Pages
▼
Jumat, 06 Agustus 2010
Vampire
Vampir (Vampire) adalah tokoh dalam mitologi dan legenda yang hidup dengan memakan intisari kehidupan (biasanya dalam bentuk darah) dari makhluk hidup lain. Meskipun kepercayaan terhadap setan penghisap darah terdapat dalam berbagai budaya dan telah ada sejak zaman kuno, istilah vampire sendiri baru populer pada awal abad ke-18, setelah masuknya legenda vampire ke Eropa Barat dari daerah Balkan dan Eropa Timur. Di daerah-daerah tersebut juga terdapat legenda mengenai makhluk-makhluk seperti vampire, misalnya vrykolakas di Yunani dan strigoi di Romania yang juga ikut meningkatkan kepercayaan vampire di Eropa.
Tuyul
Tuyul merupakan salah satu dalam mitologi Nusantara Indonesia, terutama di pulau Jawa. Tuyul adalah makhluk halus berwujud anak kecil atau orang kerdil dengan kepala gundul.
Abaddon
Abaddon berasal dari bahasa Ibrani (אֲבַדּוֹן, 'Ǎḇaddōn), bahasa Yunani : Apolion (άρόζόπ, Apollyon), bahasa Latin : Exterminans, bahasa Mesir Kuno : Abbaton, yang artinya ialah "Malaikat Jurang Maut".
Salam Menciptakan Kedamaian (Renungan)
Rasulullah bersabda, “Sembahlah Ar-Rahman (Allah Yang Maha Pengasih), dan tebarkanlah salam.” (HR Ibnu Majah dari Abdullah bin Amr).
Manusia tidak dapat hidup sendiri, karena ia sesungguhnya adalah makhluk sosial yang satu sama lain saling membutuhkan. Inilah ikatan yang menyatukan manusia. Akan tetapi, ikatan ini bisa saja melemah, retak, bahkan hancur, ketika tidak dipoles atau dilandasi dengan perasaan kasih sayang di antara mereka.
Google Caffein Terobosan Baru Dari Google
Google Caffein diluncurkan (08/06/2010) bertujuan untuk meningkatkan “kesegaran” sebuah pencarian. Entah mengapa google semakin membabi buta dalam pemuasan konsumen. Mereka ingin agar setiap kata yang ditulis di search engine bisa ditemukan jawabannya. Google Caffeine bukan search engine baru, melainkan sebuah system yang diberlakukan di google search.
4 Tipe Manusia Menghadapi Tekanan Hidup
“Semua kesulitan sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa kita untuk tumbuh” (John Gray). Hidup memang tidak lepas dari berbagai tekanan. Lebih-lebih, hidup di alam modern ini yang menyuguhkan beragam risiko. Sampai seorang sosiolog Ulrich Beck menamai jaman kontemporer ini dengan masyarakat risiko (risk society).