Pages

Rabu, 26 Juni 2013

Profile "DR. Warsito P. Taruno, M.Eng" Ilmuwan Indonesia Dengan Segudang Prestasinya




Warsito, Sang penemu Alat Pembunuh Kanker ini merupakan salah satu ilmuwan Indonesia yang memiliki segudang prestasi. Dengan kesederhaannya, ia telah berhasil membuat harum bangsa Indonesia dengan penemuannya, meski banyak timbul pro dan kontra atas penemuannya tersebut.

DR. Warsito ialah salah satu dari “50 Tokoh” Revolusi Kaum Muda (Gatra, Edisi Khusus 2003), “10 yang Mengubah Indonesia” versi majalah Tempo (Edisi Khusus Akhir Tahun 2006) dan juga terpilih menjadi salah satu dari “100 Tokoh Kebangkitan Indonesia” Versi Majalah Gatra (Mei 2008).

Di dunia akademisi Internasional, DR. Warsito dikenal sebagai pioneer dalam teknologi tomografi, yaitu teknologi untuk memindai berbagai macam objek dari tubuh manusia, proses kimia, industri perminyakan, reactor nuklir hinga perut bumi.

Penemuannya yang paling spektakuler adalah tomografi volumetric 4D yang dipatenkan di Amerika dan lembaga paten internasional PTO/WO tahun 2006. Teknologi temuannya ini telah digunakan oleh NASA (Lembaga Antariksa Amerika Serikat) untuk memindai obyek dielektrika pada pesawat ulang-alik selama misinya ke antariksa.

Menurut jurnal yang diterbitkan oleh American Chemistry Society, teknologi temuan DR. Warsito diperkirakan akan mengubah drastis perkembangan riset dan teknologi di berbagai bidang ilmu, dari energi, proses kimia , kedokteran, hingga nano teknologi.

Saat ini DR. Warsito telah membangun pusat riset dan produksi system tomografi 4D yang pertama di dunia yang berpusat di Tangerang, banten. Produk institusinya 100% di produksi di dalam negeri dengan melibatkan ilmuwan lokal dan telah mulai di pasarkan ke Amerika Serikat (Baca “Produk Tangerang di Ohio, Koran Tempo, Oktober 2008).

Di bidang keorganisasian, Warsito adalah salah satu pendiri dan ketua umum Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi Indonesia (MITI). Selama menjabat sebagai ketua umum MITI sejak tahun 2005, DR. Warsito telah membangun jaringan MITI di seluruh Indonesia dan luar negeri, terutama MITI-Mahasiswa di kurang lebih 50 kampus di 26 Propinsi di seluruh Indonesia.

Program utama yang dilancarkan MITI ialah meningkatkan kualitas akademis dan kemampuan riset mahasiswa Indonesia, serta membantu pengembangan SDM mahasiswa Indonesia.

Ekonomi merupakan bidang kedua yang digeluti DR. Warsito sejak tahun 1994 secara otodidak.

Semasa kecilnya, sama seperti anak desa pada umumnya, Warsito menghabiskan masa kanak-kanaknya dengan bermain di sawah dan memelihara ternak.

Meski demikian, anak keenam dari delapan bersaudara ini termasuk siswa yang cemerlang. Dia gemar membaca buku apa saja, tanpa mengenal waktu dan tempat.

Kecerdasan Warsito juga tidak bisa dilepaskan dari peranan kedua orang tuanya. Sang ayah selalu mendorongnya untuk selalu maju, sedangkan ibunya selalu memotivasi agar melakukan segala sesuatu pekerjaan dengan dasar ketulusan dan ketabahan.


