Pages

Kamis, 31 Maret 2011

"Charles Richter" Sang Penemu Alat Pengukur Gempa




Ilmuwan seismologi dari Amerika Serikat bernama Charles Richter ini
, lahir di Hamilton, Ohio, Amerika Serikat, 26 April 1900. Dia berhasil menyelesaikan gelar doktornya di Institut California pada 1928.

Pada 1927, Richter bekerja pada Institut Carnegie, selanjutnya dia diterima di Institut Teknologi California tempat dia belajar dulu. Kemudian, dia diangkat menjadi professor pada bidang seismologi pada tahun 1952.




Richter mengembangkan skala untuk mengukur kekuatan gempa bumi pada tahun 1935 yang dikenal sebagai "Skala Richter". Skala untuk mengukur kekuatan gempa telah diperkenalkan terlebih dahulu oleh pendahulunya, De Rossi pada 1880-an dan Giuseppe Mercalli pada 1902.

Tetapi keduanya masih menggunakan skala kualitatif berdasarkan tingkat kerusakan bangunan setelah terjadi gempa bumi. Tentu saja ini hanya bisa diterapkan di tempat yang ada bangunannya dan sangat tergantung dari jenis material pembuat bangunannya.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgB_Jx45rzNmVnAHejJjRm_a8XUskhL1wrrmjlUEVyYEV00thXZ_zRPjPlKFrxogNd9OMbQ819NZrcLQXLws9LTFpitTykWzxviZiR1j2YraQxvUNaDPJHYfSL5VH6qWd0xUTRkpEBr0Gw/s1600/gempa-CharlesRichter.jpg


Sementara, Richter bersama rekan-rekannya sesama ilmuwan, berhasil menemukan alat ukur kekuatan gempa yang didasarkan kepada tingkat energi yang dilepaskan pusat gempa. Richter membagi tingkat kekuatan gempa itu dari ukuran satu, hingga sembilan.

Salah satu buku Richter yang cukup terkenal di bidang seismlogi berjudul "Seismicity of the Earth" yang ditulis bersama Gutenberg. Ilmuwan penemu alat ukur kekuatan gempa Charles Richter akhirnya mendapat penghargaan atas temuannya, maka satuan untuk kekuatan gempa pun disebut dengan skala Richter. Dan pada 30 September 1985, ia tutup usia di umur 85 tahun.

(",)v




Sumber : tongberisi.net, berbagai sumber lainnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”