Pages

Jumat, 21 Desember 2012

Melon, Semangka, Mangga (Renungan)




Masyarakat akrab banget sama buah melon, semangka, dan nangka. Sangat mudah dijumpai, enak dibuat jus, dan harganya terjangkau.

Buah-buahan ini sekarang bisa ditanam tanpa tanah, di pot. Semua rumah bisa punya tanaman ini, supaya nggak harus beli.

Cara menanam buah-buahan di pot ini bagaimana? Tulisan ini bukan untuk ngajarin cara menanamnya. Saya hanya ngasih inspirasi, bahwa di setiap rumah sangat bisa punya tanaman melon, semangka, dan mangga, meski nggak ada pekarangannya.

Cukup di pot, dirawat yang benar. Insya Allah bisa berbuah. Kalo sudah berbuah, bisa dibagikan ke tetangga, ke jamaah di masjid, ke kawan-kawan kantor. Bisa juga dikiloin, lalu dijual sambil olah raga akhir pekan. Lumayan, sehat, dan nambah duit.

Saya mengajak kawan-kawan semua yang sudah akrab dengan buah ini untuk membayangkan sedikit melon masak, semangka masak, mangga masak, dan dari varietas yang bagusnya. Ranum buahnya, bagus warnanya, wangi aromanya, sedap rasanya. Dan yang segar (fresh), airnya banyak.

Saat Anda memotong dan mengupasnya jadi bagian kecil-kecil, ada tetesan air buahnya yang jatuh. Bila memotongnya di atas keramik putih, maka ada tetesan air warna hijau untuk melon, merah untuk semangka, kuning untuk mangga. Bila Anda nggak hati-hati, dan memakai baju putih, tetesan itu bisa jadi noda di baju Anda. Minimal membasahi pisau dan tangan. Bisa ya Anda bayangkan?

Untuk mereka yang masih mencintai harta haram dan mereka yang menyenangi harta halal, saya suka bercerita ke anak-anak santri di Pesantren Daarul Qur’an, juga anak-anak saya, keluarga saya, tentang pohon dan buah Zaqqum. Agar saya dan mereka hanya mencari yang halal, dan hidup hanya dengan yang halal.

Di dalam surah al-Waqiah, disebutkan, “La-akiluna min syajaratin min zaqqum (pasti mereka akan memakan buah Zaqqum). Fama-li-una minhal buthun (maka akan penuh perutmu dengan buahnya). Fasyaribuna ‘alaihi minal hamim (setelah itu kamu akan meminum air yang sangat panas). Fasyaribuna syurbal him (maka kamu minum seperti unta yang kehausan). Hadza nuzuluhum yaumaddin, (sebagai hidangan untuk mereka di hari pembalasan).” (QS. al-Waqiah: 52-56).

Lalu adalah hadis Rasulullah, “Law anna qithratan minazzaqum qatharat/quthirat fi darid-dunya lafsadat ‘ala ahlid-dunya ma’ayisyahum (jikalau setetes dari buah zaqqum menetes atau diteteskan di dunia, maka rusaklah seluruh kehidupan dunia).” (HR. An-Nasai, Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Sekarang bayangkan, jika setetes saja dari Zaqqum jatuh ke dunia, maka dunia ini akan hancur. Bagaimana jika kita memakan buahnya, dan meminum airnya? Masya Allah. Sungguh saya sudah membawa Anda akan buah melon, semangka, mangga, yang bila kita kupas itu kulitnya, potong itu buahnya, maka tentu ada air yang menetes. Maka inilah permisalannya.

Semoga hati saya, pikiran saya, bisa memahami, dan kemudian menginsyafi. Semoga kita semua hanya mencari dan makan yang halal, supaya tidak dihidangkan Zaqqum di neraka nanti. Tulisan mendatang kita bahas sedikit tentang apa dan sifat pohon Zaqqum itu. Insya Allah. Wallahu a’lam.

(",)v




Sumber : republika.co.id
Oleh : Ustadz Yusuf Mansur

1 komentar:

“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”