Pages

Jumat, 05 Agustus 2011

Benarkah Setan Dibelenggu Pada Bulan Ramadhan?



Hadis Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam yang menyatakan bahwa pada bulan Ramadhan setan dikerangkeng oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala artinya sebagai berikut,

"Apabila datang bulan Ramadhan, pintu-pintu sorga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu."
(HR. Muslim)



Dalam hadis di atas, pembelengguan setan (wa shufidat as-syayaathiin) secara bahasa berarti, bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengikat mereka dengan tali atau rantai seperti halnya di dunia nyata. Itu maknanya secara hakiki. Namun, pemaknaan secara hakiki itu belum tentu jadi alternatif satu-satunya. Yakni benar begitu adanya.

Buktinya para ulama pun pada berbeda pendapat dalam memaknai "shufidat as-syayaathiin" tersebut. Ada yang memaknainya secara hakiki : setan itu memang hakikatnya dibelenggu selama Ramadhan, tidak bisa menggoda manusia lagi. Dan ada pula yang menggunakan makna majaz : bukannya setan terbelenggu sepenuhnya secara hakiki, dia masih bebas berkeliaran, cuma tidak mempunyai kesempatan luas untuk menggoda manusia, pintu-pintu rahmat dan ampunan dibuka Allah seluas-luasnya.

Dan memang benar banyak sekali amal kebajikan yang dilakukan oleh umat Islam pada bulan Ramadhan. Bersedekah, menyantuni anak yatim, memberi bukaan pada orang yang berpuasa, salat tarawih, salat tahajud, tadarus, kegiatan dzikir pun meningkat pesat.

Sesuai dengan firman Allah,

"Sesungguhnya hambaku tidak ada kekuasaan bagimu (iblis) atas mereka, kecuali orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang sesat."
(QS. Al-Hijr : 43)



Dan pada ayat lain :

"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa, bila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka ingat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya."
(QS. Al-A'raf : 201)



Pekerjaan-pekerjaan inilah yang sebenarnya bisa juga dianggap membelenggu setan, sehingga tidak banyak kesempatan baginya menggoda orang-orang yang berpuasa. Hal mana sangat berbeda jauh, dibanding dengan bulan-bulan selain Ramadhan. Itulah makna majaznya.


Memang, bisa jadi kemaksiatan masih tetap ada, namun sangat berkurang drastis dari bulan-bulan lainnya. Wallahu a'lam bi ash-shawab.

(",)v




Sumber : muh-abdullah.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”