Pages

Rabu, 12 Januari 2011

Shalat Tahajud (Renungan)


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzXPxhs17Ip3KyMAbz1kUoQhpod67hizFX0Jx_FJkDAFSzWi8zYpZ7LcsFwp535dRi_2yTqZqf7x9Gtq-eKMP_Cv9t31zM2CI9LR09_jNd-pxElNNbHC3TEa9QGYZVXual0eAZn8HK96Q/s1600/tahajud.jpg

Di antara ibadah sunah yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW adalah shalat malam (Tahajud). Rasulullah mengerjakannya hingga kedua telapak kaki beliau bengkak-bengkak. Tahajud merupakan ibadah yang disyariatkan sebagai rahmat, tambahan kebaikan, dan keutamaan (QS. Al-Muzzammil [73]: 1-4).


Shalat Tahajud menjadi jalan hidup dan amalan rutin bagi orang-orang saleh (HR. Tirmidzi); orang-orang besar (takwa) (QS. Adz-Dzariyat [51]: 17-18); 'Ibadurrahman (QS. Al-Furqan [25]: 64); dan menjadi salah satu ciri orang-orang yang memiliki kesempurnaan iman (QS. As-Sajdah [32]: 16-17).

Selain menjadi sumber energi keimanan, shalat Tahajud memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan secara langsung oleh orang-orang yang melaksanakannya. 

Pertama, menjaga kesehatan. Sabda Nabi SAW, "Lakukanlah shalat malam karena itu adalah tradisi orang-orang saleh sebelum kalian, sarana mendekatkan diri kepada Allah, pencegah dari perbuatan dosa, penghapus kesalahan, dan pencegah segala penyakit dari tubuh."

Kedua, merawat ketampanan/kecantikan. "Barang siapa yang banyak menunaikan shalat malam, maka wajahnya akan terlihat tampan/cantik di siang hari." (HR. Ibnu Majah). 

Ketiga, meningkatkan produktivitas kerja. "Setan membuat ikatan pada tengkuk salah seorang di antara kalian ketika tidur dengan tiga ikatan dan setiap kali memasang ikatan dia berkata: 'Malam masih panjang, maka tidurlah.' Jika orang tadi bangun lalu berzikir kepada Allah SWT, maka terlepas satu ikatan, jika dia berwudhu, maka terlepas satu ikatan yang lainnya, dan jika dia melaksanakan shalat, maka terlepas semua ikatannya.Pada akhirnya, dia akan menjadi segar dengan jiwa yang bersih. Jika tidak, dia akan bangun dengan jiwa yang kotor yang diliputi rasa malas." (HR. Bukhari).

Keempat, mempercepat tercapainya cita-cita dan rasa aman. "Ketahuilah sesungguhnya Allah tertawa terhadap dua orang laki-laki: Seseorang yang bangun pada malam yang dingin dari ranjang dan selimutnya, lalu ia berwudhu dan melakukan shalat. Allah SWT berfirman kepada para Malaikat-Nya, "Apa yang mendorong hamba-Ku melakukan ini?" Mereka menjawab, "Wahai Rabb kami, ia melakukan ini karena mengharap apa yang ada di sisi-Mu." Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku telah memberikan kepadanya apa yang ia harapkan (cita-citakan) dan memberikan rasa aman dari apa yang ia takutkan." (HR. Ahmad).

Kelima, melembutkan hati yang keras. Dari Abu Hanifah, "Saya tidak lebih dari satu ayat yang saya baca ketika melakukan shalat malam." Satu ayat tersebut dibaca berulang-ulang semalam suntuk, "Sesungguhnya hari kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit." (QS Al-Qamar [54]: 46). Karena itu, bersegeralah untuk menunaikan shalat Tahajud dan raih manfaatnya (balasannya) (QS. As-Sajdah [32]: 17). Wallahu a'lam.

(",)v




Sumber : koran.republika.co.id
Oleh : Imam Nur Suharno

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”