Pages

Minggu, 10 April 2011

Thales


http://kukuhshamara.files.wordpress.com/2011/01/thales.gif

Thales termasuk orang yang disebut "tujuh orang bijak" pada waktu itu, dalam bahasa Yunani disebut "hoi hepta sophoi". Ketujuh orang bijak itu adalah : Thales dari Miletos, Bias dari Priene, Pitakos dari Mytilene, Soloon dari Athena, Kleoboulus dari Lindos, Khiloon dari Sparta, dan Periendros dari Korinthos.


Aristoteles memberi gelar dirinya sebagai 'filsuf yang pertama'. Selain sebagai filsuf, Thales juga dikenal sebagai ahli geometri, astronomi, dan politik. Bersama dengan Anaximandros dan Anaximenes, Thales digolongkan ke dalam Mazhab Miletos.

Pemikiran Yunani sebelum Thales, dikuasai dengan cara berpikir mitologis dalam menjelaskan segala sesuatu. Pemikiran Thales dianggap sebagai kegiatan berfilsafat pertama, karena mencoba menjelaskan dunia dan gejala-gejala di dalamnya tanpa bersandar pada mitos, melainkan pada rasio manusia.

Tidak banyak yang diketahui tentangnya, karena Thales tidak meninggalkan bukti-bukti tertulis mengenai pemikiran filsafatnya. Pemikiran Thales terutama didapatkan melalui tulisan Aristoteles tentang dirinya.

Aristoteles mengatakan, bahwa Thales adalah orang yang pertama kali memikirkan tentang asal mula terjadinya alam semesta. Karena itulah, Thales juga dianggap sebagai perintis filsafat alam (natural philosophy).


Riwayat Hidup


http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/45/Thales.jpg/200px-Thales.jpg


Thales (624-546 SM) lahir di kota Miletus, yang merupakan tanah perantauan orang-orang Yunani di Asia Kecil. Situasi Miletos yang makmur, memungkinkan orang-orang di sana untuk mengisi waktu dengan berdiskusi dan berpikir tentang segala sesuatu. Hal itu merupakan awal dari kegiatan berfilsafat, sehingga tidak mengherankan bahwa para filsuf Yunani pertama lahir di tempat ini.

Thales adalah seorang saudagar yang sering berlayar ke Mesir. Di Mesir, Thales mempelajari ilmu ukur dan membawanya ke Yunani. Dikatakan ia dapat mengukur piramida dari cukup dengan bayangannya saja. Selain itu, ia juga dapat mengukur jauhnya kapal di laut dari pantai.


http://www.aetherczar.com/wp-content/uploads/solar_eclipse_corona_2.jpg


Kemudian Thales menjadi terkenal setelah berhasil memprediksi terjadinya gerhana matahari pada tanggal 28 Mei tahun 585 SM. Thales dapat melakukan prediksi tersebut, karena ia mempelajari catatan-catatan astronomis yang tersimpan di Babilonia sejak 747 SM.

Di bidang politik, Thales pernah menjadi penasehat militer dan teknik dari Raja Krosus di Lydia. Selain itu, ia juga pernah menjadi penasehat politik bagi dua belas kota Iona.


Pemikiran


http://aanchoto.com/wp-content/uploads/2010/08/thales.jpg


Air


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjguaevHm_BN5dIzBVwap-MAii7JtffVB4spuNG2YVHv9tAk7NFITj854bGoAEjV-g63WLeUauApBm1pkqdKLtWrB0nhUDHttPuGOAq4iKMPnQaYffMph-pK0GTeGjRB5sao9FfjsW3RtY/s1600/tetes-air.jpg


Menurutnya, asas pertama yang menjadi asal mula segala sesuatu adalah air (bahasa Yunani "arche"). Barangkali penemuannya didasarkan atas kenyataan, bahwa air memiliki kekuatan dan daya kreatifnya sendiri, dapat diamati dalam bentuknya yang bermacam-macam, tanpa ada sebab-sebab di luar dirinya, bersifat mantap, dan tak terbinasakan.

Argumentasi Thales terhadap pandangan tersebut adalah bagaimana bahan makanan semua makhluk hidup mengandung air dan bagaimana semua makhluk hidup juga memerlukan air untuk hidup, dan terdapat batu padas yang menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Selain itu, air adalah zat yang dapat berubah-ubah bentuk (padat, cair, dan gas) tanpa menjadi berkurang.

Ia juga mengemukakan pandangan, bahwa bumi terletak di atas air. Di pantai Miletos, air tampak sebagai lautan yang luas, sehingga dengan mudah orag berpikir, bahwa Bumi tampak sebagai bahan yang keluar dari air dan kemudian terapung-apung di atasnya. Dan air menjadi pangkal, pokok, dan dasar dari segalnya yang ada di alam semesta.


Jiwa


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHhretpLhzFvv7JQ4ateNBpkSwhUHC6uo26n2PUqJaU7XWF154jgrkL3gt9mFk3GhF6n1d_EPvBo4pgyytxC1IGBLghG9W9bwK7kRWkZvvo-HDT_zouAfQNZx0AF7_DFP0LgTtOsRvYTI/s1600/heart_and_soul.gif


Thales berpendapat, bahwa segala sesuatu di jagat raya memiliki jiwa. Jiwa tidak hanya terdapat di dalam benda hidup, akan tetapi juga benda mati. Teori tentang materi yang berjiwa ini, disebut hylezoisme. Argumentasi Thales didasarkan pada magnet yang dikatakan memiliki jiwa, karena mampu menggerakkan besi.


Teorema Thales



Jika AC adalah sebuah diameter, maka sudut B adalah selalu sudut siku-siku


Di dalam geometri, Thales dikenal karena menyumbangkan apa yang disebut teorema Thales, meski kendati belum tentu seluruhnya merupakan buah pikiran aslinya. Teorema Thales berisi, sebagai berikut :

1. Sebuah lingkaran terbagi dua sama besar oleh diameternya.

2. Sudut bagian dasar dari sebuah segitiga samakaki adalah sama besar.

3. Jika ada dua garis lurus bersilangan, maka besar kedua sudut yang saling berlawanan akan sama.

4. Sudut yang terdapat di dalam setengah lingkaran adalah sudut siku-siku.

5. Sebuah segitiga terbentuk bila bagian dasarnya serta sudut-sudut yang bersinggungan dengan bagian dasar tersebut telah ditentukan.




Teorema Thales : DE/BC = AE/AC = AD/AB


Politik


Berkas:MiletusIonicStoa.jpg

Iona


Berdasarkan catatan Herodotus, Thales pernah memberikan nasehat kepada orang-orang Ionia yang sedang terancam oleh serangan dari Kerajaan Persia pada pertengahan abad ke-6 SM. Thales menyarankan orang-orang Ionia untuk membentuk pusat pemerintahan dan administrasi bersama di kota Teos yang memiliki posisi sentral di seluruh Ionia.

Di dalam sistem tersebut, kota-kota lain di Ionia dapat dianggap seperti distrik dari keseluruhan sistem pemerintahan Ionia. Dengan demikian, Ionia telah menjadi sebuah polis yang bersatu dan tersentralisasi.


Dari apa yang telah dihasilkan dari daya pikir filsafat oleh Thales, dapat dipetik sebuah catatan penting darinya, yaitu untuk pertama kali telah dicoba untuk menghadapi masalah alam semesta semata-mata dengan akalnya.

(",)v




Sumber : Buku Sari Sejarah Filsafat Barat 1 Cetakan keempat 1988 (Dr. Harun Hadiwijono), Wikipedia©, berbagai sumber lainnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”