Pages
▼
Kamis, 08 Desember 2011
5 Kiat Untuk Hindari Kanker Payudara
Momok menakutkan "breast cancer" ini setiap saat dapat mengintai para wanita. Di Indonesia, penyakit kanker payudara adalah pembunuh perempuan nomor dua, setelah kanker leher rahim.
Apa yang bisa dilakukan untuk menghindari jeratannya? Berikut ini adalah tipsnya :
Rutin Berolahraga
Menurut Debbie Saslow dari American Chemical Society/ACS, olahraga dapat menurunkan kadar estrogen yang dikaitkan dengan kanker payudara. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, rutinlah berolahraga.
Cobalah melakukan aktivitas yang menggerakkan jantung selama 45-60 menit, minimal 3 kali seminggu. Olahraga sedang selama 30 menit, 5 hari seminggu juga tetap bermanfaat.
Jaga Berat Badan
Menurut Heather Spencel Feigelson, PhD, MPH dari ACS, penambahan berat badan sebanyak 10 kg saja di usia dewasa, ikut meningkatkan resiko penyakit kanker payudara.
Selain itu, penambahan berat badan juga memicu berbagai penyakit. Jadi, jika berat badan Anda tergolong berlebih, cobalah menurunkannya dan pertahankan dalam batas yang sehat.
Konsumsi Vitamin D
Penemuan baru yang dipresentasikan di American Society of Clinical Oncologists menyebutkan, pasien kanker payudara yang kekurangan vitamin D berisiko 94 persen lebih besar mengalami penyebaran kanker payudara dibandingkan yang memiliki vitamin D dalam kadar cukup.
Andrew Kaunitz, MD, professor bidang obstetri dan ginekologi dari University of Florida College of Medicine-Jacksonville menganjurkan untuk mengkonsumsi 800-1000 (IU) vitamin D sehari.
Batasi Alkohol
Data terbaru dari National Cancer Institute menyebutkan, bahwa perempuan yang minum satu atau dua takar alkohol sehari, beresiko 32 persen lebih besar menderita kanker payudara.
Selain itu, mereka yang mengkonsumsi lebih banyak, beresiko 51 persen lebih besar. Para pakar menganjurkan, agar Anda minum alkohol tidak lebih dari 1 gelas per hari, bahkan jika perlu, dihentikan sama sekali.
Lakukan SADARI
Menurut Eva Singletary, MD, dari MD Anderson, memang hanya sekitar 15 persen kanker payudara dideteksi oleh pasien sendiri. Namun, rajin melakukan SADARI (pemeriksaan sendiri), plus pemeriksaan rutin ke dokter, jika mencurigai adanya benjolan tak wajar, bisa menjadi kunci utama pencegahan.
Di Eropa atau Amerika, jumlah penderita kanker payudara tidak begitu banyak, karena kesadaran melakukan deteksi dini di negara-negara tersebut sudah berkembang baik. Kebanyakan kanker payudara ditemukan pada stadium awal, sehingga dapat segera diobati dan disembuhkan.
(",)v
Sumber : kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”