Pages

Kamis, 20 September 2012

Ukuran Otak Mengecil Akibat Sering Stres




Jangan terlalu berharap dengan orang yang selalu stres, karena biasanya orang itu tidak bisa diharapkan oleh sebab terlalu sibuk memikirkan masalahnya. Dan bukan hanya itu saja, penelitian terbaru menunjukkan, bahwa ukuran otak pada orang stres juga mengecil, sehingga semakin tidak bisa diandalkan.

Stres, terutama yang kronis dan sudah disertai depresi mayor, terbukti menyebabkan ukuran otak seseorang mengecil. Perubahan pada struktur otak tersebut bisa menyebabkan gangguan terhadap kondisi emosional, maupun kemampuan kognitif atau kecerdasan.

Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Natural Medicine ini menunjukkan, stres mempengaruhi komponen genetik yang disebut faktor transkripsi. Faktor ini mengekspresikan beberapa gen yang bisa menyebabkan ukuran otak mengecil di bagian korteks prefrontal.

"Kami membuktikan bahwa sirkuit otak yang terlibat dalam pembentukan emosi, akan terganggu ketika satu faktor transkripsi diaktifkan," kata Prof. Ronald Duman dari Yale University yang memimpin penelitian ini seperti dikutip dari Sciencedaily.

Dalam penelitian itu, Prof. Duman menganalisis jaringan otak pada beberapa pasien yang didonorkan ke sebuah bank otak. Sebagian otak diambil dari pasien depresi, sebagian lagi tidak memiliki riwayat depresi, lalu struktur keduanya dibandingkan.

Sampel jaringan otak yang diambil dari pasien depresi teramati memiliki ekspresi yang lebih rendah pada gen-gen yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sel otak. Jika ekspresi gennya lemah, maka ukuran otak di bagian tertentu cenderung lebih kecil.

Ekspresi genetik yang teramati dalam penelitian ini dipengaruhi oleh faktor transkripsi yang disebut GATA1. Selain menunjukkan berkurangnya ukuran otak pada orang stres, faktor transkripsi ini juga bisa dipakai untuk mengidentifikasi resiko seseorang untuk mengalami depresi.

(",)v




Sumber : detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”