Senin, 09 Juli 2012
Asal-Usul Nama Pulau Lombok
Pasti sebagian besar dari kita banyak yang belum mengetahui, dari mana nama Pulau “Lombok” berasal. Oleh karenanya, mari kita telurusi kisah asal-usul nama pulau yang indah satu ini.
Lombok merupakan nama sebuah pulau yang kini menjadi salah satu bagian dari provinsi “Nusa Tenggara Barat”. Sedangkan pulau lainnya ialah Pulau “Sumbawa”. Pulau Lombok sendiri termasuk pulau kecil di kepulauan Nusantara, namun bagi provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu pulau yang besar.
Luas Pulau Lombok sepertiga dari luas Pulau Sumbawa. Namun, penduduk Nusa Tenggara Barat yang berjumlah lebih dari tiga juta jiwa, dua pertiganya tinggal di Pulau Lombok. Hal ini terjadi, karena Pulau Lombok lebih subur dari Pulau Sumbawa.
Penduduk asli Pulau Lombok adalah orang Sasak. Mereka ialah pemeluk agama Islam. Lombok dan Sasak adalah dua nama yang tidak bisa dipisahkan. Nama Lombok untuk sebutan pulaunya, sedangkan nama Sasak untuk sebutan suku bangsanya.
Lombok berasal dari bahasa Sasak; “lombo” yang artinya “lurus”. Sasak sebenarnya berasal dari kata “sak-sak” yang artinya “perahu bercadik”.
Namun, banyak orang yang salah mengerti. Lombok diartikan “cabe”, sehingga ada yang mengartikan pulau Lombok sebagai “pulau pedas”. Padahal, cabe dalam bahasa Sasak adalah “sebia” (dibaca “sebie”).
Dari cerita di bawah ini, akan dijelaskan asal-usul mengapa disebut Lombok dan Sasak.
Nama Lombok dalam berbagai cerita lisan maupun tertulis dalam takepan lontar adalah salah satu nama dari Pulau Lombok. Nama lain yang sering disebut adalah pulau “Meneng” yang berarti “sepi”.
Ada yang menyebut “Gumi Sasak”, ada yang menyebut “Gumi (bumi) Selaparang”, sesuai dengan nama salah satu kerajaan yang terkenal di Lombok pada zaman dulu, yaitu kerajaan Selaparang.
Pulau Lombok sejak zaman kerajaan Majapahit sudah terkenal. Hal ini terbukti dengan disebutnya dalam buku Negarakertagama yang ditulis oleh Empu Prapanca. Negarakertagama pun ditemukan juga di Lombok.
Legenda masyarakat Sasak menceritakan, bahwa pada zaman dahulu kala, kerajaan Mataram Lama di Jawa Tengah, dipimpin oleh seorang raja wanita bernama Pramudawardhani yang kawin dengan Rakai Pikatan.
Konon katanya sang Permaisuri adalah seorang ahli pemerintahan, sedangkan sang suami ahli peperangan. Kekuasaannya ke barat sampai ke Pulau Sumatera, ke timur sampai ke Pulau Flores.
Ketika itulah, banyak rakyat Mataram pergi berlayar ke arah timur melalui Laut Jawa menggunakan perahu bercadik. Tujuan mereka berlayar tidak diketahui secara pasti, apakah untuk memperluas kekuasaan atau menghindari kerja berat, karena pada saat itu Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Kalasan sedang dibangun oleh sang raja.
Demikianlah mereka berlayar lurus ke timur dan mendarat di sebuah pelabuhan. Pelabuhan itu diberi nama Lomboq (lurus), untuk mengenang perjalanan panjang. Mereka lurus ke timur tersebut.
Selanjutnya, Lomboq kini tidak hanya menjadi nama pelabuhan tempat perahu itu mendarat, tetapi juga menjadi nama pulau Lomboq yang kemudian berubah menjadi Lombok.
Mereka berlayar menggunakan perahu bercadik yang disebut “sak-sak”, dan jadilah mereka dinamakan orang Sak-Sak yang berarti orang yang datang menggunakan perahu. Kemudian, mereka membaur dengan penduduk asli.
Pada waktu itu, di Pulau Lombok telah ada kerajaan yang disebut kerajaan Kedarao (mungkin sekarang Sembalun dan Sambelia). Mereka kemudian mendirikan kerajaan Lombok yang berpusat di Labuhan Lombok sekarang.
Kerajaan Lombok menjadi besar, berkembang dalam lima abad, hingga dikenal di seluruh Nusantara, sebagai pelabuhan yang dikunjungi oleh para pedagang dari Tuban, Gresik, Makasar, Banjarmasin, Ternate, Tidore, bahkan Malaka. Jika datang ke Lombok, orang Malaka membeli beras, tarum, dan kayu sepang.
Kerajaan Lombok kemudian dikalahkan oleh kerajaan Majapahit. Raja dan permaisurinya lari ke gunung dan mendirikan kerajaan baru yang diberi nama Watuparang yang kemudian terkenal dengan nama kerajaan Selaparang.
Kapan nama Lomboq berubah menjadi Lombok, dan nama Sak-Sak berubah menjadi Sasak, hal itu tidak diketahui secara pasti. Yang jelas, sekarang pulaunya terkenal dengan nama Pulau Lombok dan suku bangsanya terkenal dengan nama suku Sasak.
Nama Selaparang kini diabadikan menjadi nama sebuah jalan protokol dan nama lapangan terbang di “Mataram”, ibukota provinsi Nusa Tenggara Barat.
(",)v
Sumber : mythdunia.blogspot.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”