Pages

Jumat, 13 Agustus 2010

Wanita Lebih Sering Sakit Kepala Dibanding Pria


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYqmeC0f18P6UCxn6S49jY9bkDk_WQZzGTklCxWTi1cpbL6xGNiMoFskAJzv7S5ZeelzXvBrJpOryR-R31Xwu-Kt72pR3o2VbojiUoz5gAA72BI9DUv8GSHG37bNuGRH3qD95DFmF7q24Y/s400/sakit-kepala.jpg

Para ahli mengklaim pada sebuah penelitian psikologis dan mereka telah menemukan, bahwa wanita merasakan sakit kepala lebih lama dan lebih sering daripada kaum pria.


Dr. Jennifer Kelly dari Atlanta Centre for Behavioural Medicine in the United States mengatakan, penelitian telah menunjukkan, bahwa wanita 50 persen lebih menderita sakit kepala, leher, bahu, dan punggung. Dia mengatakan, kaum wanita cenderung menderita migren dua kali lebih besar dari kaum pria. Demikian yang dikutip dari Telegraph, Jumat (13/8/2010).

Dr. Kelly juga mengatakan, penelitian terakhir menawarkan solusi bagaimana penyedia layanan kesehatan bisa membantu kaum wanita dalam menghadapi gangguan penyakit-penyakit tersebut.

"Kita perlu mendorong kaum wanita harus lebih aktif dalam pengobatan gangguan penyakit ini." ujar Dr. Kelly ketika berbicara di Annual Convention of the American Psychological Association.

Sakit itu bisa dikategorikan sebagai kronis, ketika terus berlanjut selama enam bulan dan sudah mencoba berbagai obat. Dr. Kelly mengatakan, sakit kronis lebih banyak di derita oleh kaum wanita, dibandingkan kaum pria, itu termasuk sakit otot dan sakit di tulang.

Wanita lebih banyak merasakan sakit daripada pria, yang juga bisa menimbulkan sakit secara psikologis. Perbedaan hormon juga bisa dijadikan penyebab dan oestrogen jelas, adalah salah satu penyebab migren. Penyakit-penyakit pada wanita semakin bertambah ketika wanita melalui masa pubertas.

Dr. Kelly menambahkan, bahwa faktor psikologi dan sosial juga penting. Di prakteknya, Dr. Kelly menggunakan faktor sosial dan psikologis ketika berurusan dengan pasien dengan sakit yang kronis. Dia telah melakukan banyak penelitian bagaimana wanita mengatasi rasa sakit berbeda dengan kaum pria.

Dia mengatakan, wanita cenderung fokus ke aspek emosi daripada ke rasa sakit itu sendiri, sementara para pria fokus ke rasa sakit yang dirasakan. Wanita yang berkonsentrasi ke aspek sosial merasakan sakit yang lebih, karena emosi yang berkaitan dengan rasa sakit adalah sesuatu yang negatif.

Jika saja wanita melihat rasa sakit sebagai sesuatu yang bisa dikendalikan, maka mereka bisa bisa memodifikasi hidup mereka menjadi lebih positif, yang tentunya bakal mengurangi rasa sakit itu sendiri. (",)v




Sumber : okezone.com, berbagai sumber lainnya
Editor : AdeL`FarouK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”