Pages
▼
Jumat, 06 Agustus 2010
Salam Menciptakan Kedamaian (Renungan)
Rasulullah bersabda, “Sembahlah Ar-Rahman (Allah Yang Maha Pengasih), dan tebarkanlah salam.” (HR Ibnu Majah dari Abdullah bin Amr).
Manusia tidak dapat hidup sendiri, karena ia sesungguhnya adalah makhluk sosial yang satu sama lain saling membutuhkan. Inilah ikatan yang menyatukan manusia. Akan tetapi, ikatan ini bisa saja melemah, retak, bahkan hancur, ketika tidak dipoles atau dilandasi dengan perasaan kasih sayang di antara mereka.
Pada hadis di atas, Rasulullah memerintahkan dua hal yang sangat fundamental untuk dilakukan oleh manusia. Pertama, perintah agar menyembah Allah. Kedua, perintah untuk menebarkan salam.
Rasulullah dalam redaksi hadis ini menggunakan kata ‘Ar-Rahman’, salah satu sifat Allah yang berarti Maha Pengasih. Kemudian, memerintahkan untuk menebarkan salam. Apa kaitannya? Dalam hadis lain, Rasulullah bersabda, “Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya. Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Tapi, kalian tidak akan beriman sebelum kalian saling mencintai (mengasihi). Maukah aku tunjukkan pada kalian satu hal yang jika kalian lakukan maka kalian akan saling mencintai? Tebarkanlah salam di antara kalian.” (HR Ibnu Majah dari Abu Hurairah).
Salam menjadi sumber munculnya perasaan cinta dan kasih sayang di antara sesama manusia. Cinta dan kasih sayang inilah yang memoles atau melandasi ikatan sosial yang menciptakan harmoni, sehingga relasi sosial menjadi kondusif, tenang, dan damai. Dalam salah satu maknanya, salam berarti kedamaian. Dengan demikian, salam yang ada dalam dirinya merupakan simbol bagi terciptanya kedamaian umat manusia.
Karena itu, menebarkan salam pada hakikatnya adalah menebarkan kasih sayang demi terciptanya kedamaian. Tidak hanya kedamaian di dunia, tapi juga di akhirat. Dalam salah satu ayat Alquran disebutkan bahwa surga adalah Darussalam, yakni tempat yang damai, “Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam).” (QS Yunus: 25).
Allah memerintahkan manusia untuk saling mengasihi sesama yang dimulai dengan menebarkan salam di antara mereka. Menebarkan salam bisa jadi dianggap remeh, tapi sesungguhnya inilah hal fundamental yang akan merevolusi relasi manusia menuju terciptanya masyarakat yang damai.
Kedamaian dalam seluruh sendi kehidupan masyarakat tidak akan pernah tercapai ketika masyarakat terpecah belah. Perpecahan terjadi karena tidak adanya rasa cinta dan kasih sayang di antara sesama. Rasulullah menegaskan bahwa salam adalah penumbuh cinta dan kasih sayang serta kedamaian. Wallahu a’lam. (",)\m/
Sumber : koran.republika.co.id
Oleh : Fajar Kurnianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”