Pages

Sabtu, 26 Februari 2011

Sengsaralah Bila Tersenyum Palsu


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOWmR5D48QKR41SxV8XP7uJvEBBfoz4VPacpHlir8KmUrhOu4Y5YuUiAkenoYxyAHDWyp7-SWrxUB48KBjA2CRgqGqDDDR8Ssoe8IYv33fjD96-Ahr5ZnJlGk7gIKqCi185ApJtd4JsTUQ/s320/Emo_Emo_smile_004669_.jpg

Lebih baik apa adanya, daripada berpura-pura ternyata ada benarnya. Menurut ilmuwan, berpura-pura bahagia malah membuat kehidupan seseorang bertambah sengsara, khususnya bagi perempuan. Hal ini sering dilakukan oleh pekerja layanan konsumen.


Psikolog sekaligus asisten professor di Michigan State University Dr. Brent Scott mengatakan, perusahaan yang biasanya terkait layanan konsumen, harus memperhatikan, bahwa memaksa pegawai mereka untuk terus bekerja sambil tersenyum malah akan merugikan.

“Tersenyum palsu malah membuat seseorang lelah secara emosional dan penurunan kinerja. Ini tentu berdampak buruk bagi organisasi,” kata Scott.

Penelitian itu mengambil contoh kasus pada pekerja layanan konsumen yang harus tersenyum sepanjang hari, meskipun dalam suasana hati yang buruk. Studi ini juga membuat perbandingan, untuk pertama kalinya tentang dampak emosional tersenyum palsu pada perempuan dan pria.

"Perempuan ternyata lebih dirugikan saat tersenyum palsu. Suasana hati mereka akan lebih buruk daripada pria yang melakukan hal sama,” katanya.

Ini disebabkan perempuan memiliki keinginan mengekspresikan perasaan emosional lebih besar dibandingkan pria. Karenanya, saat mereka ‘berbohong’ dengan tersenyum palsu, perasan bersalahnya jauh lebih besar.

"Jika Anda melakukan ini terus-menerus dalam jangka waktu yang lama, di suatu hari nanti Anda tidak akan merasa menjadi diri sendiri," kata Scott dalam Academy of Management Journal edisi Februari.


Oleh karena itu, tersenyumlah dengan tulus, agar hidup menjadi lebih sehat tanpa harus merasa tertekan oleh karena kepura-puraan. (",)v




Sumber : niponk.blogspot.com, berbagai sumber lainnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Hello friend, jika artikel di atas menarik menurut kamu, jangan lupa berikan sepatah dua patah kata komentarnya ya.”