Pages

Sabtu, 27 Oktober 2012

Kisah Juru Damai (Renungan)




Dikisahkan bahwa orang-orang Yahudi yang menjadi musuh kaum Muslimin dan bangsa Arab sejak permulaan sejarah, merasa terancam pasca bersatunya kaum Aus dan Khazraj di Madinah sejak kedatangan Rasulullah SAW.

Sebagian mereka bahkan menyatakan, marabahaya telah dekat, jika kedua kaum tersebut bersatu dalam kedamaian. Sebagian yang lain menyatakan, tidak akan bisa hidup, jika bangsa Arab bersatu.

Hal tersebut karena peperangan antara kaum Aus dan Khazraj telah berlangsung sekitar 120 tahun, hingga kemudian Allah melunakkan hati mereka dengan juru damai Islam, Rasulullah SAW.

Mereka berada di ujung api neraka disebabkan kemusyrikan dan kekufuran serta perselisihan di antara mereka, sampai kemudian Allah SWT menyelamatkan mereka dengan memberikan petunjuk keimanan.

Hingga suatu ketika, salah seorang Yahudi duduk dalam satu majelis yang di dalamnya terdapat kaum Aus dan Khazraj, seraya mengingatkan mereka pada peristiwa Bu’ats (hari terjadinya perang sengit antara Bani Aus dan Bani Khazraj pada masa jahiliyah). Yahudi tersebut melantunkan syair-syair dengan maksud membangkitkan kedengkian dan dendam di antara kedua kaum tersebut.

Dan tidak berselang lama, syair-syair tersebut telah berhasil memengaruhi jiwa kedua kaum, sehingga keduanya mulai saling melakukan provokasi. Kedua kaum di Majelis tersebut bahkan sempat mengundang anggotanya untuk bersiap-siap perang lengkap dengan senjatanya, sebagaimana yang terjadi pada masa jahiliyah.

Kemudian Rasulullah mendatangi mereka dan berkata, "Apakah kalian akan kembali ke zaman jahiliyah, sedangkan aku berada di antara kalian?" Rasulullah SAW mengingatkan mereka, bahwa orang-orang Yahudi tidak senang melihat bangsa Arab bersatu.

Mereka menyebarkan fitnah agar bangsa Arab kembali kepada kekafiran dan berselisih sebagaimana yang terjadi pada masa jahiliyah, sehingga kemuliaan dan kekuasaan tetap berada di tangan bangsa Yahudi.

Apa yang disampaikan Rasulullah SAW membuat kaum Aus dan Khazraj sadar dan saling menyesali perbuatan mereka. Mereka meletakkan senjatanya sambil menangis dan berpelukan. Perdamaian antara kaum Aus dan Khazraj tercapai dan lalu turun ayat Al Qur'an, "Dan berpeganglah kamu semuanya pada tali  (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai..." (QS. Ali Imran: 103).

Betapa miripnya tahun ini dengan seribu tahun lalu, dan betapa miripnya masa kini dengan masa lalu. Demikianlah bangsa Yahudi saat ini, tepatnya bangsa Israel atau kaum zionis di dunia, mereka meyakini, bahwa tidak ada kehidupan jika umat Islam dan bangsa Arab bersatu.

Persatuan kaum Muslimin membuat mereka tidak dapat tidur nyenyak, sehingga siang dan malam, sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, mereka berupaya untuk menjadikan kaum muslimin berselisih, agar mereka mendapatkan keuntungan, kedudukan, dan kekuasaan.

Maka lihatlah wahai kaum Muslimin dan bangsa Arab apa yang mereka lakukan dan mari merapatkan barisan untuk selalu bersama dalam kesatuan serta berdoa kepada Allah SWT, agar menyatukan barisan kaum Muslimin. Maka setiap orang mukmin yang bertakwa, berpegang teguh pada agama Allah, melakukan perbuatan baik akan menuai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.

Allah SWT berfirman, "Barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. An-Nahl: 97). Wallahu a'lam.

(",)v




Sumber : republika.co.id
Oleh : Dr. Muhammad Hariyadi, MA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”