Pages

Selasa, 25 Juni 2013

"Warsito" Ilmuwan ASLI Indonesia Penemu Alat Pembunuh Kanker




Siapa bilang orang Indonesia tidak berprestasi? Yang kita tahu selama ini, teknologi itu hanya dimiliki oleh orang-orang barat. Salah seorang ilmuwan bernama "Warsito" yang ASLI Indonesia ini membuktikan, bahwa ia mampu menciptakan alat terapi kanker berbasis listrik statis dan tentunya temuannya ini sudah banyak menyembuhkan pasien, bahkan sampai ke luar negeri. Gak percaya?

DR. Warsito P. Taruno, M.Eng yang berusia 46 tahun ini merupakan salah seorang peneliti Indonesia yang pernah berkarier di Shizuoka University, Jepang, sebagai salah seorang dosen. Semula ia dikenal sebagai ahli tomografi, yaitu ilmu atau teknologi tentang cara “melihat” reaksi dalam reaktor baja atau bejana tak tembus cahaya.

Namun, karena begitu kuatnya dorongan untuk membantu Suwarni, kakak perempuannya, yang menderita kanker payudara stadium IV, Warsito kemudian berusaha untuk membuat sebuah alat yang mampu untuk pembunuh sel kanker.

Usaha demi kakaknya itu pun tak sia-sia. Alhasil, terciptalah sebuah alat terapi yang disebut "Breast Cancer Electro Capacitive Therapy". Bentuk alat terapinya ini, kata Warsito, mirip bra yang di dalamnya mengandung aliran listrik statis dari baterai yang bisa di-charge.

“Alat ini menggunakan teknologi pemindai atau tomografi kapasitansi listrik berbasis medan listrik statis (electrical capacitance volume tomography / ECVT),” jelasnya sembari menunjukkan beberapa bentuk alat terapi kanker temuannya itu.


Kakak Menderita Kanker Payudara




Setelah ia berhasil menciptakan alat itu, lanjut Warsito, alat tersebut digunakan sang kakak 24 jam selama sebulan. Minggu pertama memakai bra berwarna hitam tersebut, Suwarni mulai merasakan adanya efek samping, akan tetapi tak sampai menyiksa seperti proses kemoterapi.

“Hanya saja kakak saya merasa gerah, keringatnya  jadi berlendir dan sangat bau. Enggak cuma itu, urin dan fesesnya (kotoran) pun baunya lebih busuk. Tapi nggak perlu khawatir, karena ini menandakan sel-sel kanker yang sudah dihancurkan oleh alat terapinya itu, sedang dikeluarkan atau detoksifikasi,” jelas doktor lulusan Universitas Shizuoka, Jepang ini.

Setelah satu bulan memakai alat tersebut, kata Warsito, tak disangka hasil tes laboratorium menyatakan, bahwa Suwarni negatif kanker. Dan yang lebih membuat leganya lagi, sebulan kemudian Suwarni dinyatakan bersih dari sel kanker. Betapa bahagianya Warsito, ternyata kerja kerasnya selama ini membuahkan hasil yang sangat menggembirakan.


Seorang Pemuda Lumpuh Karena Kanker Otak




Tak hanya sang kakak yang berhasil ditolongnya, setelah itu seorang pemuda yang lumpuh total akibat menderita kanker otak stadium lanjut pun merasakan manfaat dari alat terapi ciptaannya itu.

Alat terapi berbentuk helmet (helm) yang cara kerjanya sama persis seperti yang digunakan kakaknya itu, dipakai pemuda tersebut selama sebulan, pada tahun lalu.

“Pada tiga hari awal pemakaian alatnya, tingkat emosi pasien meningkat. Selanjutnya, muncul gejala seperti, keringat berlendir hingga feses yang baunya lebih busuk,” jelas Warsito.

Syukurlah setelah seminggu menggunakan alat tersebut, pemuda itu sudah bisa bangun dari tempat tidur, serta menggerakkan tangan dan kakinya. Dan, setelah dua bulan pemakaian alat terapi tersebut, pasiennya sudah dinyatakan sembuh total.


Dikenal Hingga Ke Luar Negeri




Beranjak dari keberhasilan itulah, maka Warsito kemudian didatangi oleh begitu banyak penderita kanker. Tak hanya dari dalam negeri, tapi juga pasien dari luar negeri pun berdatangan untuk menyembuhkan penyakit mereka.

Bentuk alat terapinya pun kini bervariasi, disesuaikan dengan letak kanker yang di derita oleh pasien. Ada yang berbentuk korset, rompi, celana, masker, selimut dan masih banyak lagi.

“Masker dipakai untuk kanker mulut. Sementara selimut dipakai bila sel kankernya sudah menyebar kemana-mana,” imbuh lelaki kelahiran Karanganyar, Jawa Tengah ini.

Keberhasilan Warsito tersebut ternyata juga menjadi perhatian dunia internasional. Salah satunya  adalah The University of King Abdulaziz, Saudi Arabia. Universitas yang berlokasi di kota Jeddah itu sejak tahun lalu sudah memesan breast activity scanner dan brain activity scanner.

Selain itu, sebuah rumah sakit besar di India pun memesan sejumlah alat terapi kanker payudara ciptaan Warsito, setelah mereka terlebih dahulu melakukan test clinical di negara tersebut pada tahun lalu.

Tak hanya itu, sejumlah dokter dari Belgia juga sudah menyatakan keinginannya menggunakan alat pembunuh kanker temuan Warsito untuk pengobatan di salah satu negara Eropa itu.


Kemenkes Menyambut Positif




Warsito mengaku, alat terapi kankernya ini kini sedang dalam proses sertifikasi oleh Balitbang, Kementerian Kesehatan. Dia mengatakan, metode radiasi listrik statis berbasis tomografi ini, sepenuhnya hasil karya anak bangsa yang bakal menjadi terobosan dalam dunia kedokteran.

Selain akan merevolusi pengobatan kanker secara medis, lanjut Warsito, alat terapinya itu juga akan meminimalisasi biaya yang harus dikeluarkan pasien atau keluarganya, seperti praktek-praktek operasi kanker yang dilakukan oleh banyak rumah sakit selama ini.

“Yang pasti, ini akan mengubah metode pengobatan yang selama ini menggunakan radiasi beresiko tinggi dan berbiaya mahal,” kata lelaki yang melakukan post doctoral di Ohio University, Amerika ini.

Menanggapi temuannya tersebut, dr. Abidinsyah Siregar, DHSM, M.Kes, Direktur Bina Tradisional, Alternatif dan Komplementer dari Kemenkes, menyambut positif inisiatif atau terobosan yang dilakukan oleh Warsito.

“Saya sangat senang ada warga negara seperti Warsito yang melakukan inisiatif atau terobosan seperti ini. Bagaimanapun juga, ia mempunyai hak yang sama untuk melakukan berbagai temuan yang terkait dengan upaya kesehatan, termasuk yang sifatnya non-konvensional,” jelasnya saat ditemui di Kemenkes.

Namun, lanjut Abidinsyah, untuk bisa diakui atau mendapatkan izin edar, memang ada beberapa standar atau kriteria yang harus dipenuhi meliputi : keamanan, bermanfaat dan berkualitas, karena dibuat dengan cara yang benar.

“Saya pikir beliau (Warsito) bisa melakukan itu semua, apalagi sebagai seorang peneliti dia pasti tau teori-teorinya. Kita saja yang memang belum melakukan terobosan seperti cara dia,” jelas Abidinsyah.


Indonesia Harus Bangga




Yang pasti, Indonesia bangga sekali memiliki seorang ilmuwan yang telah berhasil menemukan sebuah alat yang mampu membasmi kanker yang selama ini menjadi momok bagi para penderitanya.

Dan sudah barang tentu, pemerintah harus mendukung penemuan Warsito ini dan memperkenalkan alat ini ke dunia International, dan mematenkan alat ini sebagai kreasi dan ciptaan karya orang Indonesia.

Dan masyarakat Indonesia pun harus menyambut dengan gembira temuan ini, bahwa saat ini ada seorang anak bangsa Indonesia yang mampu menciptakan sebuah alat yang mampu menyembuhkan penyakit tumor dan kanker, tanpa operasi dan berbiaya selangit mahalnya.

Bagi Anda yang ingin berobat dengan penemuan Warsito ini, dapat langsung ke tempat praktek yang berada di : Jl. Hartono Raya, R 28, Modernland, Tangerang atau C-CARE Klinik Riset Kanker, Kawasan Alam Sutera kavling Spektra, Blok 23 C No. 10-11, Tangerang Selatan - Banten ((Dekat toko mebel Candra karya furniture) ~ Phone : 021-29315015 Fax : 021-29314861.

Untuk mengetahui profile DR. Warsito dan segudang prestasinya , silahkan baca disini.


(",)v




Sumber : beritasatu.com

1 komentar:

“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”