Pages
▼
Minggu, 27 Februari 2011
Sedang Dibangun Penangkap Anti-materi Terbesar
Anti-materi tidak ditemukan secara alami di Bumi, kecuali hanya dalam waktu sangat singkat dan dalam jumlah sangat sedikit (karena peluruhan radioaktif atau sinar kosmik). Saat ini, para ilmuwan sedang membangun penangkap anti-materi yang dapat menampung, hingga triliunan partikel.
Anti-materi adalah materi yang terdiri dari antipartikel dari partikel yang menyusun materi biasa. Bila sebuah partikel dan antipartikelnya menyentuh satu sama lain, keduanya saling memusnahkan, artinya keduanya diubah menjadi partikel-partikel lain dengan energi yang sama menurut persamaan Einstein E=mc².
Anti-materi masih memancing rasa ingin tahu para ilmuwan untuk mempelajarinya. Namun masalahnya, setiap kali anti-materi bersentuhan dengan materi, keduanya akan saling meniadakan. Sehingga apapun wadah atau botol yang terbuat dari materi yang digunakan untuk menangkap anti-materi, akan hancur bersama contoh anti-materi yang coba dimasukkan ke dalamnya.
Inilah yang memacu Clifford Surko, ahli fisika dari University of California, San Diego, untuk bekerja keras mengatasi masalah tersebut. Bersama koleganya, ia membangun sebuah alat yang mereka sebut sebagai penangkap positron rendah-energi, yaitu alat yang bisa menyimpan hingga triliunan partikel anti-materi sekaligus.
"Kami sedang berusaha untuk mengumpulkan triliunan, bahkan lebih, positron dalam sebuah penangkap "multisel" baru yang terdiri atas susunan botol-botol magnetik yang serupa dengan hotel yang memiliki banyak kamar dimana setiap kamarnya berisi sepuluh milyar anti-partikel," terang Surko.
Kunci pembuatan "hotel" tersebut terletak pada penggunaan medan listrik dan magnetik, alih-alih menggunakan materi, untuk membangun tembok "botol" anti-materi. Dengan begitu, diharapkan "botol" tidak hancur dan dapat menangkap serta menyimpan anti-materi dengan baik, sehingga para ilmuwan dapat mempelajarinya dalam waktu lebih lama.
Anti-materi seperti layaknya bayangan cermin dari materi. Dari setiap partikel materi, misalkan elektron, diperkirakan ada sebuah partikel anti-materi -- dalam hal ini adalah positron -- dengan massa yang sama, namun dengan muatan yang bertolak belakang.
Anti-materi sebenarnya bukan hal baru, karena sudah diterapkan pada teknologi medis seperti pemindai PET (Positron Emission Tomography). Pada saat seorang pasien menjalani pemindaian PET, ia akan disuntikkan molekul pelacak radioaktif yang memancarkan positron saat molekul itu membusuk.
Positron ini akan bersentuhan dengan elektron dalam tubuh, kemudian saling meniadakan dan memancarkan dua foton sinar gamma. Foton sinar gamma inilah yang akan terdeteksi oleh pemindai yang akan memproses dan menghasilkan citra 3-D dari kondisi di dalam tubuh. (",)v
Sumber : Wikipedia©, nationalgeographic.co.id, berbagai sumber lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”