Pages
▼
Kamis, 29 Desember 2011
'Mighty Mouse' Diciptakan Ilmuwan
Pasti ingat sama sang tikus perkasa di serial Mighty Mouse. Kartun yang ditayangkan setiap Minggu pagi di stasiun televisi swasta belasan tahun lalu itu ialah seekor tikus berotot dan bisa terbang layaknya Superman dan tampil menjadi pahlawan super.
Sekumpulan ilmuwan di Swiss, kini sedang melakukan penelitian untuk membuat 'Mighty Mouse'. Tapi, ilmuwan ini tidak bermaksud menciptakan seekor tikus menjadi pahlawan super, yang kemudian bernyanyi "Here I come to save the day!".
Ilmuwan Swiss ini sedang 'menciptakan' tikus yang memiliki kekuatan otot ganda untuk mencari cara dalam mengatasi penyakit yang sering muncul di masa penuaan. Tidak hanya memiliki kekuatan ganda, dalam sebuah tes di treadmill, tikus ini juga mampu lari dengan jarah sejauh dua kali dari tikus yang ada pada umumnya.
Tikus super ini 'diciptakan' dengan menarik sebuah gen, sehingga tanpa gen itu hewan pengerat ini memiliki energi dan kekuatan yang lebih besar. Ilmuwan di Ecole Polytechnique Federale di Lausenne menamakan gen kecil itu "NCoR1". Gen kecil ini berpengaruh terhadap kekuatan dan kemampuan otot.
Jika hal yang sama dilakukan kepada manusia, para ilmuwan percaya, ini bisa menjadi terapi melawan kesia-siaan otot menjelang penuaan, yang terkadang menyebabkan keretakan tulang atau penyakit lain terkait otot dan sendi.
Ilmuwan ini kemudian berusaha mengembangkan obat yang mampu menghasilkan efek serupa. Dengan melakukan modifikasi agar tikus itu menghentikan kerja "NCor1", mereka terus menekan enzim yang secara normal menghentikan otot mengembang.
Selain mampu lari lebih cepat dan lebih lama, tikus ini juga terbukti mampu mengatasi udara dingin. Dengan menekan NCoR1 ini, ilmuwan menemukan otot-otot lebih padat dan mengandung mitochondria (semacam 'baterai' yang menghidupkan sel) lebih banyak.
Ujicoba yang sama berhasil dilakukan pada cacing. Karena itu para ilmuwan percaya, modifikasi ini juga bisa diaplikasikan kepada manusia. "Ini bisa menjadi cara untuk melawan melemahnya otot dalam penuaan," kata pemimpin tim penelitian ini, Professor Johan Auwerx.
"Kami berpikir, bahwa ini bisa digunakan sebagai dasar dalam pengembangan dalam mengatasi penyakit otot (muscular dystrophy) secara genetik. Jika hasilnya sudah bisa dikonfirmasi baik pada manusia, tak ada pertanyaan lain, hal ini akan menarik perhatian dari para ahli medis hingga atlet," ucap Auwerx.
Tapi ada masalah etis yang akan muncul. Jika ini juga dilakukan atlet, maka jelas ini merupakan sebuah perbuatan tidak sportif. "Akan sangat penting untuk institusi anti-doping dalam mengawasi ini," tutur Auwerx lagi.
(",)v
Sumber : vivanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”