Biodata Singkat DR. Warsito P. Taruno, M.Eng




Tempat Tanggal Lahir : Karanganyar, 15 Mei 1967

Pendidikan

1. SMAN 1 Karanganyar, Solo 1986
2. Tokyo International Japanese School, Tokyo 1988
3. Shizouka University, B. Eng, Chemical Engineering, 1992
4. Shizouka University, M.Eng, 1994
5. Shizouka University, Ph.D Electronic Science and Technology, 1997

Pengalaman Kerja

1. Researcher, Satellite Venture Businee Laboratory Shizouka University, Japan (1997 - 1999)
2. Lecturer, Graduate School of Engineering, Shizouka University, Japan (1997 - 1999)
3. Research Associate, Dept of Chemical Engineering, Ohio State University, USA (1999 - 2006)
4. Dosen Pascasarjana, MIPA-FISIKA UI, Jakarta (2005 - Sekarang)
5. Visiting Lecturer, Dept of Chemical Engineering Shizouka University, Japan (2005 - Sekarang)
6. Director, CTECH Centre for Tomography Research, PT. EDWAR Tech , Tangerang (2008 - Sekarang)
7. Visitor Senior Scientist, National Laboratory of Physics and Chemistry (RIKEN), Japan (2008 - Sekarang)
8. Visiting Professor, Dept Of Chemical Engineering, University Kebangsaan Malaysia, Kuala Lumpur, Malaysia (2008 - Sekarang)
9. Visiting Professor, Dept Of Chemical and Biomolecular Rngineering, Nanyang Technological University, Singapore (2009)
10. Visiting Professor for Advance Studies, King Saud University, Saudi Arabia

Awards

1. Baiquni Award bidang sains dan matematika dari Universitas Gadjah Mada (UGM), 1985
2. American Institute of Chemist Foundation Outstanding Post-doctoral Award, 2002
3. Achmad Bakrie Award, 2009


Aktivitas Lain

1. Ketua Umum Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi Indonesia (2005 - Sekarang)
2. Editor tamu/Reviewer jurnal Internasional IEEE Sonsor Journals (US), Measurement Scuence and technology (UK)
3. Anggota International Committee for Industrial Process Tomography
4. Pembimbing Tesis/tugas akhir FMIPA Fisika-UI website


Informasi Tambahan Tentang Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT) 

Dunia industri energi, perminyakan dan kimia di Amerika digemparkan dengan rilis teknologi terapan anyar yang dikeluarkan oleh Ohio State University. Adalah ECVT, atau electrical capacitance volume tomography, sebuah teknologi yang menggunakan sensor medan listrik statis yang bisa menampilkan gambar 3 dimensi dari tingkah laku gas dan partikel di dalam reaktor tertutup.

Teknologi ini mengadopsi cara scanning atau fotokopi yang bisa melihat secara real time dan 3 dimensi gerak gas dan partikel di dalam boiler, maupun reaktor industri. ECVT ini memiliki akurasi yang tinggi, dan menjadi cikal bakal teknologi berbasis clean energy.

Teknologi yang lahir di “research center” yang tidak lebih dari sebuah ruangan kecil di sebuah warnet di Tangerang ini, telah dipatenkan oleh Dr. Warsito, yang menjadi penemunya.

Para industriawan dan ilmuwan teknologi terapan bisa menggunakan ECVT ini untuk observasi komposisi bahan di dalam reaktor kimia pada industri, kelakuan minyak di pengilangan, kepekatan gas di reaktor untuk instalasi tenaga listrik, kelakuan gas di dalam reaktor nuklir, dan masih banyak reaktor terapan lainnya yang bertekanan tinggi dan suhu tinggi.

Teknologi yang sama bisa diterapkan pula ke dalam berbagai bidang seperti kedokteran, pertambangan, proses kimia, hingga body scan untuk keperluan security.

Sebagaimana rumah sakit yang memakai USG maupun MRI untuk mengetahui gejala penyakit di dalam tubuh, maka kalangan industri pun memerlukan teknologi yang sama, yaitu menggunakan tomography untuk mengetahui apa yang terjadi di dalam boiler, tangki reaktor maupun reaktor tekanan tinggi secara akurat dan real time. Demikian ditekankan oleh DR. Warsito, yang menjadi penemu sekaligus pemilik paten teknologi ECVT ini.

