Pages

Minggu, 02 Januari 2011

Kapan Tubuh Memerlukan Antibiotik Beserta Tanda-Tandanya


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBxrUBV-uqs-uqDg_Nvvd_kvFDYSEGobu4GXJIQuLj3GjvMQlqPGSh_a2Zfbc4cnHmXlJBI4vACdX6RRCxS11KoFTqsW2IWEvlPAfrJMw2wwXicAb7SHPva0OM0mrdv0X39we_LCg3lvFO/s1600/antibiotik__pomo_ili_rizik_244.jpg

Jangan pernah sembarangan dalam menggunakan antibiotik, karena dapat memicu kehadiran kuman-kuman super. Dokter pun tidak serta merta akan memberi resep antibiotik. Selain pemeriksaan lab, dokter biasanya memberikan antibiotik berdasarkan gejala-gejala tertentu.


Dikutip dari Health.com, Minggu (2/1/2011), berikut ini adalah waktu kapan saja tubuh sedang memerlukan antibiotik beserta tanda-tandanya :


1. Demam

Infeksi bakteri dapat menyebabkan demam yang ditandai dengan kenaikan suhu tubuh, yang kadang disertai gemetar atau menggigil. Tanpa disertai tanda-tanda tersebut, dokter tidak akan meresepkan antibiotik pada pasien yang datang kepadanya.

Namun, demam juga tidak selalu butuh antibiotik, misalnya jika disebabkan oleh infeksi virus flu. Infeksi flu tidak perlu diberi antibiotik dan memang tidak bisa disembuhkan dengan obat tersebut, sebaliknya akan sembuh dengan sendirinya karena merupakan self limiting disease.


2. Sakit Berkepanjangan

Infeksi virus flu hanya diobati dengan antibiotik, jika sudah berkepanjangan, sehingga menyebabkan masalah lain, misalnya infeksi sinus. Jika gejala flu tidak mereda dalam beberapa minggu, kemungkinan besar dokter akan memberikan antibiotik.


3. Dahak Kekuningan

Warna lendir pernapasan termasuk ingus dan dahak, dapat menunjukkan jenis infeksi yang terjadi, apakah infeksi virus flu atau bakteri, meski tidak terlalu bisa diandalkan keakuratannya.

Lendir akan tetap bening dan encer pada infeksi flu, sementara pada infeksi bakteri akan menjadi kental dan berwarna kuning atau kehijauan.



4. Nyeri Tenggorokan

Adanya infeksi bakteri di tenggorokan ditandai dengan bercak putih di antara radang yang memerahkan tenggorokan. Sebagian besar demam, diawali dengan nyeri tenggorokan, namun tidak semuanya butuh antibiotik.

Tanpa disertai bercak putih tersebut, obat antiradang saja sudah bisa mengatasi tanpa perlu diberi antibiotik.



5. Hasil Pemeriksaan Lab

Cara paling akurat untuk menentukan adanya infeksi bakteri adalah dengan melakukan uji laboratorium terhadap sampel lendir atau urine. Namun, biasanya membutuhkan lebih banyak waktu dan biaya.

Dokter bisa saja meresepkan antibiotik tanpa melakukan tes ini jika tanda-tanda lain sudah cukup kuat mengindikasikan adanya infeksi bakteri.



Jadi sekali lagi, jangan pernah untuk mngosumsi antibiotik dengan sembarangan. Kesehatan sangatlah penting, karena kita mengetahui dalam menjaganya. (",)v




Sumber : detikhealth.com, berbagai sumber lainnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”