Pages

Minggu, 31 Oktober 2010

Bumi Terbujur (Poetry)


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2aq1xKOan9tskiE4Cv6zB30_DkcouPuwatf3pyao1ZrB8EbYSfEtZSpNkS7UET2VRRBKh_wbz6x5qqI38UgxZRVkLBu81w3UDiFKFgQkLchz6CCBfan80-rk81RTHfpft018aK3H5r3ry/s1600/buminangis.jpg

Bumi Terbujur



bumi terbujur
ada banyak luka menganga
pada jasadnya

nafasnya tinggal
bagai benang rantas
sepertinya akan segera putus
oleh sekali retas
tapi, aneh, tak putus-putus juga
meski masih ada yang terus tega
mengerat-ngeratnya
dengan bangga

bagaimana, o,
bila benar-benar putus?
dengan was-was mata hari
hanya mengawasi

o, bumi
apa yang kau rasakan?
apa yang bisa kulakukan?

wahai para malaikat di langit
wahai para jin dan dedemit
yang terjepit
ikutlah mengamini doaku :

allah, selamatkanlah bumiku!

wahai hujan, angin, dan taufan
wahai lautan dan daratan
yang tertekan
ikutlah mengamini doaku :

allah, selamtkanlah bumiku!

wahai gunung-gunung dan bebatuan
wahai burung-burung dan rerumputan
yang tercampakkan
ikutlah mengamini doaku :

allah, selamtkanlah bumiku!

wahai daun-daun yang berguguran
wahai bunga-bunga berserakan
yang terabaikan
ikutlah mengamini doaku :

allah, selamtkanlah bumiku!

wahai segenap binatang melata
wahai segenap rakyat jelata
yang tersia-sia
ikutlah mengamini doaku :

allah, selamtkanlah bumiku!

wahai tanah yang memerah yang menyerap darah
wahai arwah syuhada yang pasrah
ikutlah mengamini doaku :

allah, selamtkanlah bumiku!

wahai para wali penjaga mataangin
wahai para empu yang bersemayam di atas angin
ikutlah mengamini doaku :

allah, selamtkanlah bumiku!

wahai orang-orang madhlum yang tak berdaya
wahai jiwa-jiwa yang tak ternoda
ikutlah mengamini doaku :

allah, selamtkanlah bumiku!

amin.

(",)v




K.H. A. Mustofa Bisri, 1416/1995
Wekwekwek - Sajak-Sajak Bumilangit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”