DR. Warsito meraih gelar doktor dari Universitas Shizuoka Jepang pada tahun 1997. Dia memulai research tomography ini sejak tahun 1991, ketika masih menjadi mahasiswa S1. Ketika itu DR. Warsito mengembangkan Ultrasound Tomography untuk tujuan yang sama, yaitu mendeteksi kepekatan gas dan partikel di dalam reaktor multi fase.

Teknologi tomography ini kemudian di bawa ke Amerika bekerjasama dengan Profesor L. S. Fan dari OSU dengan merintis teknologi tomography baru berbasis medan listrik statis. Profesor Fan sendiri semula tidak percaya dan bahkan tidak memahami temuan canggih ini. Tetapi setelah Dr. Warsito mendapat pengakuan dari asosiasi teknik kimia di Amerika dan juga asosiasi industri minyak disana, baru Profesor Fan tertarik.

Profesor Fan kini menjadi terkenal karena ECVT, meskipun telah dipatenkan oleh Dr. Warsito yang beralamat di Tangerang. Paten ECVT tersebut bernomor 60/664,026 tahun 2005 dan 60/760,529 tahun 2006 yang terdaftar dalam dokumen paten AS.

Bangsa Indonesia harus bangga dengan temuan yang bisa diaplikasikan langsung secara luas di dunia industri ini. Temuan atas teknologi pencitraan secara 3 dimensi sempat menjadi headlines di media electronik maupun cetak yang menyangkut sains dan teknologi di seluruh dunia belum lama ini.

Berita yang pertama kali dirilis oleh Ohio State Research News pada tanggal 27 Maret 2006 itu, kemudian dikutip oleh ScienceDaily (AS), Scenta (Inggris), Chemical Online, Electronics Weekly dan hampir seluruh media pemberitaan iptek di segala bidang dari energi, kedokteran, fisika, biologi, kimia, industri, elektronika, hingga nano-teknologi dan antariksa di seluruh dunia.

Lantas, akankah nantinya DR. Warsito menjadi penerima Nobel di bidang ini? Semoga!

Ringkasan :

- Teknologi ECVT adalah teknologi scanning atau fotokopi yang bisa melihat secara real time dan 3 dimensi gerak bahan di dalam boiler, reaktor industri, pipa, dsb, meskipun bertekanan dan bersuhu tinggi.

- DR. Warsito adalah penemu dan pengembang teknologi ECVT ini dan pemilik paten yang didaftarkan di dokumen paten AS

- Teknologi ECVT bisa diterapkan di berbagai bidang dari industri, kedokteran, pertambangan, proses kimia, body scan untuk keperluan security, pencitraan aktifitas di dalam gunung berapi atau semburan lumpur panas, dll.


Untuk penemuan DR. Warsito di bidang kesehatan dalam menciptakan alat pembunuh kanker dengan teknologi pemindai atau tomografi kapasitansi listrik berbasis medan listrik statis (electrical capacitance volume tomography / ECVT) , baca artikel ini : "Warsito" Ilmuwan ASLI Indonesia Penemu Alat Pembunuh Kanker.

Alamat DR. Warsito :  Jl. Hartono Raya, R 28, Modernland, Tangerang atau C-CARE Klinik Riset Kanker, Kawasan Alam Sutera kavling Spektra, Blok 23 C No. 10-11, Tangerang Selatan - Banten ((Dekat toko mebel Candra karya furniture) ~ Phone : 021-29315015 Fax : 021-29314861.

(",)v




Sumber : pkscibitung.wordpress.com

3 komentar:

  1. Admin punya email prof. warsito gak? Kalo ada tolong share dong :)

    BalasHapus
  2. Bingung cari agen judi yang besar ?
    takut tidak dibayar ?
    Bergabunglah bersama bolavita agen judi online dengan presentase kemenangan tertinggi

    Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
    whatup : 08122222995
    Wechat : Bolavita
    Line : Cs_bolavita
    BBM: D8C363CA

    BalasHapus
  3. Prestasi Pak Warsito mentereng banget ya! Cocok dijadiin motivasi nih. Kira-kira motivasi beliau dalam berprestasi itu apa ya? Tel U

    BalasHapus

“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”