan. Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an, ''Dan jika aku sakit maka Allah-lah yang menyembuhkan.” (QS. 26 : 80)
Dengan ujian penyakit, ada rahasia, ada hikmah yang tersimpan di baliknya. Sayangnya, seringkali kita tidak mengetahuinya. Bila kita lulus menghadapi ujian Allah dengan baik, maka Allah akan mengangkat derajat kita ke tingkat yang lebih tinggi.
Jika manusia mengetahui hikmah ini, saya yakin banyak diantara manusia yang meminta diberikan penyakit yang sebelumnya mereka tolak. Allah SWT menyimpan baik-baik hikmah ini, tidak ada yang mengetahui, sehingga Allah melihat siapa diantara hamba-Nya yang paling baik amalnya.
Berbeda dengan kesehatan. Semua orang ingin hidup sehat, ingin makan enak, ingin tidur nyenyak, ingin hidup senang, padahal mereka tidak mengetahui ini juga ujian dari Allah SWT.
Apakah dengan kesehatannya, seseorang mampu melakukan amal yang terbaik? Apakah dengan kesehatannya dia tetap melaksanakan shalat? Apakah dengan kesehatannya, dia tidak melaksanakan maksiat?
Semua itu seharusnya menjadi bahan renungan buat yang diberikan kesehatan, karena tatkala seseorang sehat, dia suka lalai. Suka dugem dan hal-hal lain yang cenderung mendatangkan mudarat. Ujian Allah SWT ini seringkali melahirkan orang-orang yang tidak lulus. Nauzubillah.
(",)v
Sumber : republika.co.id
Oleh : Ustadz Ahmad Dzaki, MA
BOLAVITA AGEN SABUNG AYAM ONLINE TERBAIK DAN TERPERCAYA
BalasHapusNEW HOT PROMO !!
*GAME TERBARU TEMBAK IKAN JOKER123
*BONUS SABUNG AYAM 10%
*BONUS PERTAMA DEPOSIT
*BONUS PERTAMA DEPOSIT : SPORTSBOOK ONLINE
*BONUS PERTAMA DEPOSIT : CASINO ONLINE
*BONUS SETIAP DEPOSIT : BOLA TANGKAS
*BONUS SETIAP DEPOSIT : SPORTSBOOK ONLINE, SABUNG AYAM ONLINE
*BONUS SETIAP DEPOSIT : CASINO ONLINE
*POTONGAN TOGEL ONLINE HINGGA 65%
*BONUS CASHBACK up to 10%
*BONUS REFFERAL
SEGERA BERGABUNG DAN DAPATKAN BONUS BESAR SERTA PROMO TERBARU DARI BOLAVITA.SITE
PROSES DEPOSIT DAN WITHDRAW CEPAT TIDAK LEBIH DARI 3 MENIT
MINIMAL DEPOSIT DAN WITHDRAW HANYA 50.000
BERGABUNGLAH BERSAMA KAMI DAN RAIH KEMENANGAN SEBESAR-SEBESARNYA !!
UNTUK INFO LEBIH LENGKAP SILAHKAN HUBUNGI CS KAMI 24 JAM :
WEB : Home | AGEN BOLA | SABUNG AYAM | BOLA TANGKAS | ADU BANTENG MAXBET | TOGEL | POKER | LIVE CASINO
Wechat : Bolavita
WA : +62812-2222-995
Line : cs_bolavita
BBM PIN : BOLAVITA ( Huruf Semua )
Sportsbook Online, Sabung Ayam Online, Togel Online, Bola Tangkas, Casino Online, Tembak Ikan Online, Poker Online, Slot Online