Pages

Rabu, 17 Agustus 2011

Menyeleksi Pertolongan (Renungan)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGau0fQVFLgjgQKRwbe5kkz5sFHOXf10B-j2WOuxKCxZvcp99w4Kt-RtWLQRPVDKmoUCl8TocEscCHNSmcXBGAVYS-f7fBdauFxdXiDuI-GzeUWQRNjBdHkRYO_VqIE1Uv1wx-RNAY8F3Y/s1600/tolong-menolong.jpg

Menolong adalah perilaku yang bajik dan luhur. Namun, seperti pisau yang bermata dua, perilaku menolong bisa menjadi amal kebajikan bagi pelakunya, bisa pula menjadi kedosaan yang eksesnya tidak hanya kelak di akhirat, tetapi juga langsung terasa di dunia kita sekarang ini. Misalnya, orang yang menyembunyikan sang buronan — karena alasan ingin menolongnya, bukankah akan terkena getahnya pula? Karena batas antara kesalehan dan kesalahan begitu tipis. “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (al-Maidah [5]: 2).