Abdullah bin Ma’lam bertutur: “Ketika kami berhaji dan keluar dari
Madinah, tiba-tiba kami bersua dengan seseorang dari suku Bani Hasyim
dari Bani Abbas bin Abdul Muthallib. Ia menolak dunia dan fokus
sepenuhnya untuk akhirat. Kemudian aku dan ia disatukan dalam suatu
perjalanan, dan aku merasa nyaman bersamanya.”