Pages
▼
Minggu, 18 Juli 2010
Seorang Sultan Di Palermo (Sebuah Novel)
A Sultan in Palermo
Karya : Tariq Ali
Penerbit : Serambi
Seorang Sultan di Palermo adalah novel keempat dalam serial tetralogi novel sejarah Islam karya Tariq Ali. Tiga novel pertama adalah Bayang-Bayang Pohon Delima yang berlatar Spanyol, Kitab Salahuddin yang berlatar Timur Tengah, dan Perempuan Batu yang berlatar Turki.
Bayang-Bayang Pohon Delima (Sebuah Novel)
Shadows of the Pomegranate Tree
Karya : Tariq Ali
Penerbit : Serambi
Bayang-Bayang Pohon Delima adalah salah satu dari tetralogi novel Tariq Ali yang mengungkap jejak peradaban Islam. Novel ini telah diterjemahkan dalam lusinan bahasa dan dianugerahi penghargaan Archbishop San Clemente del Instituto Rosalia de Casto Prize untuk kategori Fiksi Bahasa Asing Terbaik yang diterbitkan di Spanyol pada 1994. Tiga karyanya yang lain: Kitab Salahuddin, Perempuan Batu, dan Seorang Sultan di Palermo.
Perempuan Batu (Sebuah Novel)
The Stone Woman
Karya : Tariq Ali
Penerbit : Serambi
Perempuan Batu adalah salah satu dari tetralogi novel Tariq Ali, novelis terkemuka Inggris kelahiran Pakistan yang juga dikenal sebagai aktivis dan editor jurnal politik berpengaruh, The New Left Review, yang mengungkap jejak peradaban Islam. Sebagaimana karyanya yang lain, Kitab Salahuddin (Serambi 2006), Bayang-Bayang Pohon Delima (Serambi 2006), dan Seorang Sultan Di Palermo (Serambi 2007), novel ini telah diterjemahkan dalam banyak bahasa.
Kitab Salahuddin (Sebuah Novel)
The Book of Saladin
Karya : Tariq Ali
Penerbit : Serambi
Kitab Salahuddin merupakan bagian dari tetralogi novel Tariq Ali mengenai persinggungan panjang antara Peradaban Kristiani Barat dan Dunia Islam. Tiga buku lainnya adalah Bayang-bayang Pohon Delima - Shadows of the Pomegranate Tree, Perempuan Batu - The Stone Woman, Seorang Sultan Di Palermo - A Sultan in Palermo.
Aku (Berdasarkan Perjalanan Hidup dan Karya Penyair Chairil Anwar)
Karya : Sjuman Djaya
Penerbit : metafor publishing
"Bom atom pertama meledak di kota Hiroshima. Langit berselaput awan cendawan berbisa. Ketika memburai awan ini, bumi laksana ditimpa hujan salju yang ganas. Gedung-gedung beton runtuh. Aspal-aspal jalan terbakar menyala.Bumi retak-retak berdebu, di segala penjuru. Dan beribu tubuh manusia meleleh, tewas atau terluka. Seekor kuda paling binal, berbulu putih dan berambut kuduk tergerai, berlari di pusat kota, Jakarta! Tidak peduli pada yang ada, sekelilingnya, juga tidak pada manusia. Dia meringkik alangkah merdekanya.
Dunia ini, seolah cuma menjadi miliknya! Dan sekaligus seolah dia bicara :
kalau sampai waktuku
kumau tak seorang kan merayu
tidak juga kau
tak perlu sedu sedan itu
aku ini binatang jalang
dari kumpulannya terbuang
Gaung suara ini seolah membelah langit, membelah bumi."
Rumah Kaca (Tetralogi IV)
Karya : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit : Lentera Dipantara
Rumah Kaca adalah buku ke-4 (terakhir) dari seri Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer. Hampir separuh hidupnya dihabiskan di dalam penjara — sebuah wajah semesta yang paling purba bagi manusia-manusia bermartabat. Beberapa karyanya lahir dari tempat purba ini, diantaranya Tetralogi Buru (Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca).
Jejak Langkah (Tetralogi III)
Karya : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit : Lentera Dipantara
Jejak Langkah adalah buku ke-3 dari seri Tetralogi Pulau Buru karya Pramoedya Ananta Toer. Buku ini ditulis Pramoedya Ananta Toer ketika masih mendekam di Pulau Buru. Penjara tak membuatnya berhenti sejengkal pun menulis. Baginya, menulis adalah tugas pribadi dan nasional. Dan ia konsekuen terhadap semua akibat yang ia peroleh. Berkali-kali karyanya dilarang dan dibakar.
Anak Semua Bangsa (Tetralogi II)
Karya : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit : Lentera Dipantara
Anak Semua Bangsa adalah buku kedua dari seri Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer. Beberapa bulan setelah terbit pada 1981, buku ini bersama buku Bumi Manusia dilarang beredar oleh Kejaksaan Agung.
Bumi Manusia (Tetralogi I)
Karya : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit I : Hasta Mitra
Bumi Manusia adalah buku pertama dari Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer yang pertama kali diterbitkan oleh Hasta Mitra pada tahun 1980. Buku ini ditulis Pramoedya Ananta Toer ketika masih mendekam di Pulau Buru. Sebelum ditulis pada tahun 1975, sejak tahun 1973 terlebih dahulu telah diceritakan ulang kepada teman-temannya.
Penerbit I : Hasta Mitra
Penerbit 2005 : Lentera Dipantara
Bumi Manusia adalah buku pertama dari Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer yang pertama kali diterbitkan oleh Hasta Mitra pada tahun 1980. Buku ini ditulis Pramoedya Ananta Toer ketika masih mendekam di Pulau Buru. Sebelum ditulis pada tahun 1975, sejak tahun 1973 terlebih dahulu telah diceritakan ulang kepada teman-temannya.