Sabtu, 10 September 2011
Cita-Cita Dan Harapan Bersama (Renungan)
Allah SWT berfirman dalam QS at-Taubah ayat 71: "Dan orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana."
Ayat ini menggambarkan secara jelas bahwa salah satu cita-cita dan harapan bersama yang harus digapai oleh kaum Muslim adalah rahmat Allah SWT. Sebab hanya dengan rahmat dan inayah-Nya, kita akan bisa menyelesaikan berbagai permasalahan kehidupan betapa pun berat dan kompleksnya. Sebaliknya, tanpa rahmat dan inayah-Nya, mustahil kita bisa mengatasi permasalahan kehidupan, apalagi yang berkaitan dengan permasalahan bangsa dan negara.
Cita-cita dan harapan bersama tersebut hanya bisa diraih manakala kita melakukan berbagai amaliah yang mulia-seperti tergambar pada ayat tersebut-antara lain sebagai berikut: Pertama, kita harus selalu berusaha membangun ukhuwah Islamiah dalam wujud saling menolong dalam kebaikan dan takwa. Ukhuwah Islamiah dengan keimanan dan takwa adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya.
Iman dan takwa harus melahirkan kesungguhan dalam membangun ukhuwah Islamiah melalui berbagai macam kegiatan ibadah ataupun muamalah yang bermanfaat bagi kehidupan umat Islam, seperti membangun sarana pendidikan yang berkualitas dan terjangkau oleh semua golongan umat, menumbuhkembangkan institusi ekonomi syariah yang bebas dari riba dan berorientasi pada sektor riil sekaligus membangun semangat wirausaha, dan memperkuat media elektronik ataupun cetak yang menyuguhkan berbagai berita dan opini yang membangun kesadaran masyarakat untuk melakukan kebaikan.
Kedua, kaum Muslim semuanya harus terlibat aktif menjadi pelaku dalam kegiatan amar makruf nahi mungkar sesuai dengan bidangnya masing-masing dan jangan menjadi penonton yang berdiri di luar lapangan. Dengan lisan, tulisan, harta, tenaga, ataupun dengan jabatan. Pejabat Muslim yang baik akan selalu berusaha menjadikan jabatannya sebagai wasilah dan sarana memperkuat pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Banyak hal yang tidak bisa dilakukan jika hanya dengan nasihat dan saran, tetapi justru berjalan dengan instruksi dan keputusan dari pejabat yang berwenang. Kita sangat mengharapkan lahirnya pejabat-pejabat yang memiliki komitmen kuat dalam amar makruf nahi mungkar.
Ketiga dan keempat, kaum Muslim harus membiasakan berjamaah dalam ibadah shalat fardhu sekaligus berusaha menunaikan zakat secara berjamaah pula melalui institusi keamilan yang amanah dan profesional. Shalat dan zakat adalah dua ibadah yang saling memperkuat dan melengkapi. Ibadah shalat tekanannya membangun kekuatan hubungan secara vertikal dengan Allah SWT, sedangkan zakat membangun kekuatan hubungan secara horizontal dengan sesama manusia. Kelima, semua kegiatan tersebut di atas harus dilandasi dengan ketaatan yang bersifat absolut kepada Allah SWT.
Inilah beberapa cita-cita dan harapan bersama sekaligus sebagai pekerjaan rumah kita yang harus diselesaikan dan dituntaskan dalam penataan kehidupan sekaligus sebagai upaya untuk meraih rahmat dan inayah dari Allah SWT. Wallahu a'lam.
(",)v
Sumber : koran.republika.co.id
Oleh : Